Boom ....Terdengar suara benturan yang keras, diikuti dengan tubuh Leon yang terlempar jauh di udara.Semua anggota Keluarga Chaw yang berdiri di dalam ruangan melihat kejadian tersebut dengan jelas. Padahal Leon baru saja berjalan keluar, tetapi dia sudah langsung ditabrak dan terhempas jauh. Kepalanya berdarah dan hancur."Bagaimana mungkin ....""Ini ...."Ekspresi wajah anggota Keluarga Chaw berubah. Mereka semua terkejut sampai membuka mulutnya dan tidak bisa mengatakan apa pun.Ekspresi wajah Larry menjadi muram dan hatinya merasa menderita.Anaknya sudah meninggal!Sebagai pewaris yang dilatih oleh Larry, Leon memiliki jasa besar bagi Keluarga Chaw. Dia memang kurang bersemangat, tetapi kepribadiannya yang stabil layak dipuji.Semua orang turut menyaksikan pengorbanan Leon bagi Keluarga Chaw selama bertahun-tahun ini. Tidak disangka, dia malah mati begitu saja di depan mereka.Louis terpaku. Dia menyipitkan matanya dan merasa seluruh tubuhnya gemetar.Semua anggota Keluarga Cha
"Kalian keluar untuk menyampaikan kabar ...," kata Louis menyampaikan pesannya pada kedua orang itu.Kedua orang itu merasa sangat ketakutan. Namun, mereka bekerja dengan Keluarga Chaw selama bertahun-tahun dan sekarang keluarga ini dalam masalah. Jadi, mereka tidak bisa menolak permintaannya."Pergilah!" Louis melambaikan tangannya.Kedua orang itu saling melirik, lalu mengangkat bendera putih dan berjalan keluar.Saat keluar dari kediaman Keluarga Chaw, keduanya masih merasa agak gugup dan melihat sekeliling dengan hati-hati. Namun, saat melihat cuaca luar yang cerah dan indah, rasa cemas di dalam hati mereka berkurang dalam seketika.Brum brum ....Pada saat itu, tiba-tiba ada dua mobil melaju dari kejauhan langsung menuju ke arah kedua orang itu."Jangan! Keluarga Chaw ingin berunding dengan kalian ....""Kami ingin berunding dengan kalian ...."Bang bang ....Tubuh kedua orang itu terlempar jauh dan sudah tidak bernapas saat jatuh ke tanah.Belasan menit kemudian, beberapa petugas
Anggota Keluarga Sabir dan Keluarga Chaw tidak terlihat selama dua hari berturut-turut. Hal ini membuat seluruh Kota Modu gempar.Hal seperti ini biasanya tidak mungkin akan terjadi karena anggota kedua keluarga ini memiliki reputasi yang kuat di Kota Modu. Tidak terlihat selama satu atau setengah hari, mungkin masih tidak merasa aneh. Namun, jika mereka tidak muncul selama dua hari berturut-turut, situasinya menjadi makin mencurigakan.Terjadi pengeboman di Vila Megawan dan Nicholas memberi batas waktu 3 hari untuk meminta maaf. Selain itu, anggota Keluarga Chaw dan Keluarga Sabir tidak terlihat selama 2 hari ini, membuat semua orang mulai bertanya-tanya.Masalah ini mungkin ada hubungannya dengan orang dari Keluarga Winata itu?Di dalam ruangan kantor di Clear Group, Zain mendengar kabar itu dan ekspresi wajahnya berubah menjadi sangat buruk.Jansen yang berada di samping membungkuk dan berkata, "Ada orang yang menemukan beberapa kecelakaan mobil yang terjadi di sekitar kediaman Kelu
"Aku rasa tidak perlu melakukannya! Apa hebatnya dia sampai kita perlu meminta maaf? Kalau kamu takut, kita rencanakan sesuatu yang pasti bisa menghancurkan dia!" kata Warren dengan merendahkan."Lancang! Lakukan apa yang kuperintahkan, tidak usah banyak tanya!" Zain merasa sangat marah dan menunjuk ke arah Warren. "Pulang dan katakan pada Rhea, besok dia harus jaga sikapnya. Kalau ada masalah, aku tidak akan melepaskan kalian begitu saja!""Ayah, kamu ....""Keluar!" teriak Zain dengan marah.Ekspresi wajah Warren terlihat buruk. Dia berbalik dan buru-buru pergi keluar.Begitu keluar dari ruang kantor Zain, Warren melihat Gordon yang berdiri tidak jauh dari tempatnya dan sedang tersenyum kepadanya."Kak Gordon, aku minta maaf untuk masalah ini. Ayahku sudah pikun, bersikeras ingin meminta maaf kepada Nicholas!" gumam Warren dengan tidak puas."Oh? Tidak masalah .... Aku juga ingin bertemu dengan Nicholas!" Gordon tersenyum sinis dan berjalan ke arah pintu keluar. "Kebetulan, kalau bes
"Ada apa?" Louis segera berteriak dan ekspresinya menjadi sangat buruk.Semua anggota Keluarga Chaw yang ada di ruangan itu langsung memandang ke arah pelayan itu dengan murung."Terjadi sesuatu dengan Tuan Muda!" jawab pelayan itu dengan nada suara yang terisak-isak. "Tuan Muda tadi sedang mandi, entah bagaimana dia terjatuh di kamar mandi dan sudah tidak bernapas ....""Kenapa bisa begitu?" Mata Larry membelalak dan hampir tidak bisa bernapas. "Cepat suruh orang pergi lihat apa yang terjadi!""Putraku!" Louis meratap dan bergegas ke lantai dua. Dia membuka pintu kamar mandi dan melihat putranya terjatuh di bak mandi."Putraku!"Louis berteriak dengan keras, lalu segera mendekati dan meraih putranya. Namun, putranya saat itu sudah meninggal."Kenapa bisa begitu ....""Ini pasti perbuatan Nicholas!" Louis sangat terkejut dan pucat. Dia buru-buru berlari ke ruang tamu. Namun, begitu turun ke lantai bawah, dia mendengar suara gaduh dari kejauhan."Nyonya! Terjadi sesuatu pada Nyonya!""A
Stefano duduk di ruang tamu dengan wajah serius dan ekspresinya menjadi sangat buruk saat melihat 5 jenazah di depannya.Kelima jenazah ini semuanya adalah anggota Keluarga Sabir yang terdiri dari 2 bibi, 1 paman, dan 2 sepupunya Stefano.Keadaan kelima jenazah itu sangat mengerikan.Boom ....Saat itu, terdengar suara ledakan yang keras.Stefano terkejut dan buru-buru melompat ke belakang sofa untuk melindungi dirinya sendiri.Krak ....Terdengar suara retakan yang keras dari dinding-dinding di dalam ruangan.Pada saat itu, Stefano baru menyadari ada truk besar yang telah menabrak masuk ke ruang tamu kediamannya. Tidak ada orang di dalam truk, hanya bagian depan truk yang hancur dan tersangkut di dalam ruang tamu.Stefano melihat truk yang tidak ada pengemudinya ini dan amarahnya meledak. "Nicholas, dasar bajingan! Keluar kalau berani!"Boom ....Pada saat itu, terdengar suara ledakan yang keras lagi. Dinding ruang tamu Keluarga Sabir langsung runtuh dan ada truk lainnya yang menerobo
"Kak Yashila!" Stefano berteriak sambil memeluk orang yang ada di pangkuannya.Gelombang api melanda sekitar puluhan meter dari Vila Keluarga Sabir. Bak obor yang menyala, kobaran tersebut terlihat sangat menakutkan."Kak Yashila!" Stefano berteriak histeris.Kepala Yashila bersimbah darah, wajahnya sudah terluka parah akibat terbakar. Rambutnya yang indah juga terbakar, kondisinya terlihat sangat lemah. Pada saat ini, ekspresi ketakutan melintas di mata Yashila.Dia tidak mungkin bisa menghadapi ledakan dahsyat seperti ini.Stefano memeluk Yashila dengan mata berkaca-kaca. Lidah api berkobar di sekitarnya dengan dahsyat. Bagaimanapun, dia tidak bisa membayangkan bahwa truk-truk yang masuk ke Vila Keluarga Sabir ini berisi bom dan bahan bakar."Cepat pergi!" kata Yashila dengan gigi terkatup.Stefano buru-buru menggendong Yashila dan masuk ke mobil terdekat, lalu segera pergi menjauh dari sana.Brum ....Puluhan mobil muncul dari segala arah dan mengejar Stefano.Stefano menggertakkan
Kini, hanya tersisa Larry dan Louis di Keluarga Chaw, serta Jesslyn yang sedang terikat di lantai.Louis seakan-akan hampir gila. Sambil setengah berlutut di lantai, dia menangis dengan sedih, "Tamat sudah Keluarga Chaw ...."Dengan tatapan nanar, Larry menggenggam erat tinjunya dan tetap diam.Tubuh Jesslyn gemetaran. Dia merasakan ketakutan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Dia sama sekali tidak tahu siapa yang akan mati selanjutnya. Sebab, saat ini hanya tersisa tiga orang di Keluarga Chaw.Tak ada seorang pun yang tahu kapan pisau akan menghunjam dada mereka selanjutnya.Drap drap drap!Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki yang jelas dari luar pintu.Jesslyn membelalakkan matanya, seolah-olah merasakan bahwa malaikat maut akan datang menghampirinya. Tubuhnya mulai bergetar ketika berkata, "Jangan ... jangan ...."Krak ....Gerbang kediaman Keluarga Chaw terbuka, muncul seorang pemuda berpakaian jas berdiri di pintu masuk."Tidak!" Jesslyn memejamkan matanya dengan ketaku