Share

Di Balik Topeng Cinta Pertama
Di Balik Topeng Cinta Pertama
Author: Fighter

Bab 1

Author: Fighter
"Monika, kalau Kristin sudah sembuh, aku bakal ajak kalian keliling dunia. Bukankah kamu bilang mau ke Vadronia lihat aurora?"

"Kamu temani aku, lantas istrimu nggak cemburu? Bagaimana kalau dia ngamuk?"

Riyan mendengus dingin. "Dia mana berani!"

Dulu aku mungkin tidak berani melakukannya, tetapi kini putriku sudah meninggal. Aku sendiri juga sudah sekarat. Apa lagi yang aku takutkan?

Aku memegang guci abu di tanganku dan mendorong pintu hingga terbuka.

Monika tengah duduk di pangkuan Riyan dan bertingkah genit. Saat melihatku, dia juga tidak berniat berhenti dan malah merangkul leher Riyan.

"Kak Sofia, Kak Riyan bilang lehernya sakit. Aku bantu dia pijat bentar. Kamu nggak cemburu, 'kan?"

Jelas ada provokasi di mata Monika. Dia yakin aku akan menahan emosi demi keharmonisan keluarga.

Riyan justru menatapku dengan kesal, seolah-olah aku sudah menganggu kesenangannya. "Baru berapa hari nggak pulang, kamu sudah buat dirimu terlihat seperti pengemis!"

"Aku tahu kamu marah. Masalah transplantasi jantung memang keputusanku sendiri. Kristin nggak bisa tunggu lebih lama lagi. Lain kali kalau ada yang lebih baik, aku akan atur buat putri kita."

Namun, putriku sudah meninggal. Dia tidak butuh lagi.

"Aku tahu kamu sayang sama putrimu, tapi nyawa siapa nggak penting? Elis adalah putri kandungku. Mana mungkin aku nggak peduli dengan hidup matinya? Kalau kamu buat masalah lagi, itu berarti kamu nggak pengertian!"

Nada bicara Riyan penuh dengan ketidaksabaran, seakan-akan semua yang dilakukannya sudah benar. Sebaliknya, akulah yang mencari masalah tanpa alasan.

Kristin tidak bisa menunggu lagi, tetapi apa putriku bisa menunggu?

Kalau saja putriku yang dioperasi hari itu, dia tidak akan meninggal. Orang yang sembuh sekarang seharusnya putrinya.

Setelah kehilangan donor jantung, Monika sengaja mengutus orang di luar bangsal putriku untuk mengatakan bahwa ayahnya tidak menginginkannya lagi.

Putriku yang terkena serangan jantung akibat syok langsung terjatuh ke pelukanku dan menghembuskan napas terakhirnya.

Dia masih begitu muda dan belum melihat dunia ini sepenuhnya.

Sebelum meninggal, dia mencengkeram bajuku erat-erat dan bertanya, "Benarkah yang mereka bilang itu? Ayah sungguh nggak menginginkanku lagi?"

Aku hanya bisa memeluknya erat dan mengatakan padanya kalau Ibu akan selalu mencintaimu.

Sampai ajal menjemputnya, putriku juga tidak bertemu ayahnya.

Lantaran operasi transplantasi jantung berhasil, putri teman masa kecilnya, Kristin, pun sehat sekali.

Di saat itu juga, aku dipenuhi kebencian dan ingin menelan mereka hidup-hidup.

Karena aku hanya diam, Riyan mengira aku sudah menerima nasib.

"Masalah ini berakhir sampai di sini saja. Cepat rapikan dirimu. Lihat penampilanmu sudah seperti apa!"

Aku memegang guci abu erat-erat di tanganku dan menatap lelaki yang pernah kucintai itu.

"Riyan, kita cerai saja!"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Di Balik Topeng Cinta Pertama   Bab 13

    Riyan telah menakuti Monika hingga wanita itu terjatuh ke bawah.Riyan masih belum puas dan ingin memukulnya lagi. Monika melarikan diri dengan panik. Tak perlu waktu lama, ruang tamu telah menjadi berantakan.Kristin ketakutan sampai meringkuk di sudut. Dia tidak berani bergerak.Riyan perlahan mendekati Kristin layaknya si malaikat maut.Dia membelai lembut dada Kristin. "Jantung yang berdetak di sini seharusnya milik putriku.""Monika, kamu pasti bangga karena sudah mempermainkanku selama bertahun-tahun ini, 'kan?""Kalau aku nggak ke rumah sakit untuk memeriksa rekam medis, bagaimana aku tahu kalau Kristin bukan anakku! Kamu dan aku sama-sama punya golongan darah B, jadi mana mungkin bisa punya anak perempuan bergolongan darah A?""Demi kamu, aku membunuh putriku sendiri dengan tanganku sendiri! Apa kamu puas?"Melihat Riyan telah mengetahui kebenarannya, Monika tidak lagi takut. "Ini semua karena kebodohanmu sendiri! Kamu pikir kamu siapa? Raja? Yang harus dilayani setiap saat?""

  • Di Balik Topeng Cinta Pertama   Bab 12

    Riyan pergi dengan linglung. Semua bukti menunjukkan bahwa aku dan putriku sudah meninggal.Namun, dia masih tidak mau menyerah.Dia menggunakan banyak koneksi dan menghabiskan banyak uang untuk mencari tahu, tetapi jawaban yang dia dapatkan tetap sama."Mana mungkin? Bukannya baru setengah bulan nggak bertemu? Mana mungkin mereka sudah meninggal?"Riyan kembali ke rumah sakit dan bertanya, "Siapa yang mendiagnosis Sofia menderita leukemia?""Cepat keluar!"Riyan tidak peduli dengan harga dirinya lagi dan mulai membuat keributan di aula.Saat pimpinan rumah sakit mengetahuinya, mereka segera mengundangnya ke ruangan terpisah."Tuan Riyan, apa kamu nggak tahu masalah ini?""Tanggal 8 bulan lalu, gadis kecil yang selalu Anda dampingi itu operasinya berhasil. Bukankah Anda juga memberikan hadiah pada semua orang di rumah sakit kami?""Ada satu gadis kecil lain, Elis Tanardi. Mereka berdua sama-sama membutuhkan donor jantung waktu itu. Kamulah yang khusus berpesan pada kami agar memberikan

  • Di Balik Topeng Cinta Pertama   Bab 11

    Riyan tidak percaya dengan kabar kematian putrinya. Dia menggunakan koneksinya untuk mencari tahu keberadaanku dan putriku.Tak disangka, dia cukup beruntung dan menemukan kabar.Ada orang yang bilang dia melihatku naik pesawat. Dia kemudian mengikuti petunjuk ini dan menemukan sahabatku."Cepat bawa Sofia dan putriku keluar! Kamu kira trik seperti ini menyenangkan?""Kamu pikir aku nggak akan merebut hak asuh putri kalau dia mati? Konyol sekali!"Sahabatku menatap pria di depannya dengan tidak berdaya. "Kamu benar-benar bodoh! Ini sertifikat kremasi dari krematorium dan dua akta kematian mereka!""Kalau kamu mau menuduhku berbohong, aku juga nggak tahu mau bilang apa lagi! Baik itu Sofia ataupun Elis, mereka berdua sudah mati.""Kamu nggak pantas jadi suami ataupun ayah! Kenapa baru datang ke sini sekarang? Apa yang kamu lakukan sebelumnya?""Dulu aku nggak ngerti kenapa Sofia ngotot mau cerai denganmu, tapi sekarang aku sudah paham. Kalau namaku tertera di kartu keluarga yang sama de

  • Di Balik Topeng Cinta Pertama   Bab 10

    Genggaman tangan putriku makin erat."Apa Ayah suka Kristin? Tapi Kristin pernah menindasku. Aku nggak suka dia! Kenapa Ayah harus menemaninya? Kenapa Ayah nggak suka padaku?"Anak sekecil ini masih berada pada usia di mana dia merindukan kasih sayang seorang ayah.Namun, ayah kandungnya mencurahkan seluruh kasih sayangnya pada anak orang lain. Bahkan, di saat Elis sakit dan sekarat, ayahnya juga tidak datang menjenguknya.Mungkin orang dewasa pun tidak akan sanggup menerima kenyataan ini.Aku hanya bisa memeluk putriku, lalu memperlihatkan tatapan tegas sambil berkata, "Kamu adalah anak yang paling istimewa di dunia ini. Ayahmu bodoh. Dia sudah dipermainkan oleh dua perempuan itu.""Cintanya juga sampah! Percayalah, hanya Ibu yang paling mencintaimu di dunia ini. Apa pun yang terjadi, aku akan selalu ada di sisimu!"Elis memaksakan senyum di wajahnya. "Aku akan ikuti kata-kata Ibu! Aku paling sayang sama Ibu!"Aku tidak menyangka Riyan akan pergi ke rumah sakit untuk mencari tahu.Nam

  • Di Balik Topeng Cinta Pertama   Bab 9

    Keesokan harinya, Riyan duduk di ruangannya sepanjang pagi dan tidak melakukan pekerjaan apa pun.Dia bahkan sempat naik ke atap untuk menghirup udara segar.Kalau saja aku punya tubuh nyata, aku pasti akan mendorongnya jatuh dari gedung setinggi puluhan lantai itu.Bisa dianggap sebagai balas dendam."Pak Riyan, kenapa kamu ada di sini? Bentar lagi ada rapat. Apa perlu ditunda?"Riyan menggelengkan kepalanya dan menatap Adrian. "Pak Adrian, kamu tahu ke mana putriku pergi setelah dia keluar dari rumah sakit?"Wajah Adrian dipenuhi kebingungan. "Ini masalah keluarga Anda. Bagaimana saya bisa tahu? Saya hanya tahu operasi putri Anda berhasil pada tanggal 8 bulan lalu.""Semua orang di perusahaan sangat berterima kasih padamu. Kami juga berpikir untuk meminta Anda membawa putri Anda ke perusahaan untuk bertemu semua orang setelah dia sembuh nanti.""Kapan putriku dioperasi? Kok aku nggak tahu?"Riyan tertegun sejenak, seolah-olah merasakan ada sesuatu yang aneh. "Adrian, yang dioperasi t

  • Di Balik Topeng Cinta Pertama   Bab 8

    "Sudah ketemu belum? Jauh nggak? Mau kita jemput sekarang?" tanya Monika dengan khawatir.Ekspresi wajah Riyan bertambah muram. "Sofia diam-diam bawa anak pergi. Dia nggak angkat telepon. Pesan pun nggak dibalas!""Dia kira setelah cerai, aku nggak bisa mengendalikannya lagi. Sudah berani memberontak dia!"Wajah Monika dipenuhi kekhawatiran palsu. "Nggak tahu anak ada di mana? Mana bisa seperti itu?""Sofia sudah keterlaluan, 'kan! Penyakit jantung anak itu baru agak membaik. Dia sudah bawa anak itu berkeliaran ke mana-mana. Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada anak itu?"Monika bahkan berpura-pura meneteskan air mata. "Sebenarnya, ini semua salahku. Kalau bukan karena aku nggak kompeten, Kristin juga nggak akan lahir dengan penyakit jantung. Kalau saja aku nggak menggunakan donor jantung milik Elis, Sofia juga nggak akan semarah ini.""Hanya saja, meski dia marah, dia juga nggak boleh mengabaikan kesehatan anaknya! Hais. Aku benar-benar khawatir..."Sekalipun aku sekarang sudah jadi h

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status