Share

Bukan Lawan Sepadan

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2025-05-22 17:55:28

Seperti pagi-pagi biasanya, Carmen akan menemani Enzo di ruang makan saat sarapan pagi dibuat padahal Enzo sendiri tengah bekerja menggunakan iPadnya.

“Arumi, maafkan Ibu yang tidak bisa mencegah Enzo untuk menjadikan Carmen ibu pengganti bagi anak-anak kalian,” kata ibu Alba yang baru saja masuk ke dapur melewati ruang makan dan merasa jijik melihat Carmen terus menggoda putranya.

“Ibu, ini bukan salah Ibu … tidak apa, aku tidak masalah ….” Arumi yang tengah memasak sarapan pagi meletakan dulu pisaunya untuk menyentuh tangan ibu Alba.

“Ibu sudah mencecarnya atas kelancangan mulut dia tempo hari kepadamu … tolong jangan diambil hati, kamu wanita sempurna.” Mata ibu Alba tampak berkaca-kaca.

“Terimakasih Ibu … aku baik-baik saja, aku akan bersabar hingga si kembar lahir … aku juga percaya kalau Enzo mencintaiku.” Arumi menatap ibu Alba dengan penuh keyakinan.

“Aku tidak akan kembali ke Italia sampai si kembar lahir, aku akan mengawasi Carmen.”

Arumi tersenyum. “Tinggal lah selam
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Anak Laki- laki Hae-Ja

    Perlahan Leonhard menurunkan Aruna di atas ranjang lalu merangkak naik ke atas sang istri yang gaun tidurnya tersingkap ke atas.“Leon,” tegur Aruna dengan desahan, pipinya merona dengan senyum dikulum.“Sekali aja, aku janji.” Usai berkata demikian Leonhard memagut bibir Aruna disertai usapan tangannya merayak ke setiap jengkal kulit Aruna menghasilkan jejak panas.Saat tangannya sampai di bokong, Leonhard memberikan rematan lembut dari dalam celana sekalian menurunkannya hingga dia bisa menemukan celah sempit nan hangat yang telah menjadi candu.Bibirnya kini menyasar leher Aruna lalu beralih ke pundak di mana terdapat tali yang menahan gaun tidur seksi itu.Leonhard menggigit tali tersebut untuk melepaskan simpulnya sehingga terekspose lah satu gundukan besar di dada Aruna.Leonhard melakukan hal yang sama dengan tali di pundak Aruna yang lain.Matanya berbinar saat dua gundukan yang tidak tertampung bra itu sekarang seolah menantangnya.T

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Adik Bayi

    Suara sepatu fantovel mahal berbahan kulit yang membalut kaki jenjang Leonhard menggema di salah satu bagian rumah, terdengar tidak sabaran saat menaiki anak tangga.Pernikahannya yang masih terbilang baru itu membuat Leonhard tidak sabar untuk pulang ke rumah.Pikirannya selalu ada di rumah meski raganya sedang meeting di kantor.Langkah Leonhard memelan diikuti bibir yang membentuk sebuah lengkung senyum tatkala mendengar gelak tawa suara istrinya dan Sky beradu.Jenis tawa itu selalu mampu menghangatkan hati Leonhard.Langkahnya berhenti di depan pintu kamar Sky dan pemandangan penuh cinta yang sering dia dapati sepulang kerja kembali menyapanya sesampainya di rumah sore ini.Aruna berbaring terlentang dengan Sky tengkurap di atas dadanya.“Eit … eit … eit ….” Aruna menjauhkan dot milik Sky yang coba diraih oleh bocah laki-laki tampan itu.“Mami … Mamiiiii.” Sky berceloteh.Cup.Cup.Cup.Aruna banyak memberi kecupan di

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Gambaran Sempurna

    Sesampainya di rumah sakit, Aruna langsung dimasukan ke Unit Gawat Darurat karena ternyata hari ini praktek dokter spesialis hanya sampai jam tiga sore.Setelah beberapa jam menunggu hasil pemeriksaan darah, dokter akhirnya datang membawa selembar kertas.Aruna yang setengah berbaring di ranjang pasien merasakan tangannya dingin, kemudian Leonhard menggenggam tangannya memberi kehangatan sementara jantung mereka berdua berdetak kencang sekali, berharap kabar baik yang diinfokan dokter.Dokter tersenyum. “Selamat, Nyonya Lee. Anda positif hamil.”Aruna terdiam. Kata-kata itu seperti menggema di kepalanya. Ia menatap Leonhard, yang sama terkejutnya, tetapi senyum perlahan merekah di wajah pria itu.“Hamil?” Aruna akhirnya berbisik, matanya mulai berkaca-kaca.Dokter melanjutkan dengan tenang, “Berdasarkan pemeriksaan, usia kandungannya sekitar enam minggu. Pastikan untuk menjaga pola makan dan istirahat yang cukup, ya.”

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Sebuah Kemungkinan Kabar Bahagia

    Nova dan Dewa adalah pasangan yang romantis dengan gaya mereka sendiri. Di tengah kesibukannya, Dewa selalu menyempatkan waktu untuk kencan sederhana. Sekarang mengerti ‘kan, kenapa Nova sangat mencintai Dewa.Sejak dulu, cintanya tidak luntur. Tidak ada kata bosan atau lelah untuk membahagiakan Nova.Di hari Sabtu yang cerah itu, mereka memutuskan piknik di taman dekat gedung sekolah semasa SMA yang penuh kenangan karena dulu tempat itu adalah lokasi kencan pertama mereka.Nova sudah beberapa hari merasa tubuhnya sedikit aneh—mudah lelah, mual di pagi hari, dan emosinya kadang naik turun tanpa sebab. Diam-diam, dia mencoba tes kehamilan di pagi harinya sebelum pergi. Hasilnya? Positif! Namun, Nova belum berani memberi tahu Dewa karena ingin membuat momen ini spesial.Setelah mereka duduk di atas tikar piknik dan menikmati makanan ringan yang dibawa, Nova mencoba menyusun rencana di kepalanya. Ia membawa tas kecil penuh barang

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Sederhana Tapi Bahagia

    Suasana di taman belakang rumah keluarga Enzo terasa hangat, ditemani semilir angin sore. Di bawah langit yang mulai memerah, Carmen berdiri dengan koper di sisinya. Wajahnya terlihat tenang, meski ada sedikit kesedihan terpancar dari matanya. Di depannya, Arumi, Enzo, dan ibu Alba menatapnya dengan berbagai perasaan—haru, lega, dan penuh penghormatan.Carmen menarik napas panjang sebelum memulai, menatap Arumi dengan sorot mata yang tulus. “Arumi, aku ingin meminta maaf untuk semua hal yang pernah kulakukan. Untuk kata-kata pedasku, sikapku yang tidak tahu diri, dan… terutama karena aku mencoba merebut Enzo darimu.” Suaranya sedikit bergetar, tetapi ia melanjutkan, “Aku sadar, semua yang kulakukan adalah bentuk dari kesalahan dan rasa iri yang tidak seharusnya aku pelihara. Kamu wanita yang jauh lebih kuat dan mulia dari yang aku bayangkan.”Arumi, yang tengah menggendong bayi perempuannya, tersenyum lembut. “Carmen, aku memaafkanmu. Aku selalu percaya bahwa setiap orang bisa berubah

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Lengkap

    Suasana di ruang bersalin rumah sakit terasa begitu tegang.Arumi duduk di ruang tunggu dengan tangan saling menggenggam, sementara Enzo berdiri di dekat jendela, terlihat resah meskipun berusaha tenang.Sebuah pesan dari dokter bahwa Carmen mulai mengalami kontraksi intens membuat keduanya semakin gelisah.“Tenanglah, Carmen ditangani oleh ahlinya.” Papa Kaivan berusaha menenangkan Arumi.Sementara Mama menggenggam tangan Arumi yang tampak gugup menyambut kelahiran si kembar.Arumi mengangguk, matanya berkaca-kaca. Perasaan campur aduk memenuhi hatinya. Kebahagiaan karena akan bertemu anak-anaknya, tetapi juga ada sesuatu yang mengganjal karena mengetahui bagaimana Carmen menjalani perannya sebagai ibu pengganti dengan begitu banyak konflik dan Arumi sudah memaafkan Carmen.Tak lama kemudian, perawat keluar dari ruang bersalin, wajahnya serius. “Tuan dan Nyonya Enzo, Carmen membutuhkan waktu lebih lama. Dia meminta untuk bertemu kalian sebelum prosesnya berlanjut.”Arumi dan Enzo sa

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Keluarga Kecil Bahagia

    Aruna diantar oleh seluruh anggota keluarganya ke Korea, keempat kakak laki-laki dan ketiga kakak ipar bahkan keponakannya diangkut semua menggunakan privat jet beserta para Nanny.Di Korea, papi Arkana juga ternyata sekalian ingin melihat sampai di mana progres kemajuan proyeknya yang dikelola Leonhard jadi sepertinya beliau akan cukup lama berada di Korea. Dari Bandara, mereka semua diantar langsung ke rumah Leonhard yang baru dibeli khusus untuk membangun rumah tangga bersama Aruna meski rumah utama yang dulu di huni tuan Andy Lee jatuh ke tangan Leonhard tapi dia memberikannya kepada ibu tirinya yang tentu saja jadi semakin menyayangi Leonhard.Keempat kakak laki-laki Aruna saling memandang saat melihat bagaimana megah dan mewahnya rumah Aruna, sepertinya mereka cukup puas melihat bukti cinta Leonhard kepada adiknya tersebut.Karena dari luar saja rumah tampak memukau karena memiliki desain organik dengan bentuk asimetris yang menyerupai kapal luar angkasa atau struktur alami

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Bukan Lawan Sepadan

    Seperti pagi-pagi biasanya, Carmen akan menemani Enzo di ruang makan saat sarapan pagi dibuat padahal Enzo sendiri tengah bekerja menggunakan iPadnya.“Arumi, maafkan Ibu yang tidak bisa mencegah Enzo untuk menjadikan Carmen ibu pengganti bagi anak-anak kalian,” kata ibu Alba yang baru saja masuk ke dapur melewati ruang makan dan merasa jijik melihat Carmen terus menggoda putranya.“Ibu, ini bukan salah Ibu … tidak apa, aku tidak masalah ….” Arumi yang tengah memasak sarapan pagi meletakan dulu pisaunya untuk menyentuh tangan ibu Alba.“Ibu sudah mencecarnya atas kelancangan mulut dia tempo hari kepadamu … tolong jangan diambil hati, kamu wanita sempurna.” Mata ibu Alba tampak berkaca-kaca.“Terimakasih Ibu … aku baik-baik saja, aku akan bersabar hingga si kembar lahir … aku juga percaya kalau Enzo mencintaiku.” Arumi menatap ibu Alba dengan penuh keyakinan.“Aku tidak akan kembali ke Italia sampai si kembar lahir, aku akan mengawasi Carmen.” Arumi tersenyum. “Tinggal lah selam

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Ibu Muda

    Aruna membuka kelopak matanya perlahan, wajah tampan segera saja memenuhi pandangan matanya dan untuk ke depannya mungkin setiap hari Aruna akan menemukan pemandangan menggetarkan hati seperti ini.“Selamat pagi istriku,” gumam Leonhard yang entah sejak kapan pria itu bangun tapi tidak melakukan apapun hanya menatap wajah Aruna yang tertidur pulas tanpa make up usai semalaman hingga dini hari tadi dia gempur tidak peduli istri cantiknya itu telah terlelap.“Selamat pagi suamiku.” Aruna mendongak mengecup pipi Leonhard membuat tangan kekar Leonhard mengeratkan pelukan.Rasanya seperti mimpi, akhirnya mereka menikah setelah melalui drama panjang yang melelahkan.Sekarang Aruna dan Leonhard bahkan bisa bercinta di kamar tamu rumah papi Arkana.Tiba-tiba Aruna bergerak bangun dengan ekspresi panik.“Ada apa sayang?” Leonhard ikut menegakan punggung.“Aku mau nyiapin sarapan untuk kamu, terus aku mau ngecek Sky …,” kata Aruna dari kamar mandi mencari bathrobe.Padahal di rumah papi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status