Share

Bab 38

"Enggak, enggak gitu Ran, maafkan Suci ya Ran, dia itu emang gitu omongannya suka ngasal, tapi sebetulnya Suci ini sayang kok sama kamu."

Aku memalingkan wajah. Ibu cepat menyikut si Suci.

"Ayo minta maaf," bisik Ibu.

Suci menggeleng.

"Minta maaf gak? Atau Ibu juga akan usir kamu."

Suci menarik napas berat, kutengok ia sudah menundukan kepalanya di dekatku.

"Maaf," katanya pendek.

Aku menjebik.

"Minta maaf yang bener Suci," geram Ibu bicara dengan suara yang tertahan.

Suci mendengus kesal, ibu melotot ke arahnya.

"Iya iya, Suci minta maaf, Kak," ucapnya kemudian.

"Minta maaf buat apa? Supaya kalian aku izinkan tetap tinggal di sini?" tanyaku ketus.

"Kalau kami tidak tinggal di sini lalu mau tinggal di mana lagi, Nak." Ibu memelas, aku sampai terkejut mendengar dengan lembutnya ibu bicara padaku.

Pasalnya selama aku menikah dengan bang Ridho tak pernah sekalipun aku dipanggil 'Nak' dan tak pernah sekalipun juga ibu bicara lembut padaku.

Aku selalu dianggapnya benalu, istri yang sudah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status