Share

Bab 8

Hatiku berdebar tidak karuan. Setelah telepon dari Mas Deni tadi, pikiranku melayang-layang. Ingatanku mulai mengembara ke satu demi satu keanehan yang Mas Bobby lakukan. Pernah sekali aku pergoki dia senyum-senyum sendiri dengan gawainya. 

"Senyum-senyum sendiri, hati-hati lo Mas!"

"Eh, ini Dek, teman Mas bisa banget kalau nglucu," jawabnya sambil terus memandangi gawai.

"Apa sih? Coba lihat!" tanyaku sambil mencuri pandang ke gawainya.

"Nggak ada apa-apa. Mas ke kamar dulu ya? Pintu jangan lupa dikunci."

Sambil berlalu ke kamar, sedang gawai dia letakkan di gulungan sarung yang dipakai.

🍒🍒🍒

Aku harus sudah siap apapun yang terjadi. Termasuk kalau nantinya Mas Bobby menduakan hati. Baiklah, akan aku ikuti permainanmu Mas. 

Malam ini aku sengaja memasak makanan kesukaannya, cumi bakar bumbu merah dengan sayur asam daun mlinjo muda. Aku mendengar motor sudah terparkir di depan rumah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status