DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN

DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN

last updateLast Updated : 2025-03-13
By:  Anik SafitriCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
58Chapters
4.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Tentang Aruna yang ditinggalkan tunangannya demi menikahi wanita yang dianggap lebih kaya raya. Tapi ternyata kebahagian Dimas hanya semu. Ia tersiksa di pernikahannya sendiri. Sementara Aruna dipertemukan dengan laki laki kaya raya yang sangat mencintai dia

View More

Chapter 1

1

"Kita batalkan pernikahan kita ya Run," ucap Dimas dengan tiba tiba.

Aku hanya menatapnya sekilas. Lalu menganggukan kepala pertanda setuju.

Terlihat kini bergantian Dimas menatapku penuh kecewa. Lah apa tidak salah? Seharusnya aku yang merasakan itu.

Dia pikir, dengan kalimatnya yang mengagetkan itu, jus jeruk yang sudah ada di kerongkonganku ini keluar begitu? Oh tidak. Aku tidak seperti di sinetron sinetron itu. Yang menangis, merengek saat diputuskan hubungan.

Andai dia bilang selesai, ya sudah selesai. Mau bagaimana lagi.

"Kok begitu tanggapanmu? Apa selama ini kamu tidak pernah cinta kepadaku? Kamu juga tidak tanya alasannya kenapa," keluh Dimas.

Aku mendongak. Menatap laki laki yang sebenarnya tidak tampan itu. Laki laki yang sudah hampir satu dasawarsa aku temani. Dari kita yang masih hobi bermain gundu. Hingga dia sudah menjadi guru.

"Lalu mau mu aku harus bagaimana? Harus menangis? Harus histeris? Satu dasawarsa bukan waktu yang lama untuk kamu mengenalku bukan? Jadi ku rasa kamu sudah paham," jawabku dengan santai.

Dimas melengos.

"Ya sudah terserah apa katamu. Sampaikan ini kepada kedua orang tuamu."

"Kalau merasa laki laki, ya bicara baik baik membawa orang tuamu untuk datang ke rumah. Mau bagaimanapun kamu dan keluargamu sudah meminta aku kepada orang tuaku. Kalau tidak berani, sana ke pasar. Banyak yang jual rok." jawabku. Ya aku dan Dimas sudah bertunangan. Walau tanggalnya belum kami tentukan.

Dimas semakin kesal. Dan dia meninggalkanku di sendiri. Di warung mi ayam. Yang menjadi saksi awal dan akhir hubunganku dengan Dimas.

Aku tidak akan mencegahnya pergi. Biarlah. Apapun alasannya Dimas ingin pergi, aku tak akan memaksa siapapun untuk tetap di sisi.

Justru yang aku lakukan adalah menghabiskan mi ayam yang sudah terlanjur aku pesan. Ditambah dengan suasana sedikit gerimis, membuat aku semakin betah.

"Aruna, kenapa jalan kaki? Dimas mana?" tanya Ibu yang sedang bersantai di teras. 

"Pergi Bu."

"Pergi bagaimana? Tadi kamu berangkat dengan dia lho."

"Ya dia pergi dari hidupku."

Aku melangkah masuk ke dalam rumah Limas peninggalan kakek dan nenek ini. Dan ternyata ibu mengikutiku dari belakang.

"Runa, kamu ini bicara apa? Jangan bicara macam macam," pekik ibu. Terlihat beliau sudah panik.

"Dimas membatalkan rencana pernikahan, Bu," jawabku dengan tegar.

Ibu melongo.

"Kamu tidak bercanda Runa?" tanya ibu lagi memastikan.

Runa menggeleng.

"Tidak Bu."

Aku sedikit nanar menatap ibu. Aku takut jika beliau kaget. Dan akan menangis histeris.

"Luna, Lula," teriak ibu dengan tiba tiba. Aku juga tak tau apa maksud beliau memanggil adik kembarku.

Si kembar mendekat. Setengah berlari saat mendengar teriakan ibu 

"Ada apa Bu?"

"Kalian jaga Mbak Runa. Takutnya dia bunuh diri," kata Ibu.

Aku terkekeh kecil.

"Tuh, lihat. Jangan jangan Mbak mu sudah mulai gila. Ya Tuhan, Runa. Laki laki masih banyak. Yang lebih dari Dimas masih ada ribuan. Istighfar Nduk," ucap ibu.

"Ibu itu yang harusnya istighfar. Aku tidak apa apa Bu. Aku belum gila jika harus mengakhiri hidup dengan cara konyol seperti itu. Ditinggal pergi ya justru aku persilahkan. Ya kali aku harus menangis, menahannya agar tetap tinggal. Tidak Bu. Aku tidak akan merendahkan harga diriku hanya karena laki laki," jawab Aruna.

Ibu terlihat bernafas lega.

"Berarti semua sudah aman. Aruna masih waras," kata Ibu dengan lega.

"Belum Bu," ujar Lula tiba tiba.

Kami semua menoleh ke arahnya.

"Iya. Masih ada satu yang harus diselesaikan." tambah Luna.

Ah seperti bermain teka teki saja.

"Maksud kalian apa?" tanyaku tidak sabar.

"Kalau hubungan Mbak Runa dan Mas Dimas selesai. Dia pun juga harus selesai Mbak," kata Lula.

"Heh, bicara apa kalian?"

"Enak saja. Meninggalkan anak orang seenak jidat. Dia belum tau keluarga kita kak," jawab Lula sedikit singing.

Aku tertawa.

"Seperti kurang kerjaan saja. Pakai acara balas dendam. Tenang saja. Serahkan kepada ahlinya. Tuhanmu tidak akan pernah tidur," pesanku kepada mereka.

Malam hari, benar saja keluarga Dimas datang. Tapi mereka datang dengan wajah yang sepertinya tidak suka. Jika dulu mereka terlihat ramah dan baik. Kini topeng itu sudah di lepas.

"Wah ada apa ya Bu Siti? Tumben sekali datang kesini malam," sambut Ibu dengan tanah.

Bu Siti membenarkan letak duduknya 

"Jadi begini Bu Marni, apa Runa sebelumnya sudah bercerita?" tanya Bu Siti

Ibu menggeleng. Ia hanya ingin alasannya itu keluar dari mulutnya sendiri. Meskipun ibu sudah tau.

"Pernikahan Dimas dan Aruna dibatalkan."

Ibu mengangguk mantap. Sama seperti Aruna. Ia tampak tidak ada beban.

"Boleh saya tau alasannya?"

"Apapun alasannya, tetapi Aruna tidak akan bisa memperbaiki," elak Bu Siti.

"Tante, saya juga tidak ada niat untuk memperbaiki kok," sela Aruna yang kesal.

"Baguslah kalau begitu. Jadi begini Bu Siti. Seantero kampung sudah tau bahwa Dimas ini adalah seorang guru. Kok tidak masuk akal ya akan melangsungkan pernikahannya dengan Runa yang hanya sebagai penjaga toko?"

"Oh jadi begitu alasannya?"

Bu Siti mengangguk mantap.

"Tapi Bu Siti juga tidak lupa bukan ? Bahwa Dimas juga hanya sebagai guru honorer," celetuk ibu lagi.

Mendengar kata honorer disebut. Bu Siti tampak tak enak hati.

"Meskipun honorer. Dia sudah sarjana, Bu. Kalau menikah dengan Aruna, mana bisa maju? Ini hidup Bu. Yang semuanya tak gratis. Jadi setelah kami berfikir dengan matang. Lebih baik Dimas menikah dengan Mayang. Seorang pengusaha. Yang tentu bisa membuat suaminya menjadi maju andai mereka menikah nanti." jawab Bu Siti dengan sombong.

"Oh berarti Dimas sama saja dengan barang barang yang ada di pasar ya Bu. Sama sama dijual."celetukku.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
58 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status