Share

BAB 5 Lebih dari Selingkuhan

Detak jantungnya bekerja cepat mendapati dirinya dipandang rendah oleh wanita tak tahu diri itu.

“Surprise!!?” teriak Icha gembira.

“Bagaimana Mbak Dea?! Apa kamu terkejut!” lanjut perempuan itu. Tangan Dea menggengam erat, kepalanya terasa nyut-nyutan.

Dengan dada yang beritme tak teratur, Dea bertanya, “Apa yang ingin kamu bicarakan Icha! CEPAT KATAKAN!”

Icha langsung berdiri dan mendekati Dea, bibirnya tersungging ke atas menunjukkan seberapa besar kemenangan yang telah ia cetak.

“Haa...” Ia menghela nafasnya dengan anggun. Kemenangan ini benar-benar Icha nikmati dengan sangat baik. Setelah bersusah payah menggoda Kevin. Ini adalah waktu yang pas untuk merasakan kebahagiaanya. Dia segera mendekatkan wajahnya dan menatap mata intens Dea. Tak ingin kalah, lawannya pun menatap kedua maniknya dengan tajam.

“Kamu sudah tahu hubunganku dengan Mas Kevin kan?” tanya Icha.

“Ya, lalu?” jawab Dea santai.

“Memang apa hubunganku dengan Mas Kevin?” tanya Icha yang ingin mengoreksi jawaban rinci wanita di depannya.

“Wanita kedua, kamu yang memperkenalkan dirimu seperti itu kan?” jawab Dea diakhiri dengan pertanyaan.

Icha kembali duduk di kursinya. “Duduk dulu Dea!” perintah wanita itu.

Dea enggan mematuhi perintah wanita murahan di depannya. Namun, ia terpaksa menuruti kata-kata perempuan itu karena rasa penasaran terhadap rahasia suaminya.

Seorang pelayan mendatangi mereka berdua seraya menyajikan dua minuman di meja. Kedua perempuan itu tetap saling beradu tatapan tajam, sama-sama mempertahankan harga diri mereka.

“Thanks Mbak,” ujar Icha pada pelayan itu.

“Sama-sama.” Pelayan itu langsung mengundurkan diri meninggalkan kedua pelanggannya.

“Tidak usah bertele-tele, cepat katakan semuanya,” tegas Dea yang mulai jengah pada Icha.

Senyum perempuan itu merekah mendapati ketidaksabaran istri kekasihnya.

“Sabar Dea, aku akan mengatakannya sekarang.”

Dea hanya menatap lurus wajah Icha. Ingin sekali ia mengumpat berkali-kali bahkan menghantam kepala perempuan itu dengan kursi, tapi tak mampu ia lakukan.

Setelah menyedot minuman di depannya, Icha mulai membuka pembicaraan.

“Suamimu telah menyembunyikan kekayaan darimu dan dia akan segera MENCERAIKANMU!!” tegas Icha dengan penuh penekanan.

Jantung Dea berhenti berdetak ketika mendengar penuturan pelakor itu.

“Ketika kalian sudah bercerai, maka kamu akan menjadi gembel karena Kevin sudah merampas semua kekayaan atas namamu,” lanjut Icha. Napas Dea berderu dengan cepat.

‘Bagaimana bisa Kevin merampas semua kekayaanku. Aku kan menyimpannya pada Levi,’ batin Dea. Ucapan perempuan itu terasa seperti bualan.

Levi yang membantu Kevin menguras kekayaanmu. Jadi kamu akan menjadi wanita gembel di jalanan De,” ucap Icha penuh penekanan. Mata Dea melebar! Tak memberikan waktu untuk Dea berpikir, Icha terus-terusan memborbardir dirinya tanpa henti.

“Kamu tidak tau kan jika Mas Kevin memiliki bisnis cafe?” ejek perempuan itu. Dea tak bergeming mendengar penuturan tersebut.

“Ditambah!!? Cafe itu AKU yang pegang! Hahaha...” tawa Icha pecah.

“Yang paling penting! Aku telah menikah dengan suamimu karena bantuan Nina! Hahahaha...!!!”

Mata Dea melotot mendengar perkataan Icha. Ini sangat mengejutkan untuknya, lidahnya terasa kelu.

Ia tak mampu mengeluarkan sepatah katapun setiap Icha mengejeknya.

Hanya wajah tegang dengan berlinang air mata yang mampu ia lakukan.

‘Dia telah menikah dengan Kevin? Dibantu Nina kakak iparku sendiri!’ pikirnya penuh tanda tanya.

‘Bagaimana bisa semua orang mengkhianatiku seperti ini? Bahkan keluarga terdekatku sendiri?’ Dea sangat shock mendengar ucapan Icha.

Pcass!!! Tanpa sadar Dea mengambil es teh di depannya lalu menyiramnya ke Icha.

“AAaaa!” teriak nyaring icha merasakan dinginnya air di wajahnya. Perempuan itu sangat terkejut tiba-tiba mendapat serangan dari istri pertama suaminya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status