Share

Bab 8

Tubuh Julian bergerak disertai kedua matanya yang melebar, lalu dia melirik ke arah Jemima yang dari tadi sudah membuka kedua matanya, mereka saling menatap, Julian merasa terkejut sekaligus canggung.

“Maaf.” Ucapnya pendek.

“A-a-aku, turut berduka cita.” Lanjutnya lagi.

Jemima mengangguk paham.

“Lalu, berapa hutangmu hingga ayahmu itu terus menagihnya? Aku benar-benar tak habis pikir?” tanya Julian berupaya agar mereka melanjutkan obrolannya dan membuang jauh rasa canggung serta rasa bersalahnya terhadap Jemima.

Jemima memperbaiki posisi duduknya dengan kembali menatap ke arah depan sambil menghela napas.

“Delapan ratus lima puluh tiga juta.” Lanjutnya menjawab, kalimat tersebut terdengar begitu berat.

“A-apa? Itu uang yang kecil.” Ucap Julian terdengar terkejut.

Jemima melirik dan kembali menatap Julian, “apa? Uang kecil?”

“Ekhem! ma-ma-maksudku… bagi ayahmu, itu uang yang kecil.” Jawabnya terdengar ragu.

“Oh, ya, seharusnya itu uang yang kecil. Sayangnya… dia memang tak memiliki ua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status