Home / Young Adult / Dear My Lover / Bab 15- Souta Ditembak

Share

Bab 15- Souta Ditembak

Author: hnbyuuki
last update Huling Na-update: 2024-06-18 15:30:00
Hari-hari penuh kesibukan membuat pentas seni sedikit lebih dekat. Semua anak menuruti kesibukannya masing-masing. Walau begitu, kami tak melupakan pembelajaran sih..

“Yuuki..” Panggil kak Imada. Kakak cantik itu berjalan menghampiriku dengan anggunnya. Aku menunggu kedatangannya sambil menyuruh Hiromi untuk kembali ke kelas lebih dulu.

“Ada apa kak?”

“Formulir pentas seni yang masih kurang udah dibawa ke ruang OSIS?”

“Oh iya aku lupa belum ngomong, udah kak. Tadi pagi aku berangkat langsung kubawa ke ruang OSIS setelah terkumpul.”

“Gitu? Oh ya oke deh. Makasih ya.”

“Sama-sama kak.”

Dia buru-buru pergi dengan map tipis di tangannya. Mungkin menuju ruang OSIS. Di persiapan pentas kali ini, OSIS kekurangan orang. Dan karena aku ingin cari kegiatan tambahan, aku ikut mendaftarnya.

Awalnya aku takut kalau sampai bermusuhan lebih lanjut dengan kak Imada. Tapi ternyata lagi-lagi keadaan berjalan tak seperti yang kubayangkan. Kak Imada malah seperti orang yang berbeda p
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dear My Lover   Bab 56- Perubahan

    Sudah hitungan hari sejak Ryo ikut tinggal di kos. Walau begitu, dia tetap punya kesehariannya tersendiri. Tak pernah Ryo mengikutiku kemana aku pergi meskipun terkadang dia seperti anak kecil. Di weekend ini, aku sudah janjian bareng Kak Masao, Shima dan Souta. Kak Masao yang mengajak kami untuk ngopi bareng, sambil merencanakan kejutan untuk ulang tahun Kak Kenta. Kami saling menghubungi lewat pesan pribadi tentunya. Karena di grup kan ada Kak Kenta, dan ketiga orang itu sudah sampai di cafe. "Tunggu ya, 3 menit lagi aku sampai," balasku cepat. Sesampainya, kulihat mereka bertiga sedang mengobrol dengan tenangnya. Momen yang jarang sekali untuk dilihat. Bahkan beberapa wanita di cafe itu tak hanya sekali menengok ke arah ketiganya. Tanpa sadar, aku sudah memotret mereka dengan ponselku. "Yuuki!" seru Shima. Lihat, ketenangan itu hilang begitu saja oleh kelakuannya. Dia bergerak menghampiri dan menarikku begitu saja.

  • Dear My Lover   Bab 55- Merona dan Salah Tingkah

    "Terima kasih Pak, kalau begitu proses penandatanganan sudah terlaksana. Percayakan proyek ini pada kami. Bapak tinggal pantau saja perkembangannya melalui berita." "Baik, jangan sia-siakan kepercayaan yang saya beri ya." Lelaki itu pergi setelah menghabiskan satu gelas americano miliknya. Berkas dokumen ditata rapi kembali dimasukkan ke dalam tas laptop. Hina, beranjak bermaksud kembali ke kantornya. Namun, kedua kaki itu dihentikan saat ia melihat anak laki-lakinya bersama dengan wajah yang dia kenali dengan baik. “Ryo?” “M-mama?” “Kamu sedang apa di sini? K-kamu.. kenal dia?” “Ryo. Kamu ikut mama sekarang. Kita pulang.” Sesampainya di rumah, bertepatan dengan Ren yang baru saja pulang dari dinasnya. Hina, tadinya penuh amarah, kini menjadi lemah. Tak mungkin dia mengungkit soal Yuuki pada Ren. Hari-hari berikutnya pun Ryo terus menghi

  • Dear My Lover   Bab 54- Dunia Yang Sempit

    Bagaimana Yuuki bisa mengenal dan akrab dengan siswa seperti itu? Pertanyaan itu pasti sedang terngiang-ngiang di pikiran Kyohei. Dirinya tak tenang, ia sangat penasaran. Namun, gerak-geriknya terbatasi. Dia belum bisa menemukan celah saat Minami lengah. "Kamu tahu, ada saat dimana kita rela mencegah pisau yang sengaja ditusuk orang lain untuk orang yang kita sayang," lamunan Kyohei dipatahkan. "Maksudnya? Ada apa sih Kak tiba-tiba??" "Bayangkan saja, ada orang yang bermaksud menusuk orang yang kita sayang dari belakang. Dan tanpa kita sadari, kita jadi menggenggam pisau itu erat. Lalu apa yang harus dilakukan?" "Enggak tahu kalau orang lain. Kalau itu aku, kubuang pisau itu dan beri pelajaran orang yang ingin menusuknya! Barulah kuobati telapakku yang terluka." "Loh, itu pintar? Lalu kenapa sekarang kamu masih menyedihkan seperti itu?" Kening Kyohei mengerut begitu dalam. Dia marah diejek oleh kakaknya,

  • Dear My Lover   Bab 53- Adik Yuuki

    Kring kriing .. “Hei, pesanan kita udah jadi tuh ambil gih!” pinta Minami sembari ia ketuk lembut meja. Si pacar, Kyohei malah asik melirik ke depan cafe mengikuti langkah seseorang yang Minami sendiri tak sempat melihatnya siapa dia. ‘Bukan Yuuki kan?’ batin si cantik licik itu sebelum ia panggil lagi nama pacarnya dengan nada tinggi namun tetap lirih. Masih sadar ini tempat umum rupanya. Sedangkan Kyohei, ia masih memikirkan Shima dan sesosok asing yang tadi dilihatnya. Dia bahkan tak begitu merespon pacarnya yang asik bercerita. Penasaran, ia seakan ingin cepat-cepat mengakhiri kencannya kali ini. “Habis ini, kita mau ke mana lagi?” “Maaf, kali ini kita pulang dulu ya. Aku ada urusan.” “Kok gitu, janjinya kan bakal seharian sama aku?!” “Maaf. Aku anter kamu pulang.” Ngambek? Tentu. Mana mungkin seorang Minami terima begitu saja. Tapi, karena belanjaann

  • Dear My Lover   Bab 52- Adik Tirinya

    “Gak bisa dateng tepat waktu ya?” “Mika, baru kali ini juga dia telat, kamu-“ “Gapapa Ka, emang aku yang salah. Maaf ya, kalian jadi nunggu.” Karena bos di tempat kerja sedang terlambat menggantikanku, aku jadi telat untuk datang kerja kelompok. Yah, walaupun cuma lima belas menit, tapi Mika ini memang tegas anaknya. Bahkan sejak pertama kami saling mengenal dia sudah terus terang akan ketegasannya. Usai minta maaf, Fuka dan lainnya menggelengkan kepala mereka seakan tak masalah akan keterlambatanku ini. Kecuali Mika, tapi tak apa. Fuka menyuruhku untuk duduk di sampingnya. Kerja kelompok selesai, masing-masing anak sibuk mengerjakan tugasnya. Waktu berlalu begitu saja, sampai malam tiba. “Inget ya, nilai presentasi kita harus bagus. Gak wajib buat jadi yang terbaik, tapi jangan sampai bikin malu nilainya. Oke?!” tekan Mika sipaling ketat urusan nilai. Semua anak menga

  • Dear My Lover   Bab 51- Penolakan

    Kreeeekkk… Suara pintu tergesek seakan penuh dengan debu diantaranya dengan lantai. Menyusul kak Hikaru, aku masuk ke dalam rumah. Jujur kali ini aku tetap saja tercengang. Menatap sebal sosok di depanku yang masih saja tertawa seakan mengejek. Siapa yang mengira kalau hubungannya dengan kak Aimi yang sedekat itu benar-benar hanya sebatas teman? Aku yakin banyak yang berpikir kalau mereka ada dalam hubungan serius. Ah,, malu banget. “Kak, udah Kak..” protesku setengah memohon. Lelaki tampan itu keasikan menutup mulutnya demi berhenti tertawa. Karena kesal, kusuruh saja dia tertawa terus. Kaki ini melangkah ke kamar dan mengurung diri di sana. Sengaja kuputar musik dengan keras agar suara tawa kak Hikaru tak terdengar. Harapanku hanya satu. Semoga ia simpan rapat-rapat aibku ini. Kalau sampai yang lain tahu, apalagi kak Aimi, pa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status