Share

BAB 16

Author: Dhia Dharma
last update Huling Na-update: 2025-07-03 15:00:17

Menyadari keterdiaman Fakhri, Ayyana pun ikut bungkam. Ia merasa salah ucap tapi juga tidak menyangka hal itu akan berdampak pada Fakhri. Niatannya kan Ayyana hanya menimpali bukan ada maksud lain.

"Kamu bilang takdir kadang suka bercanda kan?" tanya Fakhri beberapa saat kemudian.

"Kalau kemarin kita selalu dipertemukan oleh takdir melalui rencana perjodohan orang tua kita, gimana kalau sekarang kita buktikan seberapa menggelikan lelucon yang takdir lemparkan pada kita?"

“Caranya?”

"Minggu depan saya akan berangkat ke luar negeri untuk mengurus perusahaan yang akan papi resmikan beberapa bulan lagi. Dan kalau takdir mempertemukan kita dalam waktu seminggu setelah saya kembali... Kamu harus setuju menikah dengan saya."

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Calon Istri Untuk Klien WO   BAB 22

    Sosok Jihan yang tidak mudah ditebak menjadi alasan utama Fakhri menolak permintaan Maminya, ia tidak ingin ambil resiko dengan menikahi Ayyana lantaran khawatir Jihan akan bertindak diluar batas. Tetapi bagaimana dengan taruhan yang sudah mereka sepakati? Fakhri yang lebih dulu menantangnya dan kini ia juga yang berpotensi akan membatalkannya? Fakhri benar-benar merasa seperti pria paling brengsek. Perhatiannya teralihkan oleh Daffa yang memasuki kamarnya tanpa mengetuk pintu, pria itu menatapnya nyalang, terlihat jelas sedang menahan emosi. “Heh, lo kenapa sih?” Tanya Daffa tak habis pikir dengan jalan pikiran Fakhri. Ia pikir, Fakhri tidak akan terpengaruh jauh oleh penyakit yang diderita Jihan tapi diluar dugaannya Fakhri malah menentang Maminya dan menolak untuk menikahi Ayyana. “Kalau tujuan lo hanya untuk bantuin Mami supaya gue setuju untuk nikah sama Aya, mending lo keluar aja. Gue lagi nggak ada tenaga buat debat soal itu.”

  • Calon Istri Untuk Klien WO   BAB 21

    "Wah, ini ponakannya Tante Ririn datang sendiri?" Tanya Ririn mendekati Ayyana dan Gio bersama yang lain. "Iya dong Tante, kan Gio udah gede," ucap Gio percaya diri membuat mereka terkekeh. "Apaan orang tadi sama Ayah sama Bundanya," bocor Ayyana. "Ihhh... Tante Aya malah dibocorin." "Kan nggak boleh bohong" "Terus Ayah sama Bundanya mana?" Tanya Daffa tak melihat Adrie dan Luna bersama mereka. "Ayah sama Bunda udah pergi lagi," jawab Gio. "Mereka mau hadirin undangan, jadi cuma transit disini buat titip Gio," jelas Ayyana diangguki semuanya. "Berarti ini udah mau balik juga kan?" Tanya Daffa lagi, Ayyana mengangguk. "Kalau gitu gimana kalau makan-makan dulu, tuh udah hampir jam makan siang juga." Bayu yang berdiri agak jauh bersama Fakhri ikut bersuara, "Kita kayaknya nggak ikut deh, capek mau langsung balik ajah." Daffa mendengus, "Bilang aja mau kangen-kangenan." "Ya lo paham sendirilah, kita kan masih kayak penganten baru." "Saya sama Gio juga nggak bisa,"

  • Calon Istri Untuk Klien WO   BAB 20

    "Kak Fakhri, boleh aku masuk?" tanya Jihan berdiri di ambang pintu kamar Fakhri. Fakhri yang tengah mengemasi pakaiannya dalam koper melirik Jihan sebentar, lalu mengangguk. "Aku pengen tanya sesuatu sama kakak," ucap Jihan mengambil tempat di seberangnya. "Apa benar Tante Dania meminta Kak Fakhri untuk menikah dengan perempuan lain?" Pertanyaan itu sontak menghentikan Fakhri yang hendak menarik resleting kopernya, "Siapa yang bilang sama kamu?" "Kak Daffa," jujur Jihan membuat Fakhri menghela nafas "Apa Kak Fakhri memang enggak pernah berniat untuk menikahi aku?" "Jihan..." "Apa selama ini Kak Fakhri memang tidak pernah menyampaikan hal itu sama orang tua Kakak?" Jihan menyela cepat ucapan Fakhri. "Kak Fakhri selama ini hanya mempermainkan aku kan? Nyatanya Kak Fakhri memang tidak benar-benar berniat untuk bertanggung jawab atas kematian keluarga aku," cerca Jihan. Jengah se

  • Calon Istri Untuk Klien WO   BAB 19

    “Lo kenapa sih?” Tanya Ayyana menyadari perubahan sikap Dita yang lebih banyak diam hari ini. Mereka berdua kini tengah sibuk mengecek persiapan pernikahan salah satu kliennya yang akan dilaksanakan di sebuah hotel. “Kayaknya hubungan gue sama Alvin nggak akan bertahan lama deh,” keluh Dita. “Alhamdulillah kalau gitu,” syukur Ayyana yang seketika dihadiahi geplakan pelan di lengannya. “Kalau beneran saling suka, ya nikah lah,” sahut Ayyana memberi solusi. “Keluarga Alvin nggak ngizinin dia pindah agama,” terang Dita. “Gue bilang apa kan? Pacaran itu bukan jalan buat cari jodoh.” Dita mendelik, “Lo ngomong gitu bukan karena punya niatan nyalip gue juga kan?” Balik melemparkan tatapan sok serius. “Lo tau nggak Dit? Takdir kadang suka ngelempar lelucon.” “Ayaaaa,” geram Dita membuat Ayyana sontak tergelak. Pokoknya Dita yang harus menyusul Ririn. Kalau urutan pernikahan mereka tidak sesuai rencana, setidaknya sesuai umur lah. Ayyana si paling bungsu harus ngalah, nunggu kakaknya

  • Calon Istri Untuk Klien WO   BAB 18

    Di tengah riuhnya suara kendaraan yang berlalu lalang dan suasana indah di bawah hamparan langit yang bertabur bintang, Fakhri berdiri di balkon yang sunyi dan sepi.Hatinya gundah, pikirannya berkecamuk.Di saat semua perlahan terasa mulai membaik, di saat trauma dan rasa bersalahnya sedikit demi sedikit terkikis, rasa itu kembali. Ketakutan itu merayap lagi.“Kak Fakhri.”Panggilan itu membuat ia teralihkan, Fakhri berbalik mendapati Jihan yang sudah berdiri tak jauh di belakangnya. Tanpa menjawab, Fakhri berbalik lagi, kembali menikmati pemandangan kota.“Maaf kalau aku selalu ngerepotin Kakak,” ucap Jihan mendekat.Fakhri memejamkan mata, ia tidak ingin membahas apapun dengan perempuan itu saat ini. “Lebih baik kamu masuk, kembali ke kamar dan istirahat,” instruksi Fakhri.Tanggapan dingin itu bukan hal baru bagi Jihan, Fakhri yang dikenalnya memang tipikal pria seperti itu. Tapi me

  • Calon Istri Untuk Klien WO   BAB 17

    Sesuai dengan permintaan Dania, Fakhri dan Ayyana pun pagi harinya menyusul mereka ke villa untuk melanjutkan acara liburan keluarga yang sudah mereka rencanakan. Namun bukannya menyambut dengan rasa lega karena Ayyana baik-baik saja, mereka justru usil dan bercanda seolah Ayyana dan Fakhri adalah pasangan pengantin baru yang baru saja selesai honeymoon. Tapi seakan sudah kebal selalu diejek dengan Fakhri, terlebih fakta bahwa keluarga mereka memang memiliki rencana untuk menjodohkan mereka, membuat Ayyana tak terlalu menanggapinya dengan serius. Karena mereka sudah harus kembali sore harinya, jadi mereka hanya mengunjungi kebun teh, menikmati makanan khas di cafe yang terletak disana dan tak lupa mengabadikan beberapa moment dengan berfoto. Setelah itu, mereka pun kembali. Kini, Dania dan sang suami memilih pulang bersama orang tua Daffa. Jadi di mobil Fakhri hanya ada Ayyana, Dita, dan Kayla. Namun Kayla kembali berulah, menarik Dita lebih dulu memasu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status