Home / Romansa / DUDA POLISI BUCIN / Setelah Sekian Lama

Share

DUDA POLISI BUCIN
DUDA POLISI BUCIN
Author: Lystania

Setelah Sekian Lama

Author: Lystania
last update Last Updated: 2025-04-01 14:38:14

Entah berapa lama Vanya tertidur. Tubuhnya masih merasa lelah setelah perjalanan dinas dari Pontianak kemarin. Masih bermalas-malasan di balik selimut, gadis itu menatap ke arah pintu kamar yang perlahan terbuka.

"Masih capek, Van?" Mama berjalan menghampiri Vanya lantas duduk di tepi tempat tidur.

"Sedikit." Gadis itu menyingkap selimutnya dan bersandar.

Sambil ikut merapikan tempat tidur Vanya, Mama mengajak anak gadisnya itu ke rumah sakit untuk menjenguk Irwan, Om nya Vanya yang akan operasi usus buntu hari ini. Tak ada bantahan, Vanya mengangguk seraya bersiap.

Sore hari di rumah sakit.

Setibanya di parkiran rumah sakit, mereka lantas berjalan menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai empat di mana ruang operasi berada. Mama langsung menghampiri Tante Indah yang menunggu di luar ruang operasi bersama Nia, sepupunya. Sementara itu Vanya memperlambat langkah kakinya, kala mendengar pasangan suami istri berusia paruh baya yang sedang berdiri gusar di depan ruang operasi persalinan tengah menyebut nama seseorang yang ia kenal.

"Ini gimana sih Charles, istri lagi di ruang operasi dia malah gak bisa dihubungi," ucap wanita itu sambil sibuk menekan tombol di layar handphonenya. Mendengar hal itu rasa penasaran Vanya semakin bergejolak.

Gak tahu keyakinan dari mana, ia sangat yakin kalau Charles yang dimaksud adalah Charles yang sama dengan yang orang ia kenal.

“Itu keluarganya Charles?” batin Vanya yang saat itu berada tepat di depan mereka. Sadar kalau keluarga itu memandang ke arahnya, Vanya bergegas menghampiri Mama.

Setengah jam berlalu, Om Irwan akhirnya keluar dari ruang operasi dan akan diantar ke ruang perawatan. Berjalan mengikuti suster yang mendorong ranjang Om Irwan, langkah kaki Mama melambat saat mereka melewati ruang operasi bersalin tadi. Mama mendengar suster mengatakan kalau pasien mengalami pendarahan dan bayinya memerlukan transfusi darah, sementara persedian darah di rumah sakit dan PMI untuk golongan darah tersebut sedang kosong.

"Gimana ini, cuma Bang Charles yang golongan darahnya B negatif, Ma. Sandra takut banget kalau Kak Kirana sama bayinya kenapa-napa, Ma, " ucap perempuan berambut coklat itu gusar. Raut wajah mereka terlihat sangat tegang.

Baru beberapa langkah melewati ruang operasi persalinan itu, Mama menghentikan langkahnya yang membuat Vanya melakukan hal yang sama.

"Vanya, golongan darah kamu kan B negatif, kamu gak mau coba donor? Kasian lo itu bayinya."

"Hah…." Vanya memandang Mama heran. Belum sempat Vanya mencari alasan untuk menolak ucapan Mama, Mama sudah lebih dulu menggandeng tangannya berjalan menuju keluarga itu.

"Maaf mengganggu, ini anak saya golongan darahnya B negatif. Mau coba donor, siapa tahu cocok dan bisa membantu," ucap Mama bersamaan dengan keluarnya suster dari dalam ruangan operasi.

"Sus, dia golongan darahnya sama. Bisa tolong diperiksa dulu," ucap orang tua Charles tanpa banyak tanya, yang ada di pikirannya hanya keselamatan menantu serta cucunya.

Suster membawa masuk Vanya ke dalam ruangan untuk memeriksa kondisi kesehatan gadis itu. Tak ikut menunggu Vanya selesai mendonorkan darahnya, Mama pamit pada keluarga itu dan mendoakan hasil yang terbaik.

Setelah melalui serangkaian tes, hasil menunjukkan bahwa darah Vanya cocok untuk di transfusikan ke bayi mungil itu. Sekitar empat puluh lima menit transfusi darah itu berlangsung. Begitu suster melepaskan jarum dari tangannya, Vanya sudah bersiap untuk bangkit berdiri tapi tiba-tiba saja kepala merasa pusing.

"Pelan-pelan mungkin agak pusing, Mbak. Istirahat dulu sebentar ya, biar saya ambilkan air mineral." Suster itu pergi sebentar kemudian datang lagi dengan membawa sebotol air mineral. Tampak beberapa suster kasak kusuk membicarakan ibu sang bayi yang tidak tertolong. Seorang suster lewat mendorong kereta bayi.

"Sus, ini bayi yang terima donor darah saya?" tanya Vanya.

Suster itu mengangguk.

Vanya beranjak dari kursi dan menghampiri bayi itu. Rasanya tak tega melihat bayi mungil yang baru saja lahir ke dunia tapi sudah merasakan sakitnya kehilangan. Dalam hatinya berdoa untuk kebahagiaan bayi mungil itu. Keluar dari ruangan donor darah tadi, Vanya mengambil handphonenya dan menanyakan keberadaan Mama.

"Oke Vanya kesana sekarang, Ma." Vanya menyimpan handphonenya dan hendak bergegas masuk lift, tapi tangannya diraih oleh seseorang yang langsung memeluknya.

"Terima kasih ya, Nak. Kamu sudah menyelamatkan nyawa cucu saya, walaupun saya harus kehilangan menantu saya. Kamu memberikan kehidupan untuk cucu saya. Sekali lagi terima kasih," ucap wanita yang tak lain adalah Mamanya Charles dengan mata berkaca-kaca sambil melepaskan pelukannya.

"Sama-sama, Tante. Saya turut berduka cita buat menantu, Tante. Semoga dede bayinya sehat selalu ya, Tante," ucap Vanya dengan wajah empati. Tangan Vanya masih digenggam oleh wanita itu yang menatapnya penuh arti. Seolah ingin menyampaikan sesuatu.

"Ma, ayo." Tiba-tiba seorang pria datang dan langsung menggandeng tangan wanita paruh baya itu pergi meninggalkan Vanya.

Ia terdiam melihat pria itu. Pria yang sudah lama tidak pernah ia pikirkan lagi, sekarang muncul begitu saja. Sekilas ia melihat penampilan pria itu sangat berantakan dengan mata yang sembab habis menangis. Vanya masih berdiri mematung melihat mereka pergi. Perlahan tapi pasti beberapa ingatan masa lalu seolah terulang di pikirannya. Dimana ia bertemu dengan pria itu pertama kali. Momen saat ia bisa bicara dengan pria itu walau cuma sebentar, sampai hal konyol yang ia lakukan hanya untuk mendapat perhatian dari pria itu. Namun semua itu sia-sia sampai ia melihat unggahan foto dimana pria itu memamerkan cincin bersama seorang wanita. Sejak saat itu Vanya berhenti untuk mencari tahu tentang pria itu meski kadang ia masih sering bermimpi.

“Charles,” gumam Vanya tersenyum kecut meninggalkan tempat itu. Rasanya sedih melihat kondisi pria itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
ooo ini helena ya?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • DUDA POLISI BUCIN   Lahir Ke Dunia

    Susah payah Vanya mengangkat Charlos. Di balik pintu pagar, terdengar suara mobil berhenti yang tak berapa lama, dua orang masuk. Erin berteriak kecil melihat Vanya yang masih saja menggendong Charlos dengan perut yang sudah besar."Charlos, ayo sama onty Sandra," ucap Sandra sambil menunjukkan bungkusan berisi kue."Kamu ih, perut sudah besar masih aja gendong Charlos. Udah turun banget perut kamu loh. HPL nya kapan?” tanya Erin mengenai tanggal perkiraan lahir."Kemarin periksa ke dokter sih, katanya minggu-minggu ini, Ma. Disuruh banyak gerak supaya debaynya makin masuk jalan lahir," jawab Vanya. Erin menggandeng tangan Vanya, masuk dan duduk di ruang tamu."Semua yang terbaik buat kamu ya sayang," ucap Erin sambil mengusap perut besar Vanya. Ia dan Sandra datang membawakan perlengkapan untuk calon adik Charlos. Meskipun mulai kemarin ia sudah banyak mengirimkan barang, tapi entah mengapa ia selalu merasa kurang, hingga ada-ada saja perlengkapan yang tak begitu di

  • DUDA POLISI BUCIN   Kehidupan Baru

    Dengan mengendarai mobil, mereka berdua meninggalkan rumah dan pergi ke kedai es krim, tempat biasa yang Vanya dan Charles pernah kunjungi. Meski sedikit agak pusing dan badan yang sedikit panas dingin, Vanya memarkirkan mobilnya dan menggandeng tangan Charlos masuk ke dalam kedai."Mbak, yang ini sama ini aja ya," ucap Vanya memesan dua porsi es krim serta meminta izin pada Mba itu agar memperbolehkan daftar menu es krim itu tetap tinggal di meja karena Charlos masih asyik melihat-lihat.Tak berapa lama, Mbak yang tadi kembali dengan membawa dua porsi es krim. Sementara Vanya baru saja melahap sesuap es krimnya, kepalanya langsung terasa sakit. Nyut. Sampai ke ubun-ubun. Ia mengatur nafasnya mencoba menghilangkan rasa sakit di kepalanya itu.Dari arah belakang, suara yang cukup familiar menyapanya. Vanya menoleh dan sedikit melemparkan senyum."Lama gak ketemu sudah bawa anak aja, Bang. Nikah gak undang-undang," ucap Vanya."Ngeledek. In

  • DUDA POLISI BUCIN   Kembali Ke Aktivitas

    Saat jam makan siang, Charles tiba di rumah. Ia masuk ke kamar dan melepas jaketnya sembari mengganti bajunya."Kamu gak ngantor lagi?" tanya Vanya saat melihat Charles telah berganti pakaian."Nggak. Karena sore nanti mau piket malam." Vanya menautkan alisnya mendengar ucapan Bapaknya Charlos itu."Jadi kamu gak pulang?" tanya Vanya mengiringi Charles ke ruang makan. Charles menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Vanya."Kenapa? Gak mau tidur sendiri lagi ya? Enakkan tidur ada temennya kan, bisa--"PLAKSebuah pukulan mendarat di belakang Charles."Mancing yaa…" Vanya buru-buru kabur sebelum Charles mengejarnya.Selesai makan siang, Charles bersantai di ruang tengah menikmati siaran tivi, sementara Vanya membersihkan Charlos yang belepotan nasi juga lauk di wajahnya, kemudian menggantikan bajunya."Papa…" panggilnya seraya menghampiri Charles di ruang tengah. Ia membawa serta mainan dan meletakkannya di pangkuan Charles."Main

  • DUDA POLISI BUCIN   Masih Liburan

    Di restoran hotel mereka tengah menikmati sarapan pagi, sambil menunggu di jemput oleh Mas Andi. Vanya yang sedang mengantri mengambil salad buah, melihat seorang laki-laki dengan setelan jas hitam tersenyum ke arahnya.“Indra ya” gumam Vanya tak takun."Vanya," sapanya saat tiba di depan Vanya."Indra!" seru Vanya. Wajahnya tampak sumringah melihat Indra. Teman kuliahnya dulu yang tampak sangat berbeda sekarang."Sama siapa kamu kesini? Gak ngabarin deh kamu," ucap Indra akrab."Iya. Handphone aku sempat error, jadi banyak nomor kontak yang hilang."Merasa Vanya terlalu lama hanya untuk mengambil salad buah, Charles menyusul dan melihat Vanya tengah asyik berbincang dengan orang lain. Dalam hatinya bertanya-tanya siapa lelaki yang sedang berbicara dengan Vanya itu."Eh, Ndra. Ini kenalin suami aku, Charles." Saat menyadari kedatangan Charles, Vanya reflek memperkenalkan suaminya yang tampan itu. Mereka berjabatan tangan sebentar, sebelum Charles menggand

  • DUDA POLISI BUCIN   Liburan Dimulai

    Vanya telah siap sejak pukul enam pagi, berbanding terbalik dengan Charles yang masih tidur dengan pulasnya. Ia kemudian menggoyang-goyang pelan badan Charles, berusaha membangunkannya."Hoahh…." Mulut Charles menguap lebar sembari mengucek-ngucek matanya."Ayo, kamu siap-siap. Kita berangkat dari rumah Mama kan?""Sepagi ini kamu sudah cantik aja," puji Charles."Terimakasih pujiannya," sahut Vanya."Charlos mana?" tanya Charles seraya turun dari ranjang, memberi kesempatan agar Vanya bisa merapikan bantal dan selimut yang berantakan."Masih tidur. Paling sebentar lagi dia juga bangun."Selesai membereskan tempat tidur, Vanya melangkah ke arah lemari hendak menyiapkan pakaian untuk Charles."Bahagianya aku, kita mau liburan." Sebuah pelukan dari Charles membuat Vanya menghentikan aktivitas tangannya yang tengah mencari pakaian untuk Charles kenakan."Mandi lah, biar kita makan terus ke rumah Mama," uca

  • DUDA POLISI BUCIN   Persiapan

    "Kayaknya gak bisa deh, hari ini sampai beberapa hari kedepan Mama di Bandung. Di rumah Yuda.""Berarti lain kali harus atur jadwal dulu sama Mama ya," ucap Charles. "Gak gitu juga sih tapi jangan mendadak kaya gini juga. Gapapa kalian liburan aja ya. Nanti bawa oleh-oleh kabar baik ya," ucap Mama.Charles senyum-senyum mendengar ucapan Mama di telpon. Vanya yang dari tadi berdiri di depan connecting door, berjalan mendekat menanyakan apa yang mereka obrolan. Walaupun sebenarnya, Vanya sudah tahu Mama gak bakal bisa ikut liburan dengannya, tetap saja ia sedih mendengar jawaban dari Charles."Jadi mau gimana?" tanya Charles.Vanya mengangkat kedua pundaknya."Lain kali kita atur jadwal lagi kalau mau ajak Mama jalan," ucap Charles. Vanya mengangguk sambil mengajak Charlos ke ruang tamu untuk sarapan.Setelah menempatkan Charlos di kursinya, Vanya menyiapkan makanan untuk Charlos."Kalau kata Omanya Charlos barusan aku telpon, mereka excited buat libur

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status