Share

Bab 44

Abi masih memegang erat kedua tanganku. Menumpu tubuhku yang setengah membungkuk. Sementara pria itu dengan setia berada di belakang punggungku dan terus mengusap-usapnya.

"Tarik nafas yang panjang lagi ya ibu!" Seorang Dokter memberikanku aba-aba untuk kedua kalinya padaku.

"Em ...!" Aku pun mengejan seperti yang Dokter perintahkan.

Pingang yang sakit serta kemaluan yang mulai terasa mengganjal membuatku semakin tersiksa. Sungguh ini sangat menyakitkan.

"Sabar ya sayang!" ucap Abi mengusap peluh pada keningku.

"Udah kelihatan rambutnya loh, Bu! Ayo mengejan sekali lagi ya, Bu!" titahnya sambil melihat ke arah selangkanganku. 

"Tarik nafas, mengejang!" 

"Em ....,"

Oek! Oek! Oek!

Tangis bayi mungil yang telah menghuni rahimku selama sembilan bulan sembilan hari itu pecah. 

Airmataku pun jatuh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status