Share

3. Luka Heba

Author: Aksara Ocean
last update Last Updated: 2024-06-06 00:16:15

Bab 3 Luka Heba

“Tapi, Bos—”

“Kamila!”

Suara Kamila langsung terhenti saat mendengar suara tegas yang keluar dari kedua belah bibir Noah, laki-laki itu masih fokus pada laptop yang ada di atas meja dan sama sekali tidak melihatnya sedikitpun. Akan tetapi, aura yang dia keluarkan sanggup membuat Kamila kembali mendudukkan dirinya di kursi.

“Kita ke sini untuk menemui klien, bukan untuk reunian dengan temanmu. Kerjakan pekerjaan kamu, bersikaplah profesional!” tegas Noah lagi.

Kamila mengangguk dengan enggan, namun tak ayal dia kembali berusaha memfokuskan perhatiannya pada laptop miliknya. Sedangkan Noah menghela napas, dan melirik dari ekor matanya ke meja milik Heba yang kini juga diisi oleh Anya. 

“Lagi-lagi dia terlibat masalah,” gumam Noah hampir tak terdengar.

*******

“Kamu mengira diri kamu itu Cinderella, ya? Tuan puteri? Iya?” tanya Anya dengan nada mengejek. “Jangan suka menghambur-hamburkan uang, suamimu itu kerja banting tulang, loh. Eh, kamu malah enak-enakan makan di cafe,” sindirnya lagi.

“Kakak itu nggak tau apa-apa.” Heba menjawab singkat. “Dan lagipula, kenapa kakak ada di sini? Bukannya ini masih jam kerja?”

Anya adalah ahli waris satu-satunya di keluarga Papa tirinya, sudah pasti wanita itulah yang akan menjadi pemilik dari semua usaha milik Luqman akan jatuh ke tangannya. Setahu Heba, Anya itu gila kerja dan menemukan dia nongkrong di cafe seperti sekarang ini benar-benar langka.

“Kepo banget,” balas Anya santai. “Aku mau ngapain juga bukan urusan kamu,” katanya lagi.

“Ya udah kalau gitu, cari meja lain dan jangan duduk di sini. Aku mau menikmati me time sendirian,” sahut Heba tak kalah santai, dia lalu sibuk mengedarkan pandangannya ke semua sisi cafe.

Saat matanya melihat ke sisi kanan, dia sedikit terkejut karena melihat keberadaan Kamila di sana. Temannya itu sedang sedikit membungkuk ke arah meja, dan sepertinya dia sedang sibuk menjelaskan menjelaskan sesuatu yang ada di laptop kepada beberapa orang yang ada di sana.

Heba bisa mengambil kesimpulan kalau sahabatnya itu pasti tengah meeting, apalagi ketika Heba melihat sosok Noah di sana dia langsung tahu kalau meeting mereka sangat penting. Wanita itu kemudian tak sengaja melihat ke arah pintu masuk cafe, dia langsung terdiam saat melihat sosok Anisa masuk sambil melambai.

Namun Heba tahu, lambaian itu bukan untuknya. Karena di seberang meja yang dia tempati, ada Anya yang sedang membalas lambaian tangan itu dengan semangat.

“MAMA!”

“Ah, Sayang. Kamu udah nunggu lama?” tanya Anisa lembut, sejurus kemudian dia menoleh dan menatap Heba seolah baru menyadari keberadaan anak kandungnya itu. “Heba? Kamu di sini juga?” tanyanya basa-basi.

“Hmmm ….” Heba hanya berdehem, dan kembali fokus pada minumannya demi menghindari pemandangan menyesakkan yang tersaji di depan matanya.

“Kalian … janjian?” tanya Anisa memastikan. 

“Nggaklah, aku nggak sengaja ketemu sama Heba di sini waktu nunggu Mama. Ya udah, sekalian aja aku gabung,” sahut Anya ceria.

“Duh, kamu ini memang selalu bisa diandalkan ya, Sayang. Heba ini dari kecil pemurung, suka menyendiri, Mama bersyukur dia punya kakak kayak kamu,” kata Anisa sambil mengelus tangan Anya yang ada di atas meja.

Oke, sekarang Heba mulai mual. Bahkan dengan Heba yang merupakan anak kandungnya saja Anisa memiliki jarak dan dinding yang seolah tak bisa dia tembus. Tapi jika bersama Anya, maka Anisa akan berubah menjadi seorang Ibu yang sangat pengertian dan juga perhatian.

Perhatian yang tidak pernah Heba dapatkan.

“Ma, Mama ngomong apa, sih? Aku sama Heba itu udah 6 tahun jadi saudara, loh.” Anya merajuk.

“Iya, Mama tahu. Terimakasih ya, karena udah jadi anak yang baik dan juga udah jadi Kakak yang baik buat Heba, Sayang,” balas Anisa haru.

“Ada apa dengan kalian?” Heba menatap sang ibu dan Anya bergantian. “Setiap kali kita bertemu, selalu hal ini yang Mama katakan aku bahkan sampai hafal dialognya,” lanjut Heba lagi.

Heba ingat sekali, ketika hendak kelulusan SMA Anisa mengatakan akan menikah dengan Luqman. Heba setuju saja, namun ketika diajak tinggal di rumah Luqman dia menolak dan lebih memilih untuk kost saja. Sampai saat dia menikah dengan Nathan, tak sekalipun Heba hidup berdampingan dengan Luqman dan Anya.

Paling seminggu sekali dia akan datang ke kediaman Luqman untuk menjenguk Anisa, Papa tirinya baik, Heba juga tak terlalu memperhatikan sebab dia memang jarang berinteraksi dengan laki-laki itu.

Dari SMP Heba sudah bekerja, jadi ketika duduk di bangku universitas Heba tak pernah menerima uang yang Anisa berikan dan memilih bekerja untuk biaya hidupnya. Lagipula, Anisa juga tak seperhatian itu padanya. Ah, Heba jadi merasa ingin menangis.

“Ya itu supaya kamu bisa bersyukur dan bersikap baik pada Anya,” balas Anisa dengan nada kesal.

“Kenapa? Memangnya apa budi baiknya yang harus aku balas?” tanya Heba ingin tahu. “Ma, tak sepeserpun uang kalian yang aku pakai untuk hidupku atau biaya pendidikanku. Lalu, kenapa aku harus berterima kasih padanya?”

Anisa melotot, akan tetapi saat dia ingin membalas kalimat Heba dia kembali terdiam. Sebab anak kandungnya itu kembali berbicara, dan kali ini … bahkan Anya ikut kehilangan senyumnya.

“Lagian, seharusnya dia yang berterima kasih padaku karena aku udah mau berbagi Mama ke dia.”

*******

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   134 (TAMAT)

    Bab 134Memaafkan dan memilih melanjutkan hidup, adalah pilihan terbaik bagi Heba dan Noah. Semenjak datang ke rumah Anisa dua bulan lalu, hubungan mereka sudah semakin membaik. Perlahan tapi pasti, Luqman juga sudah bersedia untuk ditemui, meski pertemuan itu sendiri harus selalu diadakan di rumahnya.Soal Anya dan Nathan, mereka belum resmi bercerai. Anya yang sudah mendapatkan kewarasannya, mengatakan kalau ia memang sangat mencintai Nathan dan tak bisa melepaskan lelaki itu, meski Nathan sudah menghujaninya dengan berbagai macam pengkhianatan.Tak ada satu pun yang bisa membuat Anya berubah pikiran, termasuk Heba yang sempat datang ke rumah sakit jiwa untuk menjenguk kakak tirinya. Di sana, Anya malah berkata kalau Heba tak boleh mengurusi hidupnya. Maka dari itu, Heba tak pernah menemui Anya secara langsung, dan hanya menanyakan bagaimana kondisi perempuan itu melalui perawat.Sementara untuk rumah tangga Heba sendiri, semuanya berjalan lancar. Heba tengah menikmati hari-hari men

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   133

    Bab 133"Kita ke rumah Mama Anisa sekarang," ucap Noah setelah Heba menceritakan ulang apa yang dikatakan oleh Anisa barusan."Tapi, Mas, gimana sama kita berdua?" tanya Heba bingung dan tak enak hati.Bukan hal yang aneh bagus kalau mereka sampai keluar dari hotel tengah malam begini. Apa kata orang? Semua orang yang melihat keduanya meninggalkan hotel dengan langkah tergesa, pasti akan berpikir macam-macam. Heba tak mau keluarga suaminya mendapatkan pandangan buruk karena masalah yang tengah dihadapi oleh Anisa."Masih ada malam-malam selanjutnya untuk kita berdua," jawab Noah dengan senyum.Noah berlalu, mengambilkan baju hangat serta sehelai kerudung untuk dikenakan oleh sang istri. Sementara itu, Heba masih diam di tempat. Ia tak mau merepotkan, tetapi mustahil juga andai dirinya pergi seorang diri ke rumah Anisa untuk melihat apa yang terjadi di sana."Ayo, Sayang," ajak Noah menggenggam hangat tangan sang istri, sehingga Heba mengangguk dan mengikuti langkah suaminya.Berjalan

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   132

    Bab 132Kebaya putih gading yang dilengkapi dengan kerudung serta untaian bunga melati, berhasil membuat penampilan Heba begitu memukau. Heba tampil sangat cantik dan manglingi, membuat Kamila tak henti memotret sahabatnya dari berbagai sudut."Udahlah, Mil, aku malu," gumam Heba seraya menatap ke sekeliling yang diisi oleh seorang fotografer dan dua staf wedding organizer, serta seorang MUA yang memang disewa oleh Heba untuk mempercantik dirinya di hari paling membahagiakan ini."Sorry, Ba, aku gak bisa berhenti, habisnya kamu cantik banget!" Kamila kembali mengangkat layar ponselnya dan mengarahkan benda tersebut ke wajah Heba, kemudian kembali memotretnya.Jika disimak lebih jauh, Kamila ini memang sangat heboh dan tampak lebih sibuk dari sang fotografer. Heba sampai menggelengkan kepala. Kendati sudah meminta agar Kamila duduk saja, tetapi sahabatnya itu tak mendengar sama sekali.Kamila baru bisa duduk dengan tenang, saat pembawa acara di ballroom hotel meminta Noah untuk duduk d

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   131

    Bab 131Suara tangis bayi mengakhiri perjuangan Anya yang sejak tadi mengikuti instruksi dari dokter yang membantu persalinannya. Perempuan itu memejamkan mata, merasakan lelah luar biasa karena ia telah melalui proses persalinan secara normal.Ya, Anya sejak awal kehamilan, Anya sudah bersikeras ingin melahirkan bayinya dengan cara normal, lantaran ia berpikir dirinya bisa dianggap sebagai seorang ibu sepenuhnya, jika menempuh cara tersebut. Padahal, proses apa pun yang dilalui oleh seorang ibu, tak bisa dibandingkan satu sama lain. Baik normal maupun caesar, keduanya sama-sama mempertaruhkan nyawa.Sementara di luar ruangan, Nathan sudah menunggu dengan perasaan sangat cemas. Ia tak bisa masuk ke dalam lantaran tak akan kuasa melihat banyak darah. Lelaki itu hanya menunggu seorang diri dengan sedikit rasa kesal, lantaran Ratih dan kedua saudaranya tak kunjung datang ke rumah sakit.Nathan telah berdiri. Ia ingin melihat bagaimana anaknya yang baru saja lahir. Sejenak ia mengintip, d

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   130

    Bab 130Tinggal di sebuah rumah besar adalah kebahagiaan untuk Ratih dan keluarganya. Harapan mereka menjadi kenyataan. Berkat naiknya Nathan menjadi pemegang perusahaan, kehidupan mereka pun berubah secara drastis.Sekarang, Ratih dan dua anaknya tinggal di sebuah rumah yang letaknya berada di perumahan elit. Tak ada tetangga julid, tak ada tatapan iri, dan itu membuat Ratih semakin jumawa."Hari ini aku mau ke luar kota, Ma," ucap Diana pada sang ibu."Mau ngapain lagi? Kamu baru aja pulang," sahut Ratih menatap curiga pada putri sulungnya.Diana sering mengatakan kalau ia tengah mencoba untuk menjalin bisnis dengan temannya yang kaya raya. Sudah berbulan-bulan Diana sering pergi ke luar kota dengan alasan serupa, tetapi tak ada satu pun hasil yang terlihat dari kerja kerasnya itu.Ya, Diana membohongi ibunya. Ia tak pergi ke luar kota, melainkan malah bergabung dengan teman-teman barunya di sebuah klub malam. Di sana, Diana menghamburkan uangnya demi menyenangkan beberapa lelaki ya

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   129

    Bab 129Seorang perempuan melihat datar kepergian Noah dan keluarganya dari rumah Anisa. Perempuan itu kemudian menutup kasar gorden panjang nan tebal, menyebabkan kamarnya menjadi temaram, padahal hari masih sore dan matahari masih menampakkan cahaya di atas langit."Heba udah bahagia," gumamnya seakan tak terima atas lamaran adik tirinya.Semua hantaran yang dibawa oleh orang tua Noah, jelas membuat Anya merasa iri. Dulu saat Nathan melamar dirinya, lelaki itu memang membawa banyak sekali barang mahal, tetapi uangnya berasal dari kantong Anya."Kenapa nasib Heba bisa jauh lebih baik daripada aku?" tanya Anya seraya hilir mudik di kamarnya.Tak seorang pun yang tahu, kalau rumah tangganya dengan Nathan kerap diterpa oleh ujian yang tak ada habisnya. Di awal pernikahan, sikap Nathan sangat baik dan lembut. Lelaki itu memenuhi semua keinginan Anya tanpa terkecuali.Akan tetapi, setelah Nathan memegang penuh perusahaan milik Luqman, suaminya itu menjadi dingin dan ketus. Nathan juga ser

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status