Home / Urban / DERITA WAJAH JELEK / BAB 3 : Perselingkuhan Sulit Dipercaya

Share

BAB 3 : Perselingkuhan Sulit Dipercaya

Author: Hamfa Merman
last update Last Updated: 2024-12-13 18:49:22

Sikap Alya yang begitu dewasa dan pengertian itu membuat Bara semakin begitu mencintai istrinya itu karena sangat menghargai dirinya.

***

27 Juni, Tahun 2030

Dua bulan yang lalu!

Tepat di sebuah gedung bangunan di dalam wilayah Universitas Danoa. Terdapat banyak orang berkumpul dengan pakaian wisuda.

Hari itu adalah acara wisuda para sarjana jenjang S2. Bara sudah berpakaian rapi dengan ponsel yang siap digunakan untuk mengabadikan momen indah itu.

“Istriku memang luar biasa. Sudah cantik, pintar lagi!” batin Bara dengan begitu emosional menghadapi situasi yang mendebarkan itu.

Sang istri tercinta pun akhirnya dipanggil namanya hingga naik ke atas podium. Bara sontak maju dan berada di garda paling depan siap untuk memotret wajah bahagia sang istri.

“Alya! Lihat kamera!” tegas Bara sedikit lantang.

Alya dengan senyuman manisnya menghadap ke arah kamera itu. Bara langsung memotret wajah cantik itu entah berapa kali dia lakukan.

Setelah sesi itu selesai, acara wisuda berlanjut sebagai mana mestinya. Bara mengikuti semua proses demi menyenangkan istrinya itu.

Akhirnya, acara pun selesai. Bara keluar dari gedung itu bersama sang istri. Tiba-tiba ada sosok yang dikenalnya.

“Alya, selamat sudah lulus ya!” tegas seorang pria.

Wajah Alya tampak aneh ketika mendengar itu. Dia seperti senang, ragu-ragu, dan takut di saat bersamaan.

“Hmm? Temannya Alya, kah?” tanya Bara berusaha untuk akrab dengan pria itu.

“Iya! Kami berdua teman satu jurusan. Anda suaminya Alya, kan?” tanya pemuda itu.

“Tentu saja. Dia istri tercinta saya,” jawab Bara dengan bangga.

“Wah, Anda sangat beruntung mendapatkan Alya sebagai istri!” ungkap pemuda itu tampak begitu tulus memuji.

Wajah Alya semakin tak tenang mendengar perkataan pemuda itu. Bara tidak menyadari ada yang salah dan hanya bisa mengangguk dengan senyum.

Selepas berbasa-basi, pemuda yang sangat tampan itu pergi menjauh. Bara melirik istrinya yang tampak bengong.

“Alya! Apa ada masalah?” tanya Bara yang langsung menyadarkan Alya.

“T-tidak apa-apa! Ayo pergi jalan-jalan!” tegas Alya mengalihkan topik.

Bara semakin senang ketika istrinya mengajaknya untuk pergi berkencan itu. Namun, dia tidak sadar kalau gelagat istrinya sebelumnya adalah sebuah pertanda yang turun dari langit.

***

17 Agustus, Tahun 2030

Satu minggu yang lalu!

Bara tampak sedang bimbang setiap kali dia selesai menunaikan ibadah wajib lima waktu. Perasaan itu semakin mencuat seiring waktu berjalan.

Pria itu tentu saja heran dengan perasaan yang tidak masuk akal itu. Dia berulang kali berusaha untuk mengingat kembali dan merasa tidak ada yang salah hingga beberapa waktu yang lalu.

Alya, istrinya itu entah mengapa selalu pulang malam akhir-akhir. Awalnya, Bara tidak merasa aneh dengan itu.

Lagi pula, setelah lulus S2, istrinya langsung menjadi dosen tetap di Universitas Danoa. Prestasinya yang luar biasa membuatnya mudah mendapatkan pekerjaan itu.

Pekerjaan dosen mungkin saja terasa masih baru dan bebannya cukup berat. Bara berusaha mengerti itu dan merasa kalau istrinya lembur hampir setiap hari karena tuntutan pekerjaan itu.

Meski begitu, Bara sangat mendukung pekerjaan baru istrinya. Selain bisa menyenangkan perasaan istrinya itu, Bara merasa sangat terbantu dari segi perekonomian keluarga kecil mereka yang masih belum dikaruniai anak itu.

Setelah lebih dari dua tahun sejak mereka memutuskan untuk bergandengan tangan mengarungi bahtera kehidupan penuh cinta itu, pasangan itu masih belum dikaruniai seorang anak.

Bara tetap sabar menghadapi hal itu sebab kondisi tubuh istrinya ternyata mengalami masalah yang membuatnya sulit untuk hamil.

Alya sempat bersedih hati kala itu. Beberapa kali Bara mendapati istrinya itu menangis karena momen itu membuatnya tampak tak berdaya.

Meski begitu, Alya akhirnya bisa menerima kenyataan hidup itu seiring berjalannya waktu. Bara cukup tenang melihat perubahannya.

Perubahan yang lebih mengejutkan terjadi beberapa waktu lalu. Alya tampak lebih ceria daripada biasanya.

Setiap kali Bara berusaha bertanya tentang alasan Alya sangat gembira, istrinya itu langsung salah tingkah dan berusaha menghindari pertanyaannya.

“T-tidak mungkin! Aku pasti hanya sedang berpikir terlalu berlebihan akibat pengaruh pekerjaanku. Alya tidak mungkin melakukan hal seperti yang aku bayangkan. Dia tulus mencintaiku,” gumam Bara dengan suara lirih yang saat itu sedang berada di rumah ibadah.

Perasaan dan dugaan acak itu tidak hilang meski dirinya sudah pulang ke rumah. Persis seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu, Alya masih saja terlambat pulang setiap malam.

Bara yang semakin curiga dan tidak tenang itu tiba-tiba merencanakan sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Dia pergi ke tempat toko teknologi di mana menjual CCTV mini canggih yang mampu merekam video dan suara serta bisa diawasi secara online.

Bara membeli dalam jumlah yang banyak seperti orang yang kesurupan. Beberapa juta rupiah dia keluarkan saat itu juga.

Setelah mendapatkan peralatan dan cara penggunaannya, Bara langsung bergegas pulang dengan cepat.

Rumah masih sepi dan tidak ada tanda-tanda perubahan sedikit pun. Jelas sekali kalau Alya juga belum pulang.

“Alya…, aku tidak bermaksud menuduhmu. Namun, ini aku lakukan demi menghilang kegelisahan dalam hatiku. Mohon pengertiannya!” tegas Bara dengan tekad kuat.

Dia memasang CCTV-nya itu di seluruh sudut penjuru rumah yang strategis dan sulit untuk diperhatikan oleh orang-orang yang tidak peka.

Alhasil, hanya ada tiga CCTV yang tersisa. Bara bermaksud menggunakan salah satunya untuk dimasukkan ke dalam tas yang sering di bawa kerja oleh istrinya itu.

“Baiklah, aku tunggu kedatangan istriku!” gumam Bara tampak sudah memutuskan untuk berubah menjadi mata-mata men-in-black gadungan.

Bara melihat jam dinding menunjukkan pukul delapan malam. Biasanya istrinya akan pulang sekitar jam segitu atau mendekati jam sembilan malam.

Pria itu tampak tenang dan berpura-pura menonton film di televisi yang berada dekat dengan pintu masuk rumahnya itu.

Setiap detik terasa menegangkan baginya. Mau bagaimana lagi, kan? Dia baru saja mencoba untuk memata-matai istri tercintanya. Jelas dia masih belum terlalu profesional menghadapi situasi menegangkan itu.

Tok! Tok! Tok!

Tidak terasa waktu sudah hampir jam sembilan malam. Suara ketukan pintu yang begitu dinantikan akhirnya terdengar dengan sosok Alya yang tampak begitu lelah.

“Aku pulang!” ungkap Alya langsung masuk rumah tampak tidak melirik ke arah Bara yang sebenarnya dekat dengannya itu.

“Selamat datang! Sudah makan, kah?” tanya Bara berusaha untuk tetap tenang.

“Sudah. Aku mau tidur dulu. Besok ada rapat dengan para atasan dan dosen lainnya,” ungkap Alya dengan cepat masuk kamar dan tertidur pulas hanya dalam hitungan beberapa menit saja sejak kedatangannya.

Bara tetap tidak terburu-buru dan terus mengawasi dengan tenang hingga benar-benar yakin kalau sang istri sudah tertidur nyenyak dan mustahil untuk bangun dalam waktu dekat.

“Saatnya beraksi!” batin Bara yang melihat kesempatan langka yang begitu dinantikannya itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 121 : Tamat

    Dia khawatir kalau nantinya akan menimbulkan kesalahpahaman lagi dengan Bara yang dapat berakibat fatal hingga akan mampu menghancurkan keluarga barunya itu.“Tidak bisa terus seperti ini! T–tapi apa yang harus lakukan sekarang?” batin Hana dengan bimbang dan penuh kehati-hatian di dalam hatinya yang semakin waspada.Tidak bisa lagi bagi Hana hanya berdiam diri dengan perasaan bingung saja sebab perkara ini semakin dibiarkan akan semakin menambah masalah yang nantinya akan jauh lebih besar hingga sulit diselesaikan oleh Hana seorang diri.“Tidak ada jalan lain selain melibatkannya dan mempercayainya sebagai seorang pria yang telah memutuskan untuk berjanji menemani hidupku dalam suka dan duka!” batin Hana telah membuat keputusan bulat untuk melibatkan Bara dalam penyelesaian masalahnya ini.“Ha-ha-ha! Hana, cepatlah mandi dan berpakaian yang menggoda agar nanti ketika aku tiba bisa langsung menikmati ragamu yang begitu eloknya itu!” ucap Jaka begitu bangganya menikmati suasana yang ti

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 120 : Lupakan Masa Lalu

    “Apa?! Hanya itu kau bilang?! Sesuatu yang engkau remehkan adalah segala-galanya bagiku! Beraninya kamu mengolok-olokku! Kau pasti sengaja mempermainkanku, kan?! Kurang ajar sekali kau!” teriak Jaka begitu histerisnya.Jaka Fape adalah seorang pria yang benar-benar tidak ingin dianggap remeh oleh siapa pun. Selama hidupnya ini, bahkan orang tuanya hanya bisa menahan ketidakpuasan mereka di dalam hatinya dan tidak akan seenaknya menentangnya.Namun, hal yang sangat berbeda telah dilakukan oleh Hana selaku istrinya kala itu yang dengan percaya dirinya berusaha menasehatinya bahkan memarahinya secara terang-terangan ketika melakukan beberapa kesalahan yang seharusnya tidak masalah baginya.Hal ini membuat Jaka semakin tak senang dengan Hana sejak saat itu. Satu-satunya alasan Jaka tidak memukuli wajahnya Hana sebab wanita itu memang sangat cantik dan begitu memuaskan ketika diajak untuk memuaskan kebutuhan hasrat terpendamnya.Mengetahui hal itu, orang tuanya Jaka membuat Hana untuk mena

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 119 : Cinta Masa Lalu (Part 5)

    Sebuah karakter pria yang tidak pantas dimuliakan sedikit pun. Hanya kehinaan saja yang pantas dilontarkan kepada sosok pria sepertinya. Meski begitu, Hana tetap sabar kala itu dalam menyikapi karakter mantan suaminya yang jauh dari kata terpuji itu.Namun, seiring berjalannya waktu, wanita cantik yang penuh kesabaran dalam menjalankan kehidupan pada akhirnya harus kandas juga karena batas kesabarannya sudah berulang kali diabaikan oleh sang mantan suaminya.Hafa yang masih kecil bahkan ikut dipukuli hingga menjerit kesakitan yang membuat Hana semakin sakit hati dan marah besar kepada mantan suaminya hingga beberapa kali terlibat adu mulut hingga bahkan Hana dipaksa untuk membela dirinya ketika suaminya mencoba memukulinya.Beberapa memar yang jelas terlihat terkadang harus diterimanya dengan rasa sabar. Namun, demi keselamatan dirinya dan sang putra, wanita cantik itu terpaksa berpindah-pindah tempat ke beberapa penginapan terdekat agar setidaknya terhindar dari amukan Jaka Fape.Aka

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 118 : Cinta Masa Lalu (Part 4)

    Hana yang mendengar suaminya mengeluh itu hanya bisa tersenyum tipis dan perlahan-lahan tak lagi mampu menahan tawanya. Hal ini membuat Bara sedikit cemberut mendengar tawanya sang istri.“Ha-ha-ha, maafkan saya kalau tertawa seperti ini! Kamu baru dua bulan saja sudah mengeluh seperti ini, Mas Bara. Coba bayangkan nantinya harus seperti apa di masa depan, kan? Sabar ajalah dahulu sayangku! Seorang ayah memang sudah seperti ini seharusnya membesarkan anak kesayangannya!” tegas Hana memberikan nasihat kepada Bara yang masih cemberut di sampingnya.Tak ingin membuat suaminya patah semangat, wanita cantik itu menjalankan tugasnya sebagai seorang istri sambil memberikan kecupan di pipinya Bara dengan sukacita. Hal ini membuat Bara yang cemberut perlahan tersenyum-senyum sendiri.“Ehem! Baiklah, karena istri tercintaku yang memintanya, maka sebagai seorang suami dan sekaligus ayahnya Hafa, aku akan menjalankan tugas sebagaimana mestinya!” tegas Bara tanpa ragu sedikit pun.Hal ini membuat

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 117 : Cinta Masa Lalu (Part 3)

    Hafa yang melihat ibunya menyingkir juga terkejut sesaat sebelum akhirnya kembali serius menatap ke arah Bara dengan tatapan yang penuh kesungguhan bahkan ada rasa amarah terlihat di sana walaupun juga hatinya sedikit takut dengan sosok tinggi dan kekar Bara beserta wajahnya yang jelek itu.“Mama biasanya selalu melindungiku selama ini! Namun, tiba-tiba berubah menjadi diam dan menepi bahkan menjauh seperti ini sehingga membuat diriku langsung berhadapan muka dengan Monster menyeramkan ini!”“Sudah jelas sekali kalau semua ini pertanda serius bahwa Mamaku telah dikendalikan oleh Monster tak tahu malu ini! A–apa yang harus aku lakukan sekarang?! Mungkinkah ini saatnya menunjukkan kehebatanku dengan cara melawan Monster ini dan sekaligus menyelamatkan Mama?!”Hafa termenung dalam pikirannya hingga keringat dingin mulai bercucuran di sekitar wajahnya yang mungil itu. Hafa perlahan mengambil ancang-ancang sebagai bentuk kewaspadaannya bahkan dirinya juga sudah bersiap untuk melarikan diri

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 116 : Cinta Masa Lalu (Part 2)

    Sebenarnya ketika Hana dan Bara telah memutuskan untuk menikah dan bergegas menuju KUA, Hafa ditinggalkan oleh Hana kepada petugas apartemen yaitu wanita gemuk sebelumnya untuk dijaga sebentar.Meski itu bukanlah tugasnya, wanita gemuk itu merasa harus mengiyakan permintaan Hana yang karena ulahnya terjadi kesalahpahaman sebelumnya hingga berakibat kepada atasannya yang harus rela dihajar oleh banyak orang hingga babak belur seperti dadar gulung.Alhasil, Hafa ditinggalkan pergi oleh ibunya itu. Uniknya, Hafa tidak merengek sedikit pun dan bahkan dengan santai membiarkan ibunya pergi. Menurutnya hal ini sudah biasa dilakukan oleh ibunya ketika dahulu seringkali ditinggal kerja atau waktu ditakuti oleh preman-preman rendahan kiriman ayah kandungnya sendiri.“Hmm…, apakah Mama benar-benar berhasil menaklukkan Monster ini? Rasanya daripada menaklukkan, kok lebih terkesan seperti berbaikan ya? Aneh sekali!” batin Hafa yang terus memandangi sosok Bara dari sela-sela belakang ibunya itu.Ba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status