Share

44. Lokasi Keempat

Jantung Siena berdenyut lebih cepat saat pilot pesawat mereka menginformasikan bahwa mereka akan segera mendarat dalam sepuluh menit lagi. Kota Siena ternyata tak memiliki bandara. Jadi mereka harus mendarat dulu di Kota Florence, baru kemudian melanjutkan perjalanan darat ke Kota Siena.

Alfonso menggenggam erat tangan kanannya seolah tahu apa yang dirasakannya. "Kamu tak sendirian, ada aku…," ucap Alfonso, sambil tersenyum menenangkan.

Siena heran apakah Alfonso mungkin bisa membaca pikirannya, karena pria itu sepertinya selalu tahu semuanya. Tapi dia memang butuh senyum itu, sentuhan tangan itu. Dan di atas segalanya, dia butuh Alfonso menemaninya.

"Setahuku Siena adalah kota yang sangat indah. Penuh dengan karya seni," Siena berusaha menghilangkan kegugupan dengan bicara yang lain.

"Kalau begitu, kamu pasti suka. Kamu dan Kakek sama-sama suka seni."

"B

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status