Share

6. Pesan dari Roy

“Nona saya mohon hentikan, biar saya saja yang melakukannya.” Desak Zayn kepada Zeesya.

“Tidak apa-apa Paman, sudah lama sekali Aku tidak merawat anggrek ini. Dulu Ibu sangat senang menanam bunga, anggrek hitam ini adalah yang paling Ibu suka.” Ujar Zeesya dengan senyum cerah diwajahnya.

Kepala pelayan disampingnya menghela napas berat. Khawatir akan tubuh nona mudanya yang masih lemah.

“Hari ini Aku sangat senang Paman, rasanya, aku bisa menghirup udara segar lagi dengan baik.”

“Kenapa nona tidak menghubungi saya segera ketika sadar? Saya akan menjaga nona dengan baik.” Keluh Zayn.

Zesya menggelengkan kepala. Dia selalu senang berbincang dengan Paman Zayn, kepala pelayan di rumahnya ini.

Kepala pelayan ini sudah belasan tahun mengurus rumah ini. Ia tidak ingin Paman Zayn melihat kondisinya yang tidak baik. Baginya, Paman Zayn bukan hanya sekedar kepala pelayan tapi juga keluarganya.

Rumah ini adalah rumah yang dibangun oleh mendiang Ayah dan Ibunya ketika mereka mengadopsi Zees
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status