Share

57. Bertemu Arya

“Kau mencariku, Ayahanda!”

“Arya!” seru Sanggageni. Pria itu sempat mematung di tempatnya beberapa masa. Putra yang ia rindukan kini berada di hadapannya, duduk gagah di atas kuda dengan pakaian perang Astagina.

“Kau kah itu, Arya?”

“Oh, Paman Pranawa. Apa kabar, Paman?” tanya Arya begitu dingin. Ia menggenggam busur Agnitama yang sudah banyak terdapat ukiran di bilahnya.

“Arya, apa yang kau lakukan? Mari ikut bersama kami, tak seharusnya kau di situ!” seru Pranawa.

“Tak seharusnya di sini? Kalian yang seharusnya tak membunuh Ibunda! Apa yang Ayahanda dan Paman pikirkan saat memerintahkan Baka Nirdaya menghancurkan desa? Hah?” rutuk Arya. Emosinya mulai memuncak, genggaman busur Agnitama di tangan kirinya mengeras. Kini busur itu yang terlihat mulai membara.

“Arya....”

Sanggageni menahan Pranawa untuk mendebat putranya. Pria itu sudah menyadari ada hal yang terjadi dengan putranya dan busur di tangannya itu. Arya masih remaja, emosinya yang tak terkendali akan berdampak sama den
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status