Share

Bab 936

Author: Sierra
Victor masih ingin melayangkan pukulan lagi.

Hanya saja, Yuvi langsung memeluk tubuhnya erat-erat. "Cukup, Victor! Cukup!"

Barulah ketika merasakan tubuh lembut Yuvi memeluknya, gerakan Victor terhenti. Meski begitu, amarah di matanya sama sekali belum surut. Sorotnya masih merah padam. Dia bahkan sempat melayangkan satu tendangan ke arah Andreas yang tergeletak di lantai.

Saat itu, Wenny berlari datang. "Apa yang terjadi di sini?"

Yuvi buru-buru berkata dengan penuh rasa bersalah, "Wenny, maaf. Aku malah membuatmu repot."

Victor sekilas melirik Andreas yang sudah babak belur, lalu langsung menggenggam tangan Yuvi dan menyeretnya pergi.

Yuvi masih sempat menoleh. "Wenny, sampai jumpa!"

Usai Yuvi berkata demikian, Victor mengulurkan tangan dan merengkuh kepala mungilnya agar tersandar di dadanya. Dia tidak mengizinkannya menoleh lagi.

Victor lalu membawanya keluar dari rumah sakit. Dia membuka pintu mobil di sisi penumpang, lalu menekannya masuk. Setelah itu, dia sendiri kembali ke kurs
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Nur
Ya elah udah ketebak besok bakal kayak gimana ceritanya… Muter-muter tujuh keliling sampai pusing...
goodnovel comment avatar
arny gembil
kita lihat besok pasti akan ada drama gagal kasih tau Victor kl. Yuvi hamil, pasti dibikin muter2 lagi
goodnovel comment avatar
Jingga Edelweis
kayaknya tar yuvi gagal lagi ngasi tau dia hamil.........
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 936

    Victor masih ingin melayangkan pukulan lagi.Hanya saja, Yuvi langsung memeluk tubuhnya erat-erat. "Cukup, Victor! Cukup!"Barulah ketika merasakan tubuh lembut Yuvi memeluknya, gerakan Victor terhenti. Meski begitu, amarah di matanya sama sekali belum surut. Sorotnya masih merah padam. Dia bahkan sempat melayangkan satu tendangan ke arah Andreas yang tergeletak di lantai.Saat itu, Wenny berlari datang. "Apa yang terjadi di sini?"Yuvi buru-buru berkata dengan penuh rasa bersalah, "Wenny, maaf. Aku malah membuatmu repot."Victor sekilas melirik Andreas yang sudah babak belur, lalu langsung menggenggam tangan Yuvi dan menyeretnya pergi.Yuvi masih sempat menoleh. "Wenny, sampai jumpa!"Usai Yuvi berkata demikian, Victor mengulurkan tangan dan merengkuh kepala mungilnya agar tersandar di dadanya. Dia tidak mengizinkannya menoleh lagi.Victor lalu membawanya keluar dari rumah sakit. Dia membuka pintu mobil di sisi penumpang, lalu menekannya masuk. Setelah itu, dia sendiri kembali ke kurs

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 935

    Emosi Andreas makin memuncak. Dia mengulurkan tangan untuk menekan bahu Yuvi dengan kasar, lalu berteriak marah, "Kenapa? Kenapa kamu harus mengandung anak Victor?"Yuvi menatapnya dengan dingin. "Pak Andreas, aku ulangi sekali lagi. Kita nggak punya hubungan apa pun. Aku mengandung anak siapa pun, itu bukan urusanmu!"Jari Andreas mencengkeram erat bahunya. "Yuvi, kenapa kamu nggak mau kasih aku kesempatan sekali lagi? Waktu itu, aku cuma melakukan kesalahan yang semua pria pasti pernah lakukan. Sekarang, aku sudah memutus semua hubungan dengan Stella dan juga wanita-wanita lain. Kenapa kamu nggak mau memaafkanku? Kamu ini anak orang kaya, sedangkan Victor adalah anak orang miskin, terlepas dari seberapa sukses dia sekarang. Dia nggak selevel dengan kita yang berasal dari keluarga besar. Kita barulah benar-benar satu dunia. Kita seharusnya adalah pasangan yang ditakdirkan bersama."Yuvi rasanya ingin tertawa. Benar saja, dia pun tertawa."Andreas, apa kamu nggak malu bilang itu cuma k

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 934

    Wajah Yuvi memerah. "Aku tahu, ta ... tapi Victor terlalu .... Aku menolak pun nggak ada gunanya."Wenny tersenyum menatapnya. Sebenarnya Wesley pernah bilang bahwa Victor itu pria dingin dari luar, tetapi sebenarnya polos dan penuh perasaan. Bukankah Yuvi juga sama? Keduanya sama-sama "bucin" yang hanya memikirkan pasangan. Orang sering bilang, kalau dua orang bucin hidup bersama, justru merekalah yang bisa menjalani hari-hari dengan bahagia. Sebab, kenyataannya mereka memang tidak bisa berpisah.Wenny berucap sambil tersenyum, "Yuvi, sekarang kamu dan Pak Victor sudah berdamai. Menurutku, sudah saatnya kamu memberitahunya soal kehamilan kamu."Memberitahunya soal kehamilan?Sebenarnya, Yuvi memang sudah punya rencana itu."Aku merasa Pak Victor sangat menyukai anak-anak. Lagian, dia punya kemampuan dan tanggung jawab. Menurutku, memberi tahu soal anak ini justru akan menjadi hal baik. Aku percaya, Pak Victor akan menjadi ayah yang baik."Yuvi tahu bahwa Victor memang suka anak-anak.

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 933

    Victor mendongak dan menatapnya. Dia berkata sambil tersenyum samar, "Kenapa? Apa ada rahasia di antara kalian yang nggak boleh kudengar?"Yuvi tidak mau menunjukkan celah. Dia segera membalas, "Tentu saja. Wanita memang punya banyak rahasia. Mana mungkin bisa kuceritakan padamu?"Victor tersenyum tipis. "Baiklah, aku mengerti. Sekarang makan dulu. Setelah selesai, aku akan mengantarmu ke sana, lalu langsung pergi. Gimana?"Yuvi mengangguk. "Makasih, Pak Victor."....Setelah sarapan selesai, Victor menyetir mobil untuk mengantarkan Yuvi ke rumah sakit tempat Wenny bekerja. Kebetulan hari itu Wenny memang ada di rumah sakit.Tak lama kemudian, mobil mewah itu berhenti di depan pintu masuk rumah sakit. Victor berkata, "Aku antar ke atas ya."Yuvi buru-buru menggeleng. "Nggak usah. Kamu mengantarku sampai sini saja sudah cukup. Aku sudah janjian sama Wenny, jadi tinggal langsung ke atas untuk mencarinya."Selesai berbicara, Yuvi tidak memberi kesempatan Victor untuk membantah. Dia langsu

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 932

    Yuvi memelotot ke arahnya dengan kesal.Victor mengulurkan tangan, lalu menjepit hidung mungilnya dengan jarinya. "Lapar nggak?"Yuvi menepis tangannya, lalu menjawab dengan jujur, "Lapar."Victor membalas, "Kalau begitu, aku akan masak untukmu."Victor menyingkap selimut dan turun dari ranjang, lalu mulai berpakaian.Yuvi tidak berani menatapnya. Namun jujur saja, di depan mata ada pria tampan luar biasa yang sedang berpakaian. Kalau tidak melihat rasanya rugi, kalau melihat jelas jadi jamuan yang menyenangkan bagi mata.Yuvi diam-diam mencuri pandang. Dia melihat Victor sudah mengenakan celana panjang, lalu mengambil kemeja putih. Tubuhnya termasuk tipe yang berotot saat tanpa pakaian, tetapi terlihat ramping saat berpakaian. Posturnya tinggi, tegap, penuh karisma, dengan gaya yang begitu memikat. Kini, ketika dia mengenakan kemeja putih dan perlahan memasangkan kancing satu per satu, pesonanya makin tak terbantahkan.Jemari panjang dan putihnya bergerak cekatan. Seolah-olah sadar ak

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 931

    Victor tersenyum tipis. "Nggak usah buru-buru."Yuvi tertegun sejenak. Apa maksud dari tidak usah buru-buru?Yuvi pun menoleh ke luar jendela. Dia menyadari jalan yang mereka tempuh sama sekali bukan jalan pulang ke rumahnya. Hari ini, sejak siang Victor sudah memaksanya ikut dan memegang penuh kendali kemudi. Sekarang sudah malam, tetapi dia tetap saja tidak membiarkannya pulang.Yuvi tak tahan lagi. "Pak Victor, kamu mau membawaku ke mana lagi? Aku mau pulang."Victor menoleh dan menatapnya sambil tertawa. "Kenapa begitu terburu-buru? Takut aku menghabisimu?"Yuvi membalas, "Pak Victor pasti bercanda. Dengan statusmu yang terhormat dan karaktermu yang begitu mulia, kamu tentu nggak akan mungkin menghabisiku, 'kan?"Yuvi bahkan berusaha menyanjungnya.Sayangnya, Victor jelas tidak terpancing. Sorot matanya dalam dan suaranya rendah ketika berbicara, "Itu tergantung, lihat dulu apakah kamu patuh atau nggak."Yuvi terdiam.Setengah jam kemudian, mobil mewah itu berhenti di depan sebuah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status