Share

Akhir dari Anjing yang Berkhianat

Dalam organisasi kami, ada satu yang tidak pernah dapat ditoleran, yaitu penghianat. Jika salah satu dari kami berkhianat, maka orang itu akan mati, tanpa jejak, seolah ia tidak pernah ada di dunia ini.

Taneba, itu adalah organisasi bawah tanah yang dioperasikan oleh seorang ilmuan wanita jenius bernama Levale. Sebagian besar anggota organisasi diciptakan melalui pembenihan buatan, bayi tabung, dan sel sperma yang dibesarkan menggunakan rahim buatan di dalam kapsul kecil transparan. Terdengar tidak masuk akal, ‘kan?

 Benar, kami tidak pernah memiliki Ibu atau Ayah seperti manusia pada umumnya. Kami hanyalah manusia eksperimen yang diciptakan untuk mengelola organisasi. Ada satu prinsip dasar yang dimiliki oleh wanita tua itu, jika kamu ingin menjinakkan anak anjing, maka pastikan kamu menggenggamnya saat mereka baru lahir. Itulah alasan dasar mengapa kami tidak mengenal orang tua selain dirinya. 

Organisasi kami bekerja di bawah bayangan. Dikendalikan oleh seorang wanita tua berusia 50-an yang kami panggil Ibu.  Kami bekerja menuruti perintah dari orang yang membayar. Dan tahukah kamu, bahwa sebagian besar dari pelanggan kami adalah para pangusaha, para politikus dan para mafia yang rakus kakuasaan. Menarik, bukan? 

“X-7, apa dia benar-benar lolos atau kamu memang sengaja melepaskannya?”  Wanita dengan rambut gondrong itu menatap tajam.

Seperti yang kuduga, ia tidak akan percaya semudah itu dengan sekenario yang sudah kususun. Dan bodohnya, aku sama sekali tidak berpikir lebih jauh.

 Oh, ya, kami dipanggil berdasarkan sampel eksperimen. X1, Xa1, Xb2 atau, Np2, Nq20 dan seterusnya. Itu juga menjadi kode penting saat memasuki organisasi. Dan kode kode itu kemudian di lukis di belakang leher, tetapi kau tidak akan bisa melihatnya kecuali lebih dekat.

 Hal ini berfungsi untuk mengenal anggota yang tersebar di atas tanah dan kode itu seperti mouse penggerak kursor yang dikendalikan oleh si profesor. No matter where you go, they still can controll you. Kecuali, kamu bisa melawannya.

Dua orang pria berbadan kekar sudah memegangi ke dua lengan dan menahan tubuhku dengan posisi berlutut. Dua orang yang sama—yang menolongku tadi. Para pembersih. Lihat, keadaan bisa berbalik dengan sangat cepat di sini. Dan aku tidak akan terkejut.

Aku mengangkat wajah berani, menentang dan meyakinkan. 

“Aku sama sekali tidak punya alasan untuk melepaskannya, Ibu,” jawabku berani. Menunjukkan ekspresi serius, berusaha meyakinkan.

Dia melempar lembaran poto tepat di wajahku. Poto saat aku melindungi Alea dari segerombolan anak buah Atanto—musuh ayahnya seminggu yang lalu. Poto lain menunjukkan CCTV saat aku dengan sengaja menusuk diri dengan pisau. Sial!

“X yang bodoh. Apa kamu pikir semudah itu menipuku? Kamu pikir kamu siapa, hah? Kamu hanya alat yang aku ciptakan dengan tanganku sendiri. Mengembangkanmu menjadi mesin pembunuh terbaikku, dan sekarang apa yang dilakukan oleh anjingku yang satu ini? Berani berkhianat demi seorang gadis? Lalu menipuku?” Ia tertawa jahat.

“Apa kamu tahu informasi apa yang dibawa oleh gadis ini?” Sekali lagi wajahnya tampak benar-benar kesal. 

Aku menunduk. Menyadari posisiku sekarang sangat tidak menguntungkan untuk membuat pembelaan.

“Dia membawa rahasia organisasi ini. Jika dia menyebarkan informasi rahasia organisasi, maka kita semua akan tamat! Apa yang membuatmu berpikir untuk melepaskannya? Apa kamu menyukainya? Apa seekor anjing ini sedang jatuh cinta dengan seekor kelinci?” Ia tertawa mengejek. Detik selanjutnya, wajahnya kembali berubah menegang.

Well, bukankah itu bagus untukku? Karena aku sudah lama membenci siklus yang begitu terus setiap hari. Melelahkan.  Tapi tentu saja tidak sampai mati. Ini di luar rencana.

“Dan kamu! Kamu tahu apa yang terjadi pada anjing-anjing lain yang berkhianat?” Dan ia hanya perlu mengangkat telunjuk. Memberi sinyal dan perintah pada dua orang yang sejak tadi mengunci tubuhku.

Mati! Hanya itu akhir dari kisah anjing yang berkhianat, tidak ada pilihan lain. Tidak peduli beberapa pentingnya kamu. Tidak peduli beberapa berpengaruhnya kamu. Jika berani berkhianat, maka kamu akan mati!

Tapi apa kau lupa, Ibu? Bahwa anjingmu yang ini adalah anjing yang berbeda. Kau lupa dengan sel otak yang kau kembangkan sehingga membuatku istimewa? Akan menjadi kesalahan besar jika membuang anjingmu yang satu ini.

“No no wait! Berikan aku kesempatan. Aku akan menemukannya.” Aku berusaha melawan. 

Percuma, ia tidak akan berbaik hati untuk berbalik. Aku berusaha melepaskan diri, orang-orang di dalam ruangan itu mulai melihatku sebagai musuh. Tidak peduli seberapa lama kamu bersama dengan mereka.

“Winnie, aku pernah menolongmu waktu itu, apa kau lupa? Aku menyelamatkan nyawamu!” 

Mereka robot. Aku tahu. Tidak ada gunanya meminta tolong. Mata itu hanya menatap kosong. Sialan! 

Dua orang menyeret tubuhku ke luar, mendorong paksa masuk ke dalam mobil. Mereka berusaha menyuntikkan obat penenang.  Aku melawan, meraih dan memutar tangannya sebelum jarum itu menusuk kulit leherku. Lalu dengan gerakan cepat berhasil mengambil alih suntikan itu dan menancapkannya pada salah satu dari mereka. 

“Tahan dia, bodoh!” Pria di depan berteriak menjengkelkan. Kupanggil dia Rey.

Satu sudah tumbang, tersisa dua, penjagal dan pengemudi.

Mobil bergerak limbung, yang lain berusaha menyerang, aku dengan cepat menghindar dan mendorong tubuhnya ke arah kemudi, melayangkan satu, dua pukulan. Dia membalas mendorong wajahku hingga membentur kaca mobil, lalu kembali menyegel ke dua lengan dengan kuat di belakang, berniat mematahkannya. 

“Seven, jangan membuatku melakukan ini!” Winnie, pria berbadan kekar yang jarang tersenyum itu menahan kepalaku dengan satu tangannya, sementara tangan yang lain masih menyegel. 

“Kamu pikir aku ingin melakukannya? Angkkh!” 

Dengan gerakan cepat, aku berhasil melepaskan diri dan meraih kepala pria itu dan membenturkannya ke arah badan mobil, hingga membuatnya limbung, lalu meraih pistol di sakunya, melayangkan satu tambakan yang mengenai kakinya. Aku jelas tidak berniat membunuhnya.

“AAAKH!” Ia menjerit kesakitan.

“Kau tidak memberiku pilihan.”

Aku meraih tubuhnya dan mendorong ke arah kemudi. Lalu membidik tangan si pengemudi agar aku bisa mengambil alih, sebelum ia melayangkan serangan. Sayangnya, pria itu lebih dulu menoleh dan melayangkan satu tembakan yang mengenai pelipisku hingga menghasilkan goresan tipis yang cukup membuat nyeri dan panas bersamaan. 

 Mobil hilang kendali membuatku harus berpegangan pada kursi. Rey kembali menyerang, tetapi kami sama-sama kehilangan keseimbangan.

 Tepat ketika belokan tajam, aku meloncat ke depan, memutar setir dan membuat mobil terbalik dan jatuh ke jurang.

 Tubuhku terpental ke luar hingga terpelanting ke bawah jurang yang dalam tanpa bisa menahannya,  terus menarikku ke bawah, hingga terbentur pada pohon, menimbulkan suara bedebum yang renyah.

“Aaangkh, fuck!”

Aku merasakan otakku berhenti bekerja sesaat, karena rasa sakit yang menghunjam seluruh tubuh kian menggila. Samar kulihat mobil itu masih terbalik ke dasar jurang dan meledak di bawah sana, memancarkan percikan api yang besar dan suara ledakan yang membuat seluruh hewan malam berlarian. 

BOOM!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status