Share

Tak Ingin Pisah

Hatiku masih kesal pada Mas Arkan, karena sikap kasarnya yang ia lakukan tadi, meski dia tak menyadari sepenuhnya. Dan seenaknya saja aku ditinggal tidur olehnya, saat aku sedang berbicara panjang lebar. Aku tak tau dia mendengar ucapanmu yang terakhir atau tidak.

Yang kurasakan saat aku sedang bicara dan menangis dalam dekapannya, pelukan tangannya perlahan mengendur, dan aku berguru melepaskan diri dari dekapan Mas Arkan, duduk bersandar pada headboard ranjang, kulirik dia sudah terlelap.

Rasa kesal masih menggerogoti hatiku, seiring dengan rasa sakit di sekujur tubuhku, yang ditinggalkan oleh Mas Arkan, bekas aksinya yang begitu brutal, dan bisa dikatakan lebih menyiksaku.

Dia keluar dari kamar mandi dengan seutas handuk yang melilit di pinggangnya, kemudian berjalan maju ke arahku, dengan tangan kiri memegangi kepalanya, raut wajah meringis, sepertinya dia merasakan pusing efek dari minuman beralkohol. Rambutnya yang masih basah, meneteskan air ke wajahny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status