Share

Bom Waktu Bernama Ayana

Aksa tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum melihat ekspresi horor yang terpampang nyata di wajah Ayana. Ia bahkan bisa saja tertawa seandainya ponselnya tidak berbunyi sebagai tanda kalau seseorang tengah menghubunginya. Ditambah lagi karena nama yang tertera di layar ponselnya adalah nama Saga. Mana mungkin Aksa mengabaikan panggilan telepon itu, kan?

Telinga Ayana sontak berdiri begitu mulut Aksa menyebut nama Saga. Ayana teringat pada ancaman bundanya yang akan mengubah Pao menjadi sate kelinci. Ditambah lagi dengan kenyataan kalau Aksa termasuk golongan pemakan sate kelinci. Tiba-tiba Ayana ingin membuat Aksa merasakan kepanikan dan kehororan yang tadi Ayana rasakan. Rasa terancam dan tidak aman karena kelincinya yang bisa kapan saja berakhir di piring menjadi salah satu menu makan malam.

"Hey, kenapa kamu marah? Apa? Soal pertunangan itu?"

Aksa masih sibuk membujuk Saga yang seperti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status