Share

76. Ampunan

Ada senggurat ragu dan takut di wajah dua prajurit yang akan membawa Arya menghadap Prabu Ranajaya. Masing-masing prajurit menggamit kedua lengan Arya. Mereka menyusuri sebuah lorong panjang menuju sebuah tangga di ujung lorong. Satu-satunya akses menuju permukaan.

Arya kembali memperhitungkan jarak tempatnya berada dengan ujung lorong. Tak begitu jauh, dan mungkin saja di permukaan sudah ada banyak prajurit yang menunggu. Pemuda itu merasa akan melumpuhkan dua prajurit ini nanti. Ia tak ingin membuat masalah sebelum mengetahui apa yang akan disampaikan Prabu Ranajaya dan rencananya untuk merebut posisi patih.

Benar saja, di permukaan sudah banyak prajurit yang menunggu. Karena Prabu Ranajaya sudah berada tak jauh dari sana. Berdiri di tepi kolam ikan hias menunggunya datang.

“Ampun, Gusti Prabu, Arya Nandika datang menghadap!” ucap seorang prajurit lantang. Ia bersimpuh dengan satu lututnya, begitu juga dengan rekannya.

Prabu Ranajaya berbalik. Tak ada sepatah kata pun yang ia uca
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status