Share

7

***

 Pagi hari terlewati begitu cepat, kini waktu mulai menjelang siang, para murid di SMA PURNAMA INDAH sedang melaksanakan istirahat pertama.

Banyak para murid disana memiliki tempat favorit masing-masing, seperti para perempuan yang lebih suka berebut untuk pergi ke wc, mereka melakukan ritual bercermin beberapa jam didalam sana.

Ada juga yang menghabiskan waktu di dalam kantin, makan dan juga bergosip. Atau perpustakaan bagi anak-anak yang memang kutu buku, atau hanya ingin numpang tidur bagi para pemalas.

Dan untuk para laki-laki, game, video, serta kelas menjadi tempat yang paling diminati. Bagi laki-laki yang memang aktif, mereka memilih lapangan sebagai tempat kesukaan mereka.

Dan dari beberapa tipe di atas, Nayra dan kawan-kawan memilih kantin untuk menghabiskan jam istirahat mereka.

Seperti biasa, Nayra hanya diam mendengarkan celotehan para sahabatnya, membicarkan laki-laki yang mereka kagumi, dan bagi Nayra itu tidaklah penting.

Bukan dia tidak normal, dia hanya menyimpan hati untuk seseorang yang ia tunggu disetiap waktunya. Dia juga tidak mau berbohong, cowok-cowok disekolah nya jarang terlihat jelek, lebih ke lumayan dan luar biasa. Tapi Belum ada yang mampu menarik hatinya sampai sekarang.

Dan orang lain pun tahu, senakal nakal nya Nayra, dia tidak pernah sekali pun terlihat dekat dengan seorang laki-laki, bukan hanya tipe judes dan dingin, tapi dia juga adalah orang yang sangat menjaga.

"Wooooy!" teriak Vivia yang baru masuk kantin, sebelumnya ia ijin untuk pergi ke toilet, dan kini dia baru kembali.

Nayra,Raya,dan Nia menatap kedatangan Via dengan dahi berkerut, tak biasanya gadis itu begitu heboh.

Via langsung mendudukkan dirinya di samping Nayra, meminum minuman milik nayra tanpa ijin dengan nafas terengah.

Ketiganya tertawa saat via mengedipkan matanya merem melek sambil memeletkan lidahnya.

"Minuman lo asem bener dah!" ujar Via kepada Nayra si pemilik minum. Nayra terkekeh dengan tangan menutupi mulutnya.

Lagi-lagi mereka dibuat tertawa dengan tingkah kawan yang satu itu.

"Udah tahu Nayra suka nya minuman kecut, masih aja lo embat. Emang ada apa sih lo heboh kayak gitu? ada Kevin julio datang kesekolah?" canda Raya seraya menyedot jus jeruk miliknya hingga tersisa setengah.

Setelah itu Via kembali heboh dengan suara super tingginya mengundang tatapan penghuni kantin. Nayra dan yang lain tertunduk malu karena kelakuan Via yang diluar dugaan itu.

"OH IYAAAA... BUKAN ITU..." teriak via dan langsung mendapat tatapan horor dari ketiga nya.

Via menyengir meminta maaf "bukan itu, hari ini ada murid baru, 2 sekaligus tahu " kata Via semangat.

Nayra dan kawan-kawan nya hanya mengangguk "cowok?" tanya Nia.

"Cowok cewek!" jawab Via lagi.

"Yang cewek pake jilbab, yang cowok manis nya enggak ketulungan!" lanjut nya dengan penuh binar saat mengatakan jika cowok baru itu manis.

Via memang spesies pecinta cogan, walau terkadang matanya tidak sama dengan mata Raya dan Rania. Jika menurut Via ganteng, belum tentu menurut Raya dan Nia, tapi jika dua orang itu sudah mengatakan tampan pada laki-laki, tentu diangguki heboh oleh Via.

"Semanis apa sih?" ujar Nayra acuh,tapi tetap ingin tahu.

Via menyipitkan matanya "lo kayak yang enggak peduli, tapi pengen tahu juga, dasar" balas Via meledek, teman-temannya terkekeh "pokoknya manis banget, dia tipikal cowok rapi, keren deh pokoknya! "Lanjut Via menilai.

" serah lo dah!" ucap Raya dan Nia.

-

-

-

Nayra berjalan di koridor sekolah sendirian, semua temannya sedang berada di perpustakaan mengerjakan tugas yang baru mereka ingat.

Sedangkan Nayra kini bingung akan melakukan apa, sedari tadi hanya berjalan-jalan tanpa tujuan, jam masuk kelas pun masih beberapa menit lagi.

Dengan santainya Nayra memasangkan headset di telinganya, menyetel lagu religi kesukaannya, sesekali ia ikut berkomat-kamit menirukan lagu yang ia dengar.

Sampai seseorang membuatnya terkejut sekaligus bingung, seorang cowok tiba-tiba memegang tangannya dengan wajah was-was. Nayra langsung melepas Headset dari telinganya. Nayra penatap cowok itu kesal, tangannya sudah terkepal kuat.

Cowok itu memohon pertolongan padanya "tolong in gue... pliiiisss!" ujar cowok itu dengan mata dan kepala bergerak tak mau diam, seolah sedang berjaga-jaga.

Bukan nya Nayra tak ingin menolong, tapi kini hatinya terasa diporak poranda karena tangan cowok itu menggenggam tangannya erat, rasanya Nayra ingin menangis saja sekarang.

Jujur saja, Nayra sangat menjaga dirinya dari sentuhan laki-laki, dan sekarang ada laki-laki yang memegangnya tanpa  ijin, tidak dikenali pula.

Nayra kesal, dia ingin marah pada cowok itu, dengan seenak jidat menyentuhnya sembarangan. Cowok disampingnya malah tak perduli dengan keadaan Nayra, pemuda terus saja menengok - nengok sekitarnya, ada ala sebenarnya.

Ketika Nayra ingin menepis tangan pemuda disampingnya, segerombolan cewek yang satu tahun diatasnya datang dengan penuh semangat. Langkah mereka langsung terhenti saat mendapati pemuda yang mereka kejar sedang bersama orang lain, mereka memandangi Nayra dengan cowok yang masih setia menggenggam tangannya. Mata mereka menatap sinis kearah Nayra, mereka selalu dengan lantang mengatakan tidak suka, tapi juga tidak mau berurusan dengan sosok Nayra.

Sebagian dari mereka ada yang berbisik bahkan berdecih sebal, apalagi saat melihat pemuda yang mereka kejar tengah menggenggam tangan Nayra.

"Aaaah... gagal deh buat ngeceng tuh cowok, ternyata cowok nya tuh jalang gila!" ujar mereka terang-terangan, tatapan nyalang mereka berikan pada Nayra.

Ucapan itu benar-benar membuat Nayra sakit hati. Nayra tidak perduli jika orang lain mengatainya tokoh antagonis yang ditakuti, dia tidak akan mempermasalahkan nya, asal jangan harga dirinya. Nayra sudah biasa jika di katakan nakal atau brandal, tidak tahu aturan, tapi ada hak apa mereka melebeli Nayra jalang, punya pasangan saja Nayra tidak, apalagi untuk bergonta ganti dan bermain.

Apa yang tadi mereka katakan?

Jalang gila?

Tak punya cerminkah mereka?

Tidak kah mereka sadar perkataan mereka adalah cerminan mereka sendiri

Mereka langsung meninggalkan Nayra dan satu laki-laki lancang disampingnya. Laki-laki itu menatap kepergian mereka dengan nafas lega. Kemudian beralih menatap Nayra yang kini menatap marah kearahnya, tak lupa dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Cowok itu mulai kebingungan, apa yang membuat gadis di hadapannya menangis seperti itu, sedangkan ia sama sekali tak melakukan apapun.

Apakah dia takut sama cewek tadi?- pikir nya

"Lepasin tangan gue!" sentak Nayra dengan suara bergetar, menahan tangis.

Cowok itu tersadar, sedari tadi tangannya memegangi tangan gadis didepannya.

"Sorry!" ucap cowok itu menyesal.

Nayra mendongakkan kepalanya, menatap dengan tajam.

"Lo bilang sorry? kata sorry gak akan membuat apa yang gue jaga bisa kembali seperti dulu, lo megang tangan gue gitu aja, lo sadar enggak sih? Lancang." teriak Nayra, ia amat sangat marah dengan perlakuan yang tak pernah diharapkannya.

Ia menjaga begitu lama agar tak tersentuh, ia bahkan selalu menghindar dari banyaknya keramaian apalagi harus bercampur dengan pria. Sedangkan diluar sana, Nayra dikenal karena dia sering ber gonta-ganti pasangan, padahal semua itu hanya gosip tak berfaedah, mana ada di berganti pasangan jika satu saja dia menghindar .

Selain itu, banyak orang berfikir bahwa Nayra sering bolak-balik masuk club. Dulu dia memang pernah kesana, hanya karena ada temannya yang minta bantuan, salah satu temannya depresi dan memilih masuk club, mengharuskan Nayra menjemput dan membawanya pulang.

Nayra memang pernah masuk, tapi tidak pernah melakukan apapun, ia takut jika hal itu terjadi. Dia tahu itu salah, maka karena itu ia mulai menjauhi temannya yang selalu pergi kesana, tidak akan ada gunanya berteman dengan orang yang seperti itu. Masa depan nya akan lebih buruk.

Nayra pergi begitu saja tanpa memperdulikan laki-laki yang bersamanya barusan, mood nya yang hancur semakin hancur.

Sedangkan si cowok malah menatap Nayra dengan penuh tanda tanya.

"Jalang gila?... Kalau teman-temannya nyebut dia kayak gitu, terus kenapa dia nangis pas gak sengaja tangan nya gue pegang?..." pertanyaan itulah yang kini berada di fikiran cowok itu.

Pemuda itu Meeingis aneh " padahal cuman megang tangan doang, bukan ngambil keperawanan, kok dibilang ngambil yang udah dia jaga. Aneh emang"

Dia menggedigkan bahunya kemudian ikut pergi dari sana, setidaknya segerombolan hama yang mengejarnya tadi sudah pergi, ia aman untuk kembali ke kelas. 

Cewek disekolah barunya ini sangat menakutkan. Dia memang merasa tampan, tapi tak menyangka akan seheboh itu dihari pertama nya pindah. Dia akan meminta penjelasan pada ibu nya nanti. 

"kamu siapa sebenarnya?" kalimat itu yang kini bersarang di otaknya, mempertanyakan siapa Naura.

Semuanya berbeda, dari apa yang ia lihat, dan dari ucapan para manusia tak berguna itu.

*****

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status