Share

Bab 6

Author: Aku Mau Minum Air
"Dasar nggak berguna!" Bianca sontak murka. Dia mendorong Tobi, lalu membentak, "Aku suruh jangan cabut, tapi kamu memaksa. Sekarang, kamu hanya bisa memberiku hasil seperti ini?"

"Ini bukan salahku. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin!" Tobi menggeleng dan mulai melemparkan tanggung jawab. "Oh, ini pasti kesalahan dokter itu. Dia yang sembarangan menancap jarum untuk mencelakai Tuan Jericho!"

Bianca langsung menampar Tobi. Kemudian, dia memaki, "Dasar rendahan! Kamu sudah salah, tapi masih menyalahkan orang lain? Biar kuperingatkan, kalau terjadi sesuatu pada kakekku, aku akan mengulitimu hidup-hidup!"

Begitu ucapan ini dilontarkan, wajah Tobi langsung tampak pucat pasi.

Dengan kemampuan Keluarga Caonata, mudah saja bagi Bianca untuk melenyapkan mereka dari dunia ini.

"Apa yang terjadi?" tanya Luther yang memasuki bangsal.

Begitu melihat wajah Jericho yang menghitam serta mulut dan hidungnya berdarah, Luther langsung mengernyit.

"Bukannya sudah kubilang jangan cabut jarumnya? Kenapa kalian nggak mendengarkannya?" tanya Luther dengan kesal.

"Tuan Luther, tadi ...." Sebelum Bianca sempat menjelaskan, Tobi sudah meraih kerah baju Luther dan menghardik, "Rupanya kamu yang menancap jarum-jarum itu? Gara-gara kamu, kondisi Tuan Jericho menjadi makin kritis. Bagaimana kamu akan bertanggung jawab sekarang?"

Tobi tentu tidak akan melepaskan kambing hitamnya ini.

"Sepertinya, kamu yang mencabut jarum-jarumku?" tanya Luther sembari mengangkat alisnya.

"Kenapa memangnya?" sahut Tobi.

"Nggak apa-apa. Aku hanya penasaran, bagaimana orang bodoh yang suka melempar tanggung jawab dan tidak tahu malu sepertimu ini bisa menjadi dokter?" timpal Luther.

"Kamu!" Tobi benar-benar murka.

"Diam!" Bianca langsung mendorong Tobi. Kemudian, dia bergegas membawa Luther ke sisi ranjang pasien dan berkata, "Tuan Luther, tolong selamatkan kakekku dulu, kondisinya kritis."

"Nona Bianca, bocah ini hanya penipu. Mana mungkin dia punya kemampuan? Jangan sampai kamu tertipu!" seru Tobi dengan geram.

"Kalau dia nggak bisa, kamu saja yang turun tangan," ucap Bianca sembari melirik dengan sinis.

"Aku ...." Tobi seketika kehabisan kata-kata.

Kalau punya cara untuk menyelamatkan Jericho, dia pasti sudah bertindak sejak tadi. Mana mungkin menunggu sampai sekarang?

Ketika Luther hendak mengambil tindakan, Tobi tiba-tiba mengancam, "Bocah, aku akan memperingatkanmu dulu. Status Tuan Jericho sangat mulia. Kalau sampai terjadi sesuatu padanya, kamu pasti akan mati!"

"Kalau begitu, aku nggak akan mengobatinya lagi. Kamu saja yang atasi kekacauan ini," ujar Luther yang langsung berbalik pergi. Dia malas berbasa-basi dengan orang ini.

"Berengsek! Siapa suruh kamu bicara?" Bianca benar-benar gusar dibuatnya. Dia langsung menampar Tobi dengan kuat.

Tobi sampai terhuyung-huyung dan hampir terjatuh di lantai.

Ketika menatap wajah Tobi yang bengkak, Luther hanya memasang ekspresi datar. Nyatanya, dia merasa sangat senang!

"Tuan Luther, tolong selamatkan kakekku. Keluarga Caonata akan sangat berterima kasih padamu," mohon Bianca sambil mengubah ekspresinya lagi.

"Ini agak repot. Sekarang, sumber racunnya terstimulasi sehingga menjadi makin ganas. Pengobatan nggak bisa hanya melewati akupunktur lagi karena hasilnya akan kurang signifikan. Aku masih butuh beberapa barang untuk menuntun racunnya keluar," jelas Luther.

"Tuan Luther, katakan saja. Aku akan mencarikannya untukmu," sahut Bianca.

"Aku butuh 3 ekor ulat, 3 ekor laba-laba, dan 3 ekor kecoak. Kemudian, tumis sampai keluar aromanya dan segel di dalam toples," pesan Luther.

"Eh, untuk apa barang-barang ini? Menjijikkan sekali!" kata Belinda yang merasa geli mendengarnya.

"Jangan bicara omong kosong, cepat lakukan!" perintah Bianca sembari memelototi adiknya.

Lantaran tidak berdaya, Belinda hanya bisa membawa para pengawal dan mulai mencari di sekitar.

Tidak sampai setengah jam, sebuah toples yang berisikan serangga tumis dibawa ke dalam bangsal.

"Nona Bianca, setelah aku menancapkan jarum nanti, buka toplesnya dan letakkan di antara mulut dan hidung kakekmu," pesan Luther.

"Oke." Bianca mengangguk.

"Aku akan mulai." Luther mengeluarkan jarum perak, lalu menarik napas dalam-dalam.

Kemudian, dia mengerahkan energi internal dalam pusat energinya saat menancapkan jarum di perut bagian bawah Jericho.

Seiring dengan jentikan jari Luther, jarum mulai berputar dengan liar. Aliran udara berwarna perak yang tak kasatmata memasuki tubuh Jericho dengan cepat.

Luther tidak merasa ragu sedikit pun. Dia lanjut menancapkan jarum.

Tidak berselang lama, dia mendaratkan 3 jarum secara berturut-turut lagi. Sangat gesit dan akurat!

Teknik jarumnya ini dimulai dari perut bagian bawah, lalu perlahan-lahan naik ke tubuh bagian atas.

Setiap kali Luther menancapkan jarumnya, tubuh Jericho akan berkedut, seolah-olah ada sesuatu di dalamnya.

"Sok misterius. Ini bukan menusuk titik akupunktur dengan jarum perak. Trik murahan ini nggak ada apa-apanya!" ejek Tobi seraya mencebik.

"Benar, apa hebatnya pengobatan tradisional? Pengobatan barat jelas-jelas lebih hebat. Aku ingin lihat bagaimana dia mempermalukan diri sendiri nanti."

Beberapa dokter terkenal di dalam bangsal mulai bergosip. Mereka yang mempelajari pengobatan barat sangat meremehkan pengobatan tradisional.

"Fiuh ...." Ketika Luther menancapkan jarum terakhirnya, dia sudah bercucuran keringat.

Teknik jarum yang digunakannya barusan bukanlah teknik jarum biasa. Itu adalah Teknik Jarum Gaib yang sudah lama hilang.

Teknik Jarum Gaib mampu menghidupkan kembali orang yang telah mati. Hanya saja, teknik ini membutuhkan energi internal sebagai fondasinya.

Selain itu, energi internal yang perlu dihabiskan sangat banyak. Luther tidak akan menggunakannya jika bukan dalam situasi mendesak.

"Nona Bianca, buka toplesnya," perintah Luther.

Bianca tidak bertele-tele. Dia bergegas membuka toples berisi serangga tersebut.

Dalam sekejap, sebuah bau yang aneh memenuhi seluruh bangsal.

Sebagian besar aroma ini tentu dihirup oleh Jericho.

"Benar-benar sok misterius!" Tobi mendengkus dingin, lalu berkata, "Kamu kira orang yang sudah mati bisa hidup kembali dengan cara ini?"

"Kalau kamu nggak sanggup, belum tentu orang lain juga begitu," sahut Luther dengan tidak acuh.

"Huh! Kalau kamu memang hebat, aku akan memakan serangga itu hari ini!" teriak Tobi.

Begitu dia selesai berbicara, Jericho yang sedari tadi tidak sadarkan diri tiba-tiba membuka mulutnya.

Kemudian, seekor serangga hitam yang memiliki puluhan kaki merangkak keluar karena tertarik oleh aroma tersebut.

Setelah mondar-mandir beberapa detik, serangga itu masuk ke toples dan mulai menggerogoti serangga di dalamnya.

"Lipan? Itu lipan?"

"Astaga, kenapa ada lipan di tubuh Tuan Jericho?"

"Huek! Menjijikkan sekali!"

Begitu melihat dengan saksama, ekspresi sekelompok orang itu sontak berubah drastis. Terutama Belinda yang langsung muntah di tempat.

Pemandangan ini sungguh mengerikan. Siapa sangka, seekor lipan akan keluar dari mulut manusia?

"Uhuk uhuk uhuk ...." Terdengar suara batuk seseorang.

Jericho yang tidak sadarkan diri sejak tadi akhirnya membuka matanya!
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Asban nackdewa
ini penulisnya jga goblok ngga masuk akal bkin ceritanya, nda ada motivasi buat bkin cerita ini penulisnya hampir sma semua dngan cerita² yg pda umumnya ngga ada bedanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2623

    Pintu gerbang bawah tanah perlahan-lahan terbuka di tengah suara gemuruh dan langsung terlihat sosok tubuh tegap berbalut cahaya putih. Luther berdiri dengan tangan di punggung dan cahaya emas di seluruh tubuhnya menerangi langit malam. Saat bersentuhan dengan cahaya itu, kabut hitam yang menembus masuk melalui celah pintu pun langsung lenyap.Terdengar suara Luther yang menggelegar di dalam lorong. "Mau kabur? Saat kalian membantai puluhan ribu makhluk spiritual, kalian harusnya terpikirkan kalau hari seperti ini akan tiba."Tatapan Tetua Agung terlihat ganas, lalu tiba-tiba melempar sehelai kulit manusia ke udara. "Persembahan darah, buka!"Kulit manusia yang melayang di udara itu langsung menjadi tirai raksasa berwarna merah, lalu muncul banyak wajah manusia terdistorsi yang sedang menggeliat dan menjerit di atasnya.Dua belas Tetua pun menyerang secara bersamaan. Pedang tulang, cambuk tulang, dan tombak tulang berubah menjadi dua belas bayangan dan langsung memelesat ke kepala Luth

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2622

    Orang tua itu menggunakan Teknik Pelarian Tanah, melesat di dalam tanah berlumpur. Meskipun tadi dia bersembunyi dengan sangat baik, saat altar dihancurkan, dampaknya tetap mengenainya.Energi internal di tubuhnya menjadi kacau, organ dalam terasa nyeri. Namun, saat ini dia tak peduli pada lukanya. Dia harus secepat mungkin menuju istana bawah tanah untuk melapor pada tetua agar mereka bisa memindahkan markas.Pintu masuk istana tersembunyi di antara akar-akar pohon beringin berusia ribuan tahun. Tanpa mengetahui rahasianya, bahkan menggali 100 meter pun tak akan menemukannya.Orang tua itu melesat cepat, membakar energi dalam tubuhnya. Setelah menembus tanah selama belasan menit, akhirnya dia mendekati lokasi istana. Dia menjentikkan tiga jimat tulang dari ujung jarinya.Akar beringin itu seakan-akan hidup, perlahan membuka, menampakkan lorong gelap. Begitu dia masuk, tanah di belakangnya langsung menutup rapat.Buk! Tubuh tuanya terjatuh di lantai ubin. Energi dalam tubuhnya sudah ha

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2621

    Cahaya emas di tubuh Luther tiba-tiba memuncak, bagaikan matahari terik yang menggantung di atas rawa.Menghadapi sangkar darah milik Tangan Darah, pusaran serangga guna-guna dari Hati Racun, serta hujan jarum tulang yang ditembakkan Wajah Tulang, bukannya mundur, Luther malah tersenyum dingin."Dengan trik rendahan seperti ini, kalian mau pamer di depanku?" Detik berikutnya, Luther merentangkan kedua lengan. Seketika, untaian cahaya emas yang tak terhitung jumlahnya meledak dari dalam tubuhnya, membentuk jaring emas raksasa yang menyapu ke segala arah.Sangkar darah Tangan Darah yang baru saja hendak menutup, langsung tersangkut cahaya emas itu. Benang darah yang tampak sekuat baja pun hancur seperti benang rapuh saat bersentuhan dengan cahaya emas.Tangan Darah terkejut. Dia mencoba menarik kembali benang darahnya, tetapi cahaya emas itu seakan-akan hidup dan merambat cepat ke arah lengannya."Gawat!" Ekspresi Tangan Darah berubah drastis. Dia segera menyalurkan kekuatan untuk memutu

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2620

    Setelah menuntaskan krisis racun mayat, kebencian Luther terhadap Sekte Tulang Putih sudah mencapai puncaknya.Wabah, kabut merah, racun mayat. Setiap aksi adalah cara keji untuk memusnahkan kota. Meskipun dia telah berjuang sekuat tenaga untuk menggagalkan rencana mereka, tetap saja puluhan ribu warga tewas tanpa sempat diselamatkan. Empat kota besar di wilayah selatan juga mengalami tingkat kehancuran yang berbeda-beda.Ini tak bisa terus dibiarkan. Jika Sekte Tulang Putih kembali menemukan trik baru, entah berapa banyak warga tak berdosa lagi yang akan menjadi korban. Langkah terbaik sekarang adalah mencabut sampai ke akar, melenyapkan Sekte Tulang Putih, mengembalikan kedamaian wilayah selatan.Sesampainya di Kota Pupa, Luther bahkan tak sempat beristirahat. Dia langsung mencari Misandari."Dua kabar. Satu bagus, satu buruk." Begitu bertatap muka, Misandari lebih dulu berbicara."Kabar apa?" tanya Luther."Kabar bagus, anak buahku sudah mengunci lokasi altar Sekte Tulang Putih. Kab

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2619

    Duar! Sebuah ledakan besar mengguncang bumi.Begitu sosok putih itu jatuh ke tanah, pusaran angin emas berputar di sekelilingnya. Para zombi yang menerjang seakan-akan menabrak penghalang tak terlihat. Tubuh abu kehijauan mereka pun hancur berkeping-keping.Cairan mayat berwarna cokelat kehitaman bercampur pecahan tulang terpercik ke batu bata kota, mengepulkan asap putih berbau amis."Itu dia sang ahli tak tertandingi!" Entah siapa yang berteriak, warga yang semula meringkuk karena ketakutan kini bersorak riuh.Saat krisis kabut merah melanda Kota Linaer sebelumnya, mereka melihat jelas bagaimana sosok putih bak dewa itu menyerap seluruh kabut merah dengan kekuatan luar biasa, menyelamatkan Kota Linaer dari bencana.Kini, zombi mengepung kota kuno. Melihat kembali sosok putih yang familier itu tak ada bedanya dengan menemukan penyelamat."Akhirnya dia datang!" Nolan menggenggam pedangnya yang meneteskan darah, memandang sosok berjubah putih itu yang beraksi seperti tak ada lawan. Dia

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2618

    Tembok kuno di Kota Linaer memantulkan cahaya biru yang dingin di bawah cahaya senja dan masih tersisa anak panah berkarat dari ratusan tahun yang lalu di celah-celah batu batanya.Nolan berdiri di atas benteng dengan sepatu militer menginjak kerak darah yang membeku sampai berderak. Pedang di pinggangnya baru saja menebas zombi, tetapi darah yang menetes dari ujung pedangnya langsung membeku saat menyentuh tembok kota."Gulingkan semua tong minyak ke bawah benteng dan para penembak bersiap-siap. Tunggu sampai para bajingan itu mendekat dalam jarak seratus meter baru tembak," teriak Nolan dengan suara serak dan ekspresi ganas.Gerombolan zombi di bawah tembok terlihat seperti ombak hitam yang menerjang maju dan terus mengulurkan lengan mereka yang berwarna abu-abu di bawah cahaya senja. Kuku-kuku zombi di barisan paling depan sudah aus, tetapi mereka masih tetap mencakar tembok itu dengan gila sampai serpihan batu beterbangan.Beberapa zombi yang bertubuh sangat besar memanjat tembok d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status