Share

Cinta yang Melintasi Waktu
Cinta yang Melintasi Waktu
Author: Hibicus

Bab 1

Author: Hibicus
Setelah kematian cinta pertamanya, Atmaja membenciku selama sepuluh tahun.

Aku berusaha menyenangkannya dengan segala cara, tetapi dia hanya mencibir, "Kalau kamu benar-benar mau menyenangkanku, lebih baik kamu mati saja."

Hatiku terasa sakit. Akan tetapi, ketika balok rumah yang terbakar jatuh menimpaku, dia malah meninggal demi menyelamatkanku. Sebelum meninggal, dia berbaring dalam pelukanku, lalu menggunakan sisa tenaganya untuk menepis tanganku.

"Lestari, alangkah baiknya apabila aku tidak bertemu denganmu di kehidupan ini ...."

Di upacara pemakaman, orang tua Atmaja menangis tersedu-sedu.

"Atmaja, ini salah Ibu. Ibu tidak seharusnya memaksamu menikahinya. Kalau dulu aku kabulkan keinginanmu dan membiarkanmu menikahi Intan, apakah akhir hari ini akan berbeda?"

Ayahnya Atmaja memelototiku dengan penuh kebencian.

"Atmaja sudah selamatkan kamu tiga kali, kenapa kamu hanya bawakan bencana baginya? Kenapa bukan kamu yang meninggal?"

Semua orang merasa menyesal karena Atmaja menikahiku, termasuk aku sendiri. Akhirnya, aku melompat dari Menara Bintang dan kembali ke sepuluh tahun yang lalu.

Kali ini, aku memutuskan untuk mengakhiri seluruh ikatanku dengan Atmaja dan mengabulkan keinginan semua orang.

...

"Lestari, kamu hebat sekali! Kamu bahkan mampu buat orang tuaku ancam aku dengan kematian demi paksa aku untuk nikah sama kamu. Kamu kira, kamu bisa bahagia dengan menikahiku?"

Suara rendah dan dingin pemuda itu terdengar di telingaku. Aku membuka mata secara perlahan, lalu menatap Atmaja dengan terkejut. Dia berdiri di hadapanku dengan mengenakan jubah merah pas badan. Sorot matanya terlihat tidak terkekang, sikap dan tutur katanya sepenuhnya berbeda dengan Atmaja sepuluh tahun lagi.

Ini adalah Atmaja yang berusia 18 tahun. Aku benar-benar sudah kembali ke sepuluh tahun yang lalu.

Aku menahan kepahitan di hatiku dan menatapnya dengan serakah.

"Kamu tidak mau menikah denganku karena orang yang benar-benar ingin kamu nikahi itu Intan, 'kan?"

Atmaja mencibir, "Memangnya kenapa? Kamu bisa mewujudkannya?"

Aku menjawab dengan serius, "Bisa."

Orang tuaku gugur di medan perang demi melindungi kerajaan. Sebagai balas jasa, Kaisar pun memberiku dekret pernikahan. Tidak ada nama siapa pun yang tertulis dalam dekret tersebut. Jadi, aku bisa menikahi siapa pun yang kuinginkan, juga bisa menghibahkan pernikahan itu kepada siapa pun.

Atmaja tertegun sejenak, lalu tertawa terbahak-bahak.

"Kamu pakai dekret pernikahan untuk menekanku, sedangkan orang tuaku juga memaksaku menikahimu. Pernikahan kita sudah tidak bisa diubah. Sekarang, kamu bilang mau wujudkan keinginanku? Bagaimana kamu mau mewujudkannya? Lestari, aku tidak punya waktu untuk main tarik-ulur denganmu. Kamu bawa saja sendiri dekret itu ke istana. Aku akan tunggu kamu di sini."

Setelah itu, Atmaja berbalik dan bersandar di dinding istana. Ketika menemukan rasa jijik di matanya, hatiku bagaikan ditusuk jarum.

Baik di kehidupan ini maupun kehidupan lampau, aku telah mencintai Atmaja selama bertahun-tahun.

Dia pernah mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkanku sebanyak dua kali. Aku pun keliru dan mengira dia diam-diam menyukaiku. Aku dengan gembiranya memohon kepada Kaisar untuk menikahkan kami dan aku akhirnya menjadi istrinya. Setelah cinta pertamanya meninggal, aku baru menyadari bahwa dia mencintai orang lain.

Sepuluh tahun cintaku adalah sepuluh tahun siksaan baginya.

Di masa lampau, aku melakukan sangat banyak perbuatan baik dan amal. Akhirnya, aku bisa menukar nyawaku demi memohon kesempatan bagi Atmaja untuk terlahir kembali.

Sebelum aku terlahir kembali, biksu sempat memperingatiku, "Dalam 24 jam setelah terlahir kembali, kamu harus wujudkan tiga penyesalannya dan segera pergi. Setelah itu, jalan kalian akan terpisah. Dia juga tidak akan mati di usia 30 karenamu. Kalian akan memiliki takdir masing-masing selama sisa hidup kalian."

"Tapi, kelahiran kembali ada konsekuensinya sendiri. Jadi, Nona pertimbangkanlah dengan saksama."

Selama Atmaja bisa tetap hidup, aku tidak takut dengan konsekuensi apa pun.

Aku menemui Kaisar, lalu memintanya untuk menikahkan Atmaja dan Intan.

Aku tahu apa tiga penyesalan Atmaja. Penyesalan itu tertulis dalam buku catatannya.

[ Menyesal menikahi Lestari. Menyesal tidak menentang pengaturan orang tua. Menyesal tidak dapat menyelamatkan Intan. ]

Sekarang, penyesalan pertama Atmaja telah terpenuhi. Aku meninggalkan istana dengan membawa dekret kekaisaran dan menyerahkannya kepada Atmaja.

Dia menatapku dengan penuh ejekan, seolah-olah aku telah berhasil memaksanya menikah. Kemudian, dia mengulurkan tangan untuk membuka dekret itu.

Namun, aku menahan tangannya dan tersenyum lembut. "Lihatnya besok saja. Akan ada kejutan."

Atmaja melirikku dan berujar, "Membosankan! Mau lihatnya hari ini atau besok, bukannya aku akan tetap menikah denganmu? Kenapa kamu bertingkah aneh hari ini? Kamu sudah gila saking senangnya karena bisa menikah denganku?"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta yang Melintasi Waktu   Bab 9

    "Mungkin kamu masih belum menyadari perasaanmu terhadapku yang sebenarnya. Kamu itu orang yang baik. Mungkin saja kamu merasa bersalah atas kejadian itu atau merasa orang tuamu menyayangiku, makanya kamu merasa aku cocok menjadi istrimu. Tapi, aku tidak butuh rasa bersalah itu.""Kak Atmaja, jangan datang mencariku lagi." Aku mendorong payung kertas minyak milik Atmaja, lalu berbalik dan berlari ke tengah hujan. Aku takut pada detik berikutnya, aku akan melemparkan diriku ke dalam pelukan Atmaja dan menangis tersedu-sedu. Namun, di kehidupan ini, aku tidak boleh egois lagi....Setelah itu, Atmaja tidak pernah mencariku lagi. Namun, dari waktu ke waktu, barang-barang yang dulunya kusukai akan muncul di depan pintu rumahku.Atmaja sepertinya ingin menemukan diriku yang dulu. Terkadang, dia membawakanku camilan yang paling kusukai saat masih tinggal di rumahnya. Terkadang, dia membawakanku mainan-mainan yang dibuatnya karena paksaanku ketika kami masih kecil.Aku tidak menyangka Atmaja

  • Cinta yang Melintasi Waktu   Bab 8

    Intan akhirnya diseret pergi. Namun, tawanya terdengar bagaikan pisau yang menusuk hati Atmaja. Rasa sakit itu nyaris membuatnya tidak bisa bernapas. Dialah yang melukai Lestari dengan kata-katanya. Dia juga yang ingin mengambil darah jantung Lestari.Kesedihan yang luar biasa tiba-tiba menerpanya dan hampir membuatnya tumbang. ...Setelah meninggalkan ibu kota, aku tidak pergi ke Jadur. Aku ingin mengunjungi tempat di mana orang tuaku berjuang seumur hidup mereka. Setelah menempuh perjalanan cukup lama, aku tiba di Narata. Kota ini memang tidak sesejahtera ibu kota, tetapi penduduknya sederhana dan jujur.Nelayan yang mengendalikan perahu berkata sambil tersenyum, "Narata sering diserbu musuh asing. Dinilai dari pakaian Nona, Nona seharusnya adalah orang kaya atau seorang bangsawan, kenapa Nona mau datang kemari?"Aku tidak menjawab.Orang tuaku telah melindungi tempat ini seumur hidup mereka. Aku ingin tempat yang mereka lindungi ini menjadi lebih baik.Aku membuka sebuah pondok bel

  • Cinta yang Melintasi Waktu   Bab 7

    Budi terdiam dan sorot matanya meredup.Amina yang sedari tadi diam pun tertawa getir."Atmaja, kamu berani bilang kamu tidak mencintai Tari? Kalau kamu tidak mencintainya, kenapa kamu berulang kali mempertaruhkan nyawamu demi menyelamatkannya?"Bibir Atmaja terbuka, tetapi tidak mengeluarkan suara. Dia memang mencintai Lestari, begitu cinta hingga rela mempertaruhkan nyawanya demi Lestari.Hanya saja, berhubung mereka tidak berhenti menekannya, dia tidak mau menuruti kemauan mereka. Dia ingin bisa membuat keputusan sendiri. Jadi, dia mengabaikan betapa dirinya mencintai Lestari.Amina melanjutkan, "Kemarin, Tari datang untuk ucapkan selamat tinggal pada kami. Anak itu benar-benar baik hati dan kasihan. Sebelum pergi, satu-satunya harapannya adalah kamu bisa panjang umur dan hidup bahagia."Atmaja tiba-tiba teringat kata-kata perpisahan Lestari sebelumnya. Ekspresinya menegang dan dia tertegun sejenak sebelum berujar, "Tapi kalau dia benar-benar datang untuk berpamitan, mana mungkin di

  • Cinta yang Melintasi Waktu   Bab 6

    Atmaja langsung terkejut, tetapi segera tersadar kembali. Dia mengernyit dan berujar, "Itu seharusnya cuma orang yang punya nama sama? Dekret pernikahan kami sudah diturunkan dan kami baru akan pergi ke Jadur lima hari lagi. Mana mungkin dia meninggalkan kota sekarang?"Pada saat ini, tabib masuk untuk melapor. "Tuan, Nona Lestari memintaku untuk sampaikan pesannya sebelum dia pergi. Dia sudah menempuh perjalanan panjang ke Jadur. Dia berharap kalian bisa jalani hidup masing-masing dengan bahagia, juga menyuruh Tuan untuk tidak mengkhawatirkannya."Ucapan tabib itu terasa bagaikan suara guntur di telinga Atmaja. Dia yang tidak pernah kehilangan ketenangannya pun terhuyung-huyung dan hampir jatuh.Ternyata, yang dimaksud Lestari dengan "keinginan tercapai" dan "umur panjang" adalah ucapan perpisahan kepadanya. Air mata mulai menggenang di sepasang mata Atmaja yang merah. Dia berusaha keras untuk mengendalikan bibirnya yang gemetar."Mustahil!"Dia sudah beberapa kali mempertaruhkan nya

  • Cinta yang Melintasi Waktu   Bab 5

    Aku mengangguk. "Baguslah."Mungkin karena melihat wajahku yang pucat, keningnya tetap berkerut. "Ucapanku kemarin memang kasar. Kamu jangan tersinggung. Tapi, Intan tidak bersalah. Kamu tidak seharusnya menyeretnya ke dalam urusan kita. Kelak, jangan mengadu lagi."Mendengar kata-katanya, hatiku terasa pahit. Namun, aku tidak lagi memberikan penjelasan dengan sedih seperti di kehidupan lampau. Aku hanya tersenyum tipis dan menjawab, "Emm, itu tidak akan terulang lagi."Atmaja merapikan selimutku dan berujar, "Karena aku tidak jadi temani kamu saksikan hujan meteor semalam, aku akan temani kamu pulang ke rumah orang tuamu setelah menikah nanti. Seingatku, kamu suka Jadur. Setelah pulang ke rumah orang tuamu, ayo kita pergi ke Jadur bersama."Aku tertegun sejenak, lalu tersenyum tipis dan menjawab, "Tidak usah. Kamu tidak perlu beri aku kompensasi atas kejadian semalam. Aku sendiri yang mau selamatkan Nona Intan."Atmaja tertegun sejenak, matanya dipenuhi emosi yang berkecamuk."Aku sud

  • Cinta yang Melintasi Waktu   Bab 4

    Di kehidupan lampau, karena aku menikah dengan Atmaja, Intan tidak dapat menerimanya. Sebulan setelahnya, dia pun mengakhiri hidupnya dengan meminum racun sihir. Atmaja tidak dapat menemukan darah yang sesuai untuk menawarkan racun sihir itu. Jadi, dia hanya bisa menyaksikan Intan meninggal tanpa daya. Gara-gara hal ini, dia pun sepenuhnya membenciku sampai ajalnya.Namun, di kehidupan ini, aku tidak menikah dengannya. Kenapa Intan tetap bunuh diri?Sebelumnya, aku masih memikirkan bagaimana aku bisa mewujudkan permintaan ketiganya. Sekarang, kesempatannya tiba juga.Aku menatapnya dan bertanya, "Jadi, kamu datang untuk mengambil darahku supaya bisa tawarkan racunnya?"Setelah mendengar pertanyaanku, Atmaja tertegun, seolah-olah tidak menyangka aku akan berkata begitu. Dia pun berbicara dengan lebih dingin lagi, "Kamu pikir aku tidak berani? Kamu sudah sebabkan Intan dihina dan minum racun. Kamu memang seharusnya menebus dosamu."Kemudian, Atmaja menyeretku pergi ke tempat tinggal Int

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status