Share

Chapter 3

Author: Dzatusy
last update Last Updated: 2024-09-23 00:34:32

Arga pulang dari kantor pukul 6 sore,perawakannya yang dingin membuat para pekerja di rumah mewah tersebut begitu menghormatinya.

"Arga, besok Papa ingin mengenalkan kamu dengan sahabat Papa!

"Siapa Pa?"tanya Arga.

"Dia sahabat Papa dari SMP,karena kesibukan masing-masing membuat kita jarang bertemu!"jawab Surya.

Selesai makan malam Arga menuju ruang kerjanya,ada beberapa pekerjaan yang belum sempat ia periksa saat di kantor tadi.

****************

Sementara itu di kediaman orang tua Nessa,gadis itu tengah mengerjakan tugas tambahan yang di berikan oleh dosennya.

"Dasar Dosen killer,ngasih tugas nggak kira-kira!"gerutu Nessa.

Walaupun Nessa kurang disiplin waktu namun dirinya adalah anak yang cerdas dan pintar.Terbukti nilai IPK nya di setiap semester selalu saja bagus.Itu lah kadang yang membuat orang tuanya bangga namun terkadang juga suka membuat mamanya darah tinggi dengan kelakuan nya.

Pukul 02.00 dini hari Nessa baru selesai dengan tugasnya,alhasil membuatnya tidur larut malam dan pasti akan terlambat lagi nantinya.Namun beruntung besok Dia tidak ada kelas pagi, hanya ada kelas jam 1 siang yaitu dengan Pak Andi si Dosen killer.

*********

Pagi menyapa,sinar mentari mulai masuk ke celah kamar Nessa,namun tidak membuat gadis itu terbangun sedikitpun.Melda yang tahu anak gadisnya masih molor segera menaiki tangga menuju kamar Nessa.

Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah,melihat kamar anak gadisnya yang seperti kapal pecah.Buku berserakan di lantai dan juga di meja.Bahkan sisa bungkus cemilan juga berserakan di lantai tidak di masukkan ke dalam tong sampah.

"Ya ampun punya anak gadis nggak ada cinta kebersihan sama sekali!"gerutu Melda.

"Betah banget tidur dengan keadaan kamar seperti kandang ayam begini!

"Nessa,bangun!"ucap Melda menarik selimut yang membungkus tubuh putri nya.

"Apa sih Ma Aku masih ngantuk!"balasnya dengan mata terpejam.

"Ini kamar kamu berantakan banget,buruan beresin!"pekik Melda.

"Nanti aja Ma,masih ngantuk banget ini!

"Emang semalam kamu tidur jam berapa ha?"tanya Melda berkacak pinggang.

"Jam 2!"gumam Nessa karena saking mengantuk nya.

"Benar-benar nih anak,pasti kemarin kena hukum lagi tu!"gerutu Melda berlalu dari kamar putrinya karena di bangunkan pun percuma.

"Nessa belum bangun Ma?"tanya Irawan suaminya.

"Belum Pa,masih molor habis begadang semalaman ngerjain tugas!"jawab Melda.

"Pusing Papa liat kelakuan Nessa!"ucap Irawan.

"Mama juga pusing Pa,tiap hari teriak-teriak bangunin Dia,tapi anehnya nilai IPK nya tetap aja bagus nggak ada yang jelek satupun!"jawab Melda heran.

"Untung saja otaknya pinter,setidaknya ada yang di banggain lah dari Dia!"ucap Irawan.

Dimas baru saja keluar dari kamarnya,Dimas Putra Irawan adalah adik laki-laki nya Nessa Putri Irawan.Saat ini cowok tampan itu tengah duduk di bangku kelas 3 SMA.Umur mereka hanya berjarak 2 tahun.

"Pagi Ma,Pa?"sapanya saat sampai di meja makan untuk sarapan.

"Pagi!"jawab mereka bersamaan.

"Kak Nessa mana? apa masih seperti biasanya?"tanya Ray mulai menikmati sarapannya.

"Itu kamu tahu Dek!"jawab Melda yang membuat Dimas terkekeh melihat wajah kesal mamanya.

Melda memang kesal dengan kelakuan putrinya namun di dalam hatinya Dia sangat menyayangi Nessa.Dia selalu ingin yang terbaik untuk kedua anaknya.

"Jangan lupa beri tahu Nessa mengenai pembicaraan kita semalam ya Ma!"ucap Irawan setelah selesai sarapan.

"Apa Papa yakin hal ini akan berhasil?"tanya Melda ragu.

"Hanya itu satu-satunya cara agar bisa membuat nya berubah Ma!"jawab Irawan.

"Semoga saja Pa,karena Mama ingin yang terbaik buat Nessa!"ucap Melda.

Dimas hanya menyimak obrolan ke-dua orang tuanya,Dia tidak berminat ikut campur dengan apa yang di bicarakan mereka.

Pukul 11 beranjak siang Nessa baru bangun dari tidurnya.Dia segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.Tidurnya cukup puas karena tidak ada kelas pagi yang membuatnya terburu-buru.

Selesai mandi dan berpakaian Nessa segera turun ke bawah,perutnya terasa lapar namun Dia sudah ada janji dengan Sonya untuk lunch di cafe yang tidak jauh dari kampus mereka.

"Sudah bangun Nona?"cibir Melda saat melihat Nessa menuruni tangga.

"Sudah mamaku sayang!"awab Nessa mencium pipi Melda.

"Mau berangkat sekarang?"tanya Melda.

"Iya Ma,udah ada janji sama Sonya di cafe dekat kampus!"jawab Nessa.

"Kamar kamu udah nggak kayak kandang ayam lagi kan?

"Hehehehe nanti Aku beresin ya Ma,sekarang Aku buru-buru!"jawab Nessa yang membuat Melda menggelengkan kepalanya heran.

"Nanti pulangnya jam berapa?"tanya Melda menyusul Nessa ke depan rumah.

"Paling sore udah sampai rumah!"jawab Nessa.

"Nanti jam 7 malam Papa mau ngajak kita dinner,ingat jangan telat pulang nya!"ingat Melda membuat langkah Nessa terhenti dan berbalik menatap mamanya.

"Tumben?

"Udah ikut aja,ingat jangan pulang telat!"ingat Melda sekali lagi.

"Iya mamaku sayang,cintaku,love you ku!"jawab Nessa gemas karena mamanya terdengar cerewet sekali.

Melda hanya menggelengkan kepala mendengar jawaban putrinya.

"Aku pergi dulu ya Ma!

"Hati-hati bawa mobilnya!"jawab Melda yang di acungi jempol oleh Nessa.

Mama dan papanya belum tahu soal insiden yang menimpa nya kemarin pagi.Dia takut memberi tahu, karena pasti nantinya Dia tidak di perbolehkan lagi membawa mobil.

Sekitar 20 menit Nessa sudah sampai di parkiran cafe tempat ia janjian dengan Sonya sahabatnya.Nessa masuk ke dalam cafe tersebut dan ternyata Sonya sudah sampai lebih dulu dari nya.

"Ngaret banget lo!"kesal Sonya karena mereka janjian jam 12 tapi Nessa malah terlambat 15 menit yamg membuat Sonya menunggunya dari tadi.

"Hehe sorry,tadi nyokap Gue bawel soalnya!"jawab Nessa.

"Molor terus sih kerjaan lo!"cibir Sonya.

"Mau gimana lagi,lo belum pesan?"tanya Nessa.

"Belum,perut Gue sampai kembung kebanyakan minum gara-gara nungguin lo!"kesal Sonya.

"Maaf kanjeng ratu,ya udah sebagai gantinya lo pesan apa aja Gue yang bayar!"ucap Nessa.

"Asyik,gitu dong!"girang Sonya.

"Anjir,giliran gratis aja lo girang kayak monyet dapat pisang!"canda Nessa.

"Asem lo ngatain Gue monyet,kalau Gue monyet berarti lo induk monyet nya!"balas Sonya tak mau kalah.

"Hahahaha berarti sama-sama monyet dong!"balas Nessa tertawa.Mereka tertawa bersama membuat pengunjung yang lain melihat ke arah mereka.Namun mereka tidak peduli sama sekali.

Selesai makan siang,mereka segera menuju kampus karena sebentar lagi kelas akan di mulai.Nessa memesan kopi terlebih dahulu karena khawatir dirinya akan mengantuk saat kelas berlangsung,ketika perutnya kenyang maka dirinya akan mudah sekali mengantuk.

Nessa membawa kopi di tangan nya,sesekali bercanda dengan Sonya dengan cerita yang tidak berfaedah mereka.Saat asyik bercanda Sonya tidak sengaja mendorong Nessa hingga kopi yang berada di tangannya terjatuh dan mengenai celana serta sepatu seseorang di depannya.

"Ahh!!!",erang Pria tersebut saat celananya terkena tumpahan kopi panas yang di bawa Nessa.Hal itu membuat Nessa seketika panik begitu juga dengan Sonya.

"Ya ampun maaf,Gue nggak sengaja!"ucap Nessa berusaha membersihkan tumpahan kopi di celana Pria tersebut.

"Stop!"ucapnya kesal membuat pergerakan tangan Nessa berhenti.

Nessa mendongakkan kepalanya melihat orang yang ia tumpahkan kopi.Seketika tatapan mereka bertemu,Pria tersebut menatap tajam Nessa yang membuat gadis itu menelan ludahnya kasar.Begitu juga dengan Sonya Dia bisa melihat kemarahan dari wajah pria tersebut.

"Maaf Om,saya nggak sengaja!"ucap Nessa memberanikan diri.

"Apa kau tidak punya mata?

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ailensis Kucay
eh nggak tahunya calon suami sendiri ......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    Chapter 47

    Setelah pembicaraan mereka sore itu, Arga dan Nessa memberitahu kabar tersebut kepada kedua orang tua mereka."akhirnya kalian mempublikasikan nya juga, Mama sangat senang mendengarnya" ucap Mama Nessa tersenyum."Iya Ma, dalam bulan ini kita akan mengadakan resepsi" jawab Arga."oke, kalau begitu Mama dan Mama kamu akan persiapkan semuanya. Kalian tinggal duduk manis dan produksi cucu yang banyak buat kita" seloroh Ratna.Arga terkekeh mendengar perkataan mertuanya, namun begitu ia juga merasa senang karena tidak perlu mengurus semuanya. Biar Mama mereka saja yang mengurus semuanya."Dimas mana Ma?" tanya Nessa, karena tidak melihat keberadaan adiknya itu."Lagi di kamar, seminggu lagi kan mau ujian akhir""Oh" jawab Nessa mengangguk.******2 Minggu kemudian, satu kantor di kejutkan dengan kabar pernikahan CEO mereka. Tak ada angin tak ada hujan, sudah menggelar resepsi saja. Mereka bertanya-tanya siapa wanita yang sudah berhasil menaklukkan hati pria dingin itu."OMG, diam-diam uda

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    46

    Seminggu berlalu, hubungan Arga dan Nessa semakin terlihat harmonis dan romantis. "sayang?" "dapur By!" jawab Nesaa sedikit berteriak. Nessa saat ini tengah masak untuk makan malam mereka, Arga yang baru saja pulang dari kantor segera menghampiri istrinya. Nessa sedikit terkejut saat Arga langsung saja memeluknya dari belakang."duduk dulu, aku lagi masak" ucap Nessa."sebentar saja" jawab Arga meletakkan kepalanya di bahu Nessa."selalu saja wangi" gumam Arga, menikmati aroma wangi dari tubuh istrinya."nanti malah di katai bau bawang lagi" cebik Ness a.Arga membalikkan tubuh Nessa agar menghadapnya."aku butuh di charge" ucap Arga memeluk Nessa dengan eratnya.Nessa tersenyum dan membalas pelukan hangat suaminya. Cukup lama mereka saling berpelukan, hingga akhirnya Arga melayangkan satu ciuman singkat di bibir Nessa."kenapa By? apa ada masalah di kantor?" tanya Nessa menatap wajah Arga yang tampak lelah."semuanya baik-baik aja sayang, aku hanya kangen kamu aja" jawab Arga ters

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    chapter 45

    Pemandangan pagi ini sungguh memanjakan mata, Arga tampak tersenyum saat menatap wajah Nessa yang masih nyenyak dalam mimpi indahnya. Tangan Arga terulur mengusap wajah cantik itu, yang membuat sang empu menggeliat. Arga tidak pernah membayangkan akan jatuh cinta seperti ini dengan istri kontraknya. Ia mengira tidak akan pernah menikah jika bukan dengan Hana. Tapi takdir justru membawanya ke dalam perjodohan yang di lakukan oleh orang tuanya.Nessa mengerjabkan matanya perlahan, menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke dalam matanya. Setelah terbuka sempurna, Nessa kaget saat mendapati Arga di depannya. Bahkan pria itu terlihat tersenyum lebar saat melihatnya. Nessa mencoba mengingat kembali kenapa dia bisa berada di sini. Wajahnya memerah seketika saat mengingat permainan panas mereka semalam. Bahkan tubuhnya masih polos tidak memakai sehelai benangpun, kecuali selimut tebal yang menyelimutinya sekarang.Nessa menenggelamkan kepalanya di balik selimut, ia sangat malu malihat Arga saat

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    chapter 44

    Arga mencium pucuk kepala Nessa beberapa kali,tubuh Nessa yang hanya sebatas dadanya membuatnya merasa seperti memeluk guling."Kenapa Kamu pendek sekali!"ucap Arga membuat Nessa mendongkkan kepalanya menatap Arga."Kamu nya aja yang ketinggian seperti tiang listrik!"cebik Nessa membuat Arga terkekeh."Cup!"Arga melayangkan ciuman singkat di bibir Nessa yang membuatnya terkejut."Hehehe sekarang udah boleh dong?"tanya Arga terkekeh."No kiss-kiss!"jawab Nessa menggeleng."Cup!"Arga justru kembali mencium bibir Nessa yang membuatnya melotot."Arga!"kesal Nessa."Cup!"Ih Arga!"Apa? kamu panggil aku apa?"Arga!"Cup!"Ih ngapa--Ucapan Nessa terhenti saat bibirnya kembali di cium oleh Arga namun sekarang lebih lama.Arga mengulum dan menyecap bibir manis itu dengan lembutnya yang membuat Nessa terbuai.Semakin lama ciuman Arga semakin menuntut,Nessa membuka sedikit mulutnya agar Arga bisa mengakses setiap inci isi mulutnya.Arga membelit lidah Nessa dengan begitu lihainya,mengangkat tubuh

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    chapter 43

    "Kamu ngindarin Aku?"Nggak!"jawab Nessa menggeleng."Kenapa dari tadi diam aja?"tanya Arga."Lalu apa yang harus kita bicarakan?bukankah memang seharusnya seperti itu?"tanya Nessa berlalu ke balkon aparteman.Arga mengikuti Nessa dari belakang,malam ini fia harus menyelesaikan semuanya.Karena Ia tidak ingin kehilangan Nessa."Kenapa kamu berbicara seperti itu?"tanya Arga berdiri tepat di samping Nessa."Aku nggak mau terlibat lebih jauh lagi dengan kamu,sebaiknya kita kembali ke kesepakatan awal!"Apa maksud kamu Ness?"Kamu paham maksud Aku!"jawab Nessa menatap Arga."Kita pisah aja!"ucap Nessa setelahnya yang membuat Arga terkejut mendengarnya."Nggak! "Kenapa nggak? nantinya juga bakal pisah jadi sebelum kontraknya selesai lebih baik kita pisah aja dari sekarang!"ucap Nessa menatap Arga dalam,hatinya begitu sakit saat mengatakan hal itu.Namun bagaiman pun juga Ia tidak ingin hidup di bayang-bayangi masa lalu Arga."Nggak Ness! sampai kapanpun kita nggak bakal pisah!""Jangan egoi

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    chapter 42

    "Saat itu Gue cuma mau menghibur Hana,perasaan Gue dilema banget waktu itu!"Gue tahu Gue juga udah jahat sama Hana karena mengatakan kalau Gue bakal selalu mencintainya,tapi Gue juga nggak bisa menyingkirkan Nessa di hidup Gue Ray!"jelas Arga membuat Ray mengangguk mengerti."keputusan yang Lo ambil sekarang udah tepat,setidaknya Hana udah tahu semuanya sebelum Dia pergi!"ucap Ray."Iya,tapi Gue masih merasa bersalah sama mereka ber-dua!""Gue ngerti perasaan Lo,tapi sekarang Hana sudah tenang di sana! waktunya Lo memulai kehidupan yang baru bersama Nessa!"ucap Ray membuat Arga tersenyum tipis."Lo benar Ray,thank's udah jaga Nessa selama Gue pergi""Kayak sama siapa aja Lo,sekarang Nessa itu adek Gue awas aja kalau Lo berani nyakitin Dia lagi!"ancam Ray."Sejak kapan Nessa manggil Lo Kakak?"Sejak kita di surabaya!"jawab ray santai."Pasti Lo yang minta kan?"Ya iyalah,masak dia panggil Gue Mas!"Mending Lo di panggil Mas,Gue malah di panggil Om!"kesal Arga membuat Ray terkekeh."He

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status