Home / Romansa / DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN / BAB. 50 Rencana Matang Isaac

Share

BAB. 50 Rencana Matang Isaac

last update Huling Na-update: 2025-04-27 20:27:18

Keduanya terus mendiskusikan detail pernikahan, mulai dari dekorasi, menu makanan, hingga tamu undangan. Mereka sepakat bahwa pernikahan ini harus menjadi momen yang sempurna bagi Isaac dan Leticia.

“Jeng Agnes, aku benar-benar tidak sabar menunggu hari itu tiba. Aku yakin Leticia akan sangat bahagia mendengar ini,” ucap Nyonya Zemi dengan mata berbinar.

“Begitu juga dengan Isaac. Aku bisa melihat betapa seriusnya dia dengan Leticia. Aku harap mereka bisa membangun kehidupan yang penuh cinta dan kebahagiaan,” jawab Nyonya Agnes.

Mereka menghabiskan waktu hampir dua jam di restoran itu, tertawa dan berbagi cerita, sekaligus merencanakan masa depan anak-anak mereka. Ketika waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore, keduanya pun sepakat untuk segera pamit.

“Jeng Zemi, terima kasih atas waktumu hari ini. Aku benar-benar senang kita bisa bertemu dan mendiskusikan ini,” ucap Nyonya Agnes sambil memeluk sahabatnya.

“Jeng Agnes, aku yang harusnya berterima kasih. Kamu telah membawa kabar yang s
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 51 Lamaran Jacob dan Eva di Restoran VVIP Mall Taman Anggrek

    Sabtu sore itu, suasana di kawasan Jakarta Barat begitu ramai. Mall Taman Anggrek dipenuhi pengunjung yang berlalu-lalang, menikmati akhir pekan yang begitu indah bersama keluarga, sahabat, dan kerabat. Di salah satu restoran VVIP yang terletak di lantai atas mall tersebut, Jacob tengah menyiapkan sesuatu yang sangat spesial. Pria tampan itu mengenakan setelan jas hijau toska dengan dasi berwarna senada, dia terlihat gugup namun penuh semangat.“Semoga semuanya berjalan dengan lancar!” harap Jacob dalam hatinya.Lalu dia angkat bicara,"Apa semuanya sudah siap?" tanya Jacob kepada manajer restoran."Semua sudah sesuai rencana, Tuan Muda Jacob. Nona Eva pasti akan terkejut," jawab manajer sambil tersenyum penuh arti.Jacob menarik napas dalam-dalam. Dia telah lama mempersiapkan momen ini. Pria tampan itu ingin memastikan jika hari ini akan menjadi hari yang tak terlupakan, bukan hanya untuk dirinya, akan tetapi juga untuk Eva, wanita yang telah menemani hidupnya selama bertahun-tahun.

    Huling Na-update : 2025-04-28
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 52 Keinginan Jacob

    Rumah Keluarga Tuan Edward, Setelah acara lamaran Jacob dengan Eva berlangsung dengan lancar dan penuh kebahagiaan, keluarga Tuan Edward kembali ke rumah. Malam itu, suasana di ruang keluarga terasa hangat. Tuan Edward duduk di kursi favoritnya dengan secangkir teh di tangan, sementara Nyonya Agnes bersandar di sofa dengan senyuman yang tak pernah lepas sejak acara siang tadi. Isaac, putra sulung mereka, tengah membaca majalah sambil sesekali ikut dalam percakapan ringan. Jacob, yang terlihat gelisah, akhirnya memberanikan diri untuk memulai pembicaraan serius.Jacob menarik napasnya dalam-dalam dan mulai berkata dengan nada tegas, "Dad, Mom, aku ingin berbicara tentang langkah selanjutnya setelah lamaran ini."Semua mata langsung tertuju padanya. Nyonya Agnes menoleh dengan penuh perhatian. "Tentu saja, Jacob. Apa yang ingin kamu bicarakan?"Jacob mengangguk sambil mencoba menyusun kata-kata. "Aku tidak ingin menunda terlalu lama. Aku ingin segera menikah dengan Eva. Aku tahu trad

    Huling Na-update : 2025-04-28
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 53 Tradisi Keluarga Tiano

    Pagi yang Cerah di Kediaman Keluarga Tuan Tiano.Mentari pagi menembus jendela besar di ruang makan keluarga Tuan Tiano, menghadirkan kehangatan di tengah suasana dingin. Aroma kopi yang harum dan roti panggang yang renyah mengisi udara, menemani keluarga itu memulai hari. Di meja makan, Tuan Tiano duduk di ujung meja dengan koran di tangan, sementara Nyonya Arlyn mengatur makanan yang dihidangkan oleh asisten rumah tangga mereka.Eva, putri kedua keluarga Tiano, tampak sibuk menuangkan susu ke dalam gelasnya, sementara Harvey, sang putra sulung, dengan santai mengoleskan selai kacang pada rotinya."Harvey, tambahkan madu di rotimu. Kamu terlalu kurus belakangan ini," ujar Nyonya Arlyn lembut, seraya menyodorkan botol madu kepada putra sulungnya.Harvey tersenyum simpul. "Mami selalu khawatir padaku, padahal berat badan aku stabil kok, Mi."Eva tersenyum melihat interaksi mereka. Namun, dia tahu waktunya membahas sesuatu yang cukup serius. Setelah menarik napas dalam-dalam, Eva pun

    Huling Na-update : 2025-04-29
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 54 Tiba di London

    Kedatangan Fritz dan Kiran di London.Udara Kota London yang sejuk menyambut Fritz dan Kiran begitu mereka keluar dari bandara Heathrow. Keduanya tampak kelelahan setelah menempuh perjalanan panjang dari Jakarta, namun ada semangat tersirat di wajah mereka. Fritz memesan taksi online, dan beberapa menit kemudian, sebuah mobil hitam datang menghampiri mereka."Ini taksinya," ujar Fritz sambil membantu Kiran memasukkan koper ke bagasi."Terima kasih, Fritz," balas Kiran dengan senyum manis.Perjalanan menuju rumah kakek dan nenek Kiran berlangsung dalam suasana nyaman. Kiran terlihat antusias menjelaskan setiap sudut kota London yang mereka lewati."Itu Big Ben, Fritz. Aku sering bermain di sekitar sini waktu kecil saat berkunjung ke rumah Opa dan Oma," cerita Kiran.Fritz mengangguk sambil tersenyum. "Kamu pasti punya banyak kenangan indah di sini. Aku senang akhirnya bisa melihat langsung tempat yang sering kamu ceritakan."Tak lama kemudian, mobil berhenti di depan sebuah rumah berg

    Huling Na-update : 2025-04-29
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 55 Akhirnya Mendapatkan Restu

    Suasana malam yang tenang menyelimuti rumah mewah keluarga Opa Roland yang ada di London. Lampu kristal menggantung di ruang makan besar, memancarkan sinar hangat ke meja makan yang penuh dengan hidangan. Fritz duduk bersama Opa Roland dan Oma Yesi, dua sosok yang sangat dihormatinya. Hatinya berdebar,akan tetapi dia tahu ini adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkan niatnya.Setelah menyelesaikan makanan terakhirnya, Fritz menatap Opa Roland dengan mata penuh tekad. "Opa, Oma," ucapnya memulai pembicaraan, suaranya terdengar jelas namun sedikit bergetar. "Saya ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting."Oma Yesi menatap Fritz dengan penuh perhatian, sementara Opa Roland meletakkan gelasnya di atas meja, memberi isyarat agar pria muda itu melanjutkan perkataannya.“Saya ingin menikah dengan Kiran,” Fritz melanjutkan dengan suara mantap. “Saya mencintainya dan ingin membangun masa depan bersama. Namun .…” Dia terdiam sejenak, menundukkan kepala dengan ekspresi sedih. “Tuan

    Huling Na-update : 2025-04-30
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 56 Melamar Kiran di Bawah Menara Big Ben

    Pagi itu, London menyambut Fritz dan Kiran dengan udara segar dan sinar matahari yang cerah. Fritz sudah menyiapkan rencana untuk menghabiskan hari bersama sang kekasih. Dia ingin menunjukkan kepada kekasihnya sisi romantis Kota London, sambil merencanakan momen besar yang telah dirinya persiapkan jauh-jauh hari."Kiran, hari ini kita akan jalan-jalan keliling Kota London. Ada banyak tempat indah yang ingin aku tunjukkan padamu," ucap Fritz sambil tersenyum ketika mereka sarapan bersama di ruang makan rumah Opa Roland.Kiran memandang Fritz dengan penuh rasa ingin tahu. "Oh, jadi kamu sudah punya rencana? Ada kejutan apa hari ini?"Fritz tertawa pelan. "He-he-he! Tunggu saja. Aku janji, kamu akan menyukainya."“Oma, Opa? Aku mohon izin untuk membawa Kiran keliling Kota London,” seru Fritz antusias kepada kakek dan nenek dari kekasihnya tersebut.“Tentu, Fritz. Opa percaya kamu bisa melindungi dan menjaga Kiran dengan baik,” tutur Opa Roland.Wah … memangnya kalian mau ke mana Fritz?

    Huling Na-update : 2025-05-01
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 57 Pertemuan Para Ayah

    Rencana menuju London,Di sebuah restoran mewah di bilangan Jakarta Selatan, suasana siang itu terasa tenang dan nyaman. Restoran tersebut dihiasi dengan lampu gantung elegan dan interior klasik bergaya Eropa. Lantunan musik jazz lembut menemani para pengunjung yang tengah menikmati hidangan mereka. Di sudut ruangan, dua pria paruh baya duduk di sebuah meja bundar dengan beberapa hidangan tersaji rapi di atasnya.Tuan Rahez, pria berkacamata dengan rambut yang mulai memutih di pelipisnya, duduk santai sambil menyeruput secangkir kopi hitam. Di hadapannya, Tuan King, seorang pria bertubuh tegap dengan kumis tipis, tersenyum sambil memutar-mutar sendok kecil di dalam cangkir tehnya. Mereka adalah dua pengusaha ternama yang sudah bersahabat sejak lama. Hari ini, keduanya bertemu untuk membahas sesuatu yang sangat penting yaitu pernikahan anak-anak mereka, Fritz dan Kiran.Tuan Rahez lalu meletakkan cangkir kopinya ke atas piring kecil.“Wah, rasanya lega sekali akhirnya Fritz dan Kiran

    Huling Na-update : 2025-05-01
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 58 Pertemuan Para Ibu

    Persiapan para ibu,Di sebuah salon kecantikan mewah di kawasan Jakarta Selatan, suasana pagi terasa nyaman dan elegan. Ruangan itu dipenuhi dengan aroma lembut lavender, dilengkapi dengan dekorasi modern bernuansa putih gading dan emas. Para pegawai salon dengan seragam rapi melayani beberapa pelanggan sosialita yang datang untuk memanjakan diri.Di salah satu sudut ruangan, dua wanita paruh baya duduk di kursi pijat sambil menjalani perawatan wajah. Mereka adalah Nyonya Zemi, ibunda Fritz, dan Nyonya Hera, ibunda Kiran. Keduanya tampil anggun dengan gaun santai berwarna pastel dan aksesoris mewah yang mempertegas status mereka sebagai wanita sosialita berkelas.Nyonya Zemi menyandarkan kepalanya dengan tenang sementara seorang terapis mengoleskan masker wajah. Di sebelahnya, Nyonya Hera memeriksa kukunya yang tengah dihiasi warna merah muda pucat.Nyonya Hera tersenyum puas sambil melirik Nyonya Zemi, seraya berkata,“Jeng Zemi, akhirnya harapan kita terkabul juga. Fritz melamar Kir

    Huling Na-update : 2025-05-02

Pinakabagong kabanata

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 64 Kejutan Untuk Kiran

    Setelah seharian menjelajahi keindahan Islandia, Fritz dan Kiran akhirnya tiba di hotel. Langit malam di luar tampak cerah, dihiasi bintang-bintang yang berkilauan. Keduanya terlihat kelelahan, akan tetapi senyum tak pernah lepas dari wajah mereka. “Ini hari yang luar biasa, Fritz. Aku tidak menyangka Islandia akan seindah ini,” ucap Kiran sambil melepas jaketnya. “Aku senang kamu menikmatinya, Sayang. Tapi, malam ini belum selesai,” balas Fritz dengan senyum penuh arti. Kiran mengerutkan keningnya. “Maksudmu apa, Fritz?” Pria tampan itu pun menggeleng pelan. “Rahasia, Sayangku. Sekarang, kenapa kamu tidak mandi dulu? Kamu pasti merasa lelah setelah berjalan-jalam seharian.” Kiran mengangguk setuju. “Ide bagus. Sepertinya aku memang butuh air hangat sekarang.” “Ya sudah, Sayangku. Kamu mandi dulu, ya!” tukas Fritz masih dengan senyum penuh misteri. Setelah Kiran mengambil pakaian tidur dan masuk ke dalam kamar mandi, Fritz segera mengambil ponselnya. Dia lalu mengirim pesan

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 63 Petualangan di Islandia Semakin Seru

    Petualangan bulan madu yang menakjubkan di Islandia, terus saja berlanjut. Setelah mengunjungi tempat yang luar biasa di Blue Lagoon, Fritz dan Kiran melanjutkan perjalanan bulan madu mereka untuk menjelajahi Golden Circle. Destinasi wisata kali ini mencakup Taman Nasional Thingvellir, Geysir, dan Air Terjun Gullfoss. Dengan mobil yang disewa, keduanya mulai menyusuri jalanan Islandia yang dikelilingi oleh pemandangan gunung, padang rumput, dan langit biru yang seolah-olah tak berujung.Taman Nasional Thingvellir adalah destinasi pertama mereka. Tempat ini terkenal karena keajaiban alamnya dan merupakan situs sejarah penting Islandia. Fritz dan Kiran turun dari mobil dan mulai berjalan-jalan di antara lempeng tektonik Eurasia dan Amerika Utara yang memisahkan diri secara perlahan.“Fritz, ini luar biasa. Kita benar-benar berjalan di antara dua lempeng benua!” seru Kiran sambil menggenggam tangan suaminya erat.“Iya, Sayangku. Rasanya seperti menyentuh sejarah bumi. Dan yang terbaik,

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 63 Petualangan di Islandia Semakin Seru

    Petualangan bulan madu yang menakjubkan di Islandia, terus saja berlanjut. Setelah mengunjungi tempat yang luar biasa di Blue Lagoon, Fritz dan Kiran melanjutkan perjalanan bulan madu mereka untuk menjelajahi Golden Circle. Destinasi wisata kali ini mencakup Taman Nasional Thingvellir, Geysir, dan Air Terjun Gullfoss. Dengan mobil yang disewa, keduanya mulai menyusuri jalanan Islandia yang dikelilingi oleh pemandangan gunung, padang rumput, dan langit biru yang seolah-olah tak berujung.Taman Nasional Thingvellir adalah destinasi pertama mereka. Tempat ini terkenal karena keajaiban alamnya dan merupakan situs sejarah penting Islandia. Fritz dan Kiran turun dari mobil dan mulai berjalan-jalan di antara lempeng tektonik Eurasia dan Amerika Utara yang memisahkan diri secara perlahan.“Fritz, ini luar biasa. Kita benar-benar berjalan di antara dua lempeng benua!” seru Kiran sambil menggenggam tangan suaminya erat.“Iya, Sayangku. Rasanya seperti menyentuh sejarah bumi. Dan yang terbaik,

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 62 Jalan-jalan Keliling Islandia

    Pagi yang menawan di Islandia,Fritz dan Kiran, beberapa saat yang lalu baru saja tiba di sebuah hotel di Islandia, setelah perjalanan panjang yang melelahkan. Pasangan yang berbahagia itu pun memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum memulai petualangan bulan madu keduanya. Hotel tempat mereka menginap memiliki pemandangan yang memukau, dengan dinding kaca yang memperlihatkan panorama gunung bersalju dan langit biru cerah. Setelah merasa cukup segar, Fritz mengajak Kiran untuk sarapan di sebuah restoran yang terletak di sebelah hotel.“Sayang, bagaimana kalau kita sarapan dulu, sebelum kita memulai petualangan hari ini?” tutur Fritz kepada istrinya.“Itu ide yang bagus, Fritz. Baiklah, ayo kita sarapan,” sahut Kiran sambil tersenyum ke arah suaminya.Mereka pun mulai melangkah sambil saling bergandengan tangan menuju restoran.Restoran itu memiliki suasana hangat dengan dekorasi kayu alami dan lampu-lampu gantung yang memberikan kesan nyaman. Aroma kopi dan roti panggang memenuh

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 61 Welcome To Islandia

    Malam itu, suasana penuh kehangatan memenuhi kamar mewah di The Ritz London. Fritz dan Kiran baru saja menyelesaikan resepsi pernikahan mereka yang megah dan penuh kebahagiaan. Setelah melewati hari yang panjang, keduanya mulai berganti pakaian untuk memulai perjalanan bulan madu mereka ke Islandia.Kiran berdiri di depan cermin besar di kamar, mengenakan gaun kasual berwarna pastel yang nyaman namun tetap anggun. Rambutnya yang panjang tergerai lembut, sementara Fritz mengenakan setelan santai dengan jaket kulit hitam yang menambah kesan gagahnya.Kiran lalu berkata,“Aku masih tidak percaya, Fritz. Hari ini seperti mimpi. Semua terasa sempurna.”Fritz pun tersenyum sambil mendekati Kiran, istrinya.“Karena kamu membuatnya sempurna, Sayangku. Kamu adalah pengantin tercantik yang pernah ada.”“Ih … gombal kamu, Fritz!” celetuk Kiran.“Ini bukan bualanku, Sayang! Tapi dari kesungguhan hatiku,” seru Fritz kepada sang istri.Fritz lalu memegang tangan Kiran dengan lembut, membawanya ke s

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 60 Acara Semakin Romantis

    Setelah saling mengucapkan janji suci pernikahan, kedua mempelai yang sedang berbahagia yaitu Fritz dan Kiran yang kini sedang melangkah ke tengah-tengah ballroom dengan senyuman bahagia yang tidak pernah lepas dari wajah mereka. Tepuk tangan meriah dari para tamu menggema di ruangan megah yang telah dihiasi lampu kristal dan bunga-bunga putih serta emas. Di tengah ballroom, berdiri sebuah kue pernikahan lima tingkat yang menjulang tinggi, dihiasi dengan bunga gula dan ornamen emas yang sungguh elegan.Fritz menggenggam tangan Kiran, membimbingnya menuju ke kue pernikahan. Sebuah pisau khusus yang dihiasi pita emas telah disiapkan untuk momen tersebut.“Kiran, apakah kamu siap, Sayang?” tanya Fritz sambil menoleh ke arah istrinya.Kiran tersenyum hangat. “Aku selalu siap jika bersamamu, Fritz.” sahutnya antusias kepada suaminya.Tangan mereka pun bersatu memegang pisau, lalu dengan perlahan memotong kue dari bagian atas menuju ke bawah sambil diiringi tepuk tangan para tamu. Fritz p

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 59 Janji Suci Fritz dan Kiran

    Hari pernikahan Fritz dan Kiran di Ballroom Hotel The Ritz London.Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Ballroom The Ritz London, hotel mewah dengan nuansa klasik dan elegan, telah disulap menjadi tempat yang memukau untuk pernikahan Fritz dan Kiran. Lampu kristal berkilauan menerangi ruangan yang dihiasi dengan rangkaian bunga putih dan emas. Meja-meja bundar dengan taplak sutra, piring porselen, dan gelas kristal menghiasi ruangan, sementara suara lembut orkestra bermain di latar belakang menambah suasana megah.Para tamu telah memenuhi ballroom, termasuk kolega dan rekan bisnis Fritz, yang mengenakan busana formal sesuai dress code. Di barisan depan, duduklah Tuan Rahez dan Nyonya Zemi, kedua orang tua Fritz, yang mengenakan pakaian berwarna emas. Gaun Nyonya Zemi berhiaskan payet berkilau, sementara Tuan Rahez tampak gagah dengan jas emas elegan. Di sebelah mereka, duduk Tuan King dan Nyonya Hera, orang tua Kiran, dengan kebaya tradisional berwarna emas yang memancarkan k

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 58 Pertemuan Para Ibu

    Persiapan para ibu,Di sebuah salon kecantikan mewah di kawasan Jakarta Selatan, suasana pagi terasa nyaman dan elegan. Ruangan itu dipenuhi dengan aroma lembut lavender, dilengkapi dengan dekorasi modern bernuansa putih gading dan emas. Para pegawai salon dengan seragam rapi melayani beberapa pelanggan sosialita yang datang untuk memanjakan diri.Di salah satu sudut ruangan, dua wanita paruh baya duduk di kursi pijat sambil menjalani perawatan wajah. Mereka adalah Nyonya Zemi, ibunda Fritz, dan Nyonya Hera, ibunda Kiran. Keduanya tampil anggun dengan gaun santai berwarna pastel dan aksesoris mewah yang mempertegas status mereka sebagai wanita sosialita berkelas.Nyonya Zemi menyandarkan kepalanya dengan tenang sementara seorang terapis mengoleskan masker wajah. Di sebelahnya, Nyonya Hera memeriksa kukunya yang tengah dihiasi warna merah muda pucat.Nyonya Hera tersenyum puas sambil melirik Nyonya Zemi, seraya berkata,“Jeng Zemi, akhirnya harapan kita terkabul juga. Fritz melamar Kir

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 57 Pertemuan Para Ayah

    Rencana menuju London,Di sebuah restoran mewah di bilangan Jakarta Selatan, suasana siang itu terasa tenang dan nyaman. Restoran tersebut dihiasi dengan lampu gantung elegan dan interior klasik bergaya Eropa. Lantunan musik jazz lembut menemani para pengunjung yang tengah menikmati hidangan mereka. Di sudut ruangan, dua pria paruh baya duduk di sebuah meja bundar dengan beberapa hidangan tersaji rapi di atasnya.Tuan Rahez, pria berkacamata dengan rambut yang mulai memutih di pelipisnya, duduk santai sambil menyeruput secangkir kopi hitam. Di hadapannya, Tuan King, seorang pria bertubuh tegap dengan kumis tipis, tersenyum sambil memutar-mutar sendok kecil di dalam cangkir tehnya. Mereka adalah dua pengusaha ternama yang sudah bersahabat sejak lama. Hari ini, keduanya bertemu untuk membahas sesuatu yang sangat penting yaitu pernikahan anak-anak mereka, Fritz dan Kiran.Tuan Rahez lalu meletakkan cangkir kopinya ke atas piring kecil.“Wah, rasanya lega sekali akhirnya Fritz dan Kiran

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status