Share

Bab. 111

Penulis: Ufaira Putri
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-04 21:07:27

“Tidak, Lista! Aku yakin kamu menyembunyikan sesuatu dariku!”

“Jelaskan semuanya padaku! Sebenarnya apa yang kamu bicarakan dengan Evan tadi!”

Nayla semakin mendesak dengan tegas dan tidak sabaran. Dia tidak bisa membiarkan semua ini berlalu begitu saja. Apalagi ini menyangkut dengan Evan suaminya, dan juga Callista sahabatnya yang paling dekat.

Callista menggeleng, matanya mulai berkaca-kaca menahan air mata.

“Aku tidak bisa, Nay. Ini bukan tentang aku, ini tentang kamu. Nanti juga kamu akan tahu sendiri!” tolak Callista dengan tegas.

Lalu, dia meraih tasnya, berdiri, dan meninggalkan Nayla yang masih berdiri terpaku menatapnya dengan tercengang.

“Callista!”

“Lista!”

Nayla memanggil namanya, namun Callista tidak menoleh. Langkahnya cepat, meninggalkan Nayla sendirian di restoran mewah itu. Sesaat, Nayla menatap meja makan yang belum tersentuh, makanan yang terhidang sudah mulai dingin.

“Aku harus tanyakan semua ini sama Evan.”

Nayla bergumam sendiri sambil meraih ponselnya dari d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Bab. 115

    “Jangan mengelak, Lis! Aku tahu ada sesuatu yang tidak beres!”Meskipun Nayla sempat tersentak mendengar bentakan Callista. Tapi dia tidak ingin terpengaruh karena itu. Matanya memicing, menelisik setiap inci wajah sahabatnya itu. Ada sesuatu yang disembunyikan, dan Nayla bisa merasakannya.“Evan bilang, Tommy menemukan fakta bahwa kau adalah sepupu Anita. Benarkah itu?” lanjut Nayla penuh dominasi.Callista terdiam. Wajahnya memucat, namun kemudian dia mendongak, menatap Nayla dengan sorot mata yang dingin.“Ya, itu benar. Aku sepupu Anita,” jawab Callista, suaranya datar tanpa emosi. “Tapi, dari mana kamu tahu tentang Anita? Suamimu itu mengarang cerita apa tentang sepupuku?!”Nayla mundur selangkah, seolah baru saja menerima tamparan keras.“Apa?!” pekik Nayla, rasanya sulit sekali dia untuk mempercayai apa yang baru saja didengarnya. “Apa, maksudmu dengan mengarang cerita?”Callista menatap Nayla dengan senyum pahit yang penuh ejekan, bibirnya melengkung tipis tapi tajam seperti p

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Bab. 114

    “Tapi dugaanmu itu benar, sayang. Temanmu itu ternyata sepupu Anita!”Tiba-tiba, suara Evan terdengar dari arah pintu, membuat Nayla langsung mengangkat wajahnya, menatap Evan yang melangkah masuk ke ruangan kerjanya dengan langkah mantap dan wajahnya tampak serius, Di belakang Evan, Tommy berdiri dengan sikap tenang, matanya sesekali menatap Nayla yang kini membeku di tempat duduknya menatap ke arah mereka.“Evan, kamu ….” Kalimat Nayla menggantung, seolah tak menemukan kata yang tepat untuk menyembunyikan keterkejutan atas kedatangan suaminya yang tiba-tiba itu. Evan tersenyum tipis, sementara langkahnya semakin mendekati Nayla.“Tommy sudah menyelidikinya,” kata Evan sambil menghela napas panjang. Lalu bertanya dengan penuh desakan. “Dia adalah sepupu Anita. Apa kamu tidak tahu?”Mendengar itu, Nayla menatap Evan dengan mata melebar, napasnya seolah berhenti sesaat.“Sepupu Anita?!” pekik Nayla, suaranya melonjak penuh kejutan dan wajahnya berubah pucat, bibirnya bergetar menahan

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Bab. 113

    “Evan …” suara Nayla masih terdengar serak. “Kamu nggak perlu minta maaf. Aku yang tidak terlalu memahamimu. Maafkan aku ….”Nayla menatap Evan yang masih berlutut di samping ranjang, air mata masih membasahi pipinya. Pandangannya masih sayu, tapi senyuman tipis tersungging di wajahnya, saat dia merasakan sentuhan lembut Evan di tangannya.Nayla menelan ludah sejenak, lalu lanjut bertanya, “Sebenarnya ada apa, antara kamu dengan Callista?”Evan menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Sebelum akhirnya dia menjawab pertanyaan Nayla.“Nay, sebenarnya siapa Callista itu? Apa dia benar-benar teman kuliahmu?” tanya Evan balik.Nayla mengangkat sebelah alisnya, wajahnya terlihat kebingungan.“Maksud kamu? Kenapa kamu menanyakan itu?” tanya Nayla kembali.Evan menghela napas berat. “Kenapa dia bisa tahu tentang Anita? Apa kamu pernah bercerita sama dia?”Lagi-lagi, Nayla dan Evan justru saling melemparkan pertanyaan satu sama lain yang belum satupun mendapatkan jawaban dari perta

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Bab. 112

    “Tapi, Evan. Kenapa kamu tiba-tiba bersikap seperti ini? Kamu membuatku khawatir.”Nayla menggenggam erat telepon genggamnya, jari-jarinya bergetar halus menahan campuran cemas dan kecewa yang merayapi dadanya. Suara Evan di ujung sana terdengar dingin, jauh berbeda dari hangat yang biasanya membuatnya merasa aman. “Sayang, besok pagi juga, aku akan pulang.” Namun, balasan Evan seperti tembok tebal yang tak bisa ditembus. Napas Nayla tersendat, dadanya sesak, dan matanya mulai memerah. Dia membayangkan bayangan Evan yang semakin menjauh, bukan hanya secara fisik tapi juga emosional. “Kamu pulang, ya,” lanjut Evan kembali, masih dengan nada yang sama, dingin.Mendengar itu, seketika Nayla tercekat dalam kebekuan, mencoba menahan keinginan untuk membantah, namun kata-kata itu terjebak di tenggorokannya. “Ba–baiklah, Evan.”Tanpa menunggu jawaban dari Evan, Nayla langsung menutup telepon dengan suara klik yang tajam. Napasnya keluar kasar, mata berkaca-kaca menatap keluar kaca mobil,

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Bab. 111

    “Tidak, Lista! Aku yakin kamu menyembunyikan sesuatu dariku!”“Jelaskan semuanya padaku! Sebenarnya apa yang kamu bicarakan dengan Evan tadi!”Nayla semakin mendesak dengan tegas dan tidak sabaran. Dia tidak bisa membiarkan semua ini berlalu begitu saja. Apalagi ini menyangkut dengan Evan suaminya, dan juga Callista sahabatnya yang paling dekat.Callista menggeleng, matanya mulai berkaca-kaca menahan air mata. “Aku tidak bisa, Nay. Ini bukan tentang aku, ini tentang kamu. Nanti juga kamu akan tahu sendiri!” tolak Callista dengan tegas. Lalu, dia meraih tasnya, berdiri, dan meninggalkan Nayla yang masih berdiri terpaku menatapnya dengan tercengang.“Callista!”“Lista!”Nayla memanggil namanya, namun Callista tidak menoleh. Langkahnya cepat, meninggalkan Nayla sendirian di restoran mewah itu. Sesaat, Nayla menatap meja makan yang belum tersentuh, makanan yang terhidang sudah mulai dingin. “Aku harus tanyakan semua ini sama Evan.”Nayla bergumam sendiri sambil meraih ponselnya dari d

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Bab. 110

    “Kamu sepertinya salah menilai.” Evan menjawab, suaranya datar dan sinis. “Memanfaatkannya? Apa aku tidak salah dengar?”“Jangan berpura-pura, Evan. Aku ini seorang psikolog, dan aku pandai membaca karakter seseorang!” tegas Callista penuh penekanan.Evan terdiam sejenak, kemudian dia tertawa sini. “Psikolog? Cih, apa kamu sengaja ingin mengetes kejiwaanku, Nona Callista?” tanya Evan dengan nada menantang.“Jika memang itu diperlukan, kenapa tidak? Karena ini semua demi Nayla. Aku harus memastikan, kamu memang orang yang baik dan pantas untuk mendampingi sahabatku!” Callista berkata, suaranya penuh keyakinan.Evan berdiri, tatapannya dingin dan mengancam, meskipun dia tahu kalau Callista tidak bisa membaca tatapan matanya itu.“Kita lihat saja, aku atau kamu yang pantas dan bisa dipercaya,” sahut Evan dengan nada dingin.Kemudian dia berbalik sambil meraih tongkat jalannya, dan berlalu pergi meninggalkan meja restoran tersebut tanpa pamit dengan langkahnya yang meraba-raba."Oh, aku

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status