Home / Rumah Tangga / Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan / BAB 173 : KONFERENSI PERS

Share

BAB 173 : KONFERENSI PERS

Author: Langit Parama
last update Last Updated: 2025-08-16 08:11:34

Daryan baru saja tiba di kantor, langkahnya cepat menuju ruang rapat di mana Revanza sudah menunggu. Tangan Revanza sibuk mengetik sesuatu di laptop, matanya tak lepas dari layar.

Ketegangan di udara terasa semakin tebal, dan Daryan langsung duduk di depan Revanza, tak sabar untuk menyelesaikan kekacauan ini.

"Kita harus segera buat konferensi pers," kata Daryan tanpa basa-basi, suaranya datar tapi tegas. "Artikel itu udah tersebar dan komentar netizen terus bertambah, aku nggak bisa tinggal diem. Apalagi kalau berita ini sampai ke mama aku dan mama mertua yang punya penyakit jantung."

Revanza mengangguk, tapi wajahnya terlihat jauh lebih kusut dari biasanya. "Aku tahu, Dar. Tapi aku belum bisa hubungi semua media yang terlibat. Artikel ini udah tersebar di sepuluh outlet berita. Ini lebih besar dari yang kita kira."

Daryan menatap sahabatnya itu dengan tatapan serius. "Siapa di balik semua ini, Za? Siapa yang nyebar fitnah ini?"

Revanza menghela napas panjang, lalu menatap Darya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Diana Susanti
ajeng kamu akan membayar semuanya kau akan ditinggalkan daryan selamanya dan bella masuk penjara
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 173 : KONFERENSI PERS

    Daryan baru saja tiba di kantor, langkahnya cepat menuju ruang rapat di mana Revanza sudah menunggu. Tangan Revanza sibuk mengetik sesuatu di laptop, matanya tak lepas dari layar. Ketegangan di udara terasa semakin tebal, dan Daryan langsung duduk di depan Revanza, tak sabar untuk menyelesaikan kekacauan ini. "Kita harus segera buat konferensi pers," kata Daryan tanpa basa-basi, suaranya datar tapi tegas. "Artikel itu udah tersebar dan komentar netizen terus bertambah, aku nggak bisa tinggal diem. Apalagi kalau berita ini sampai ke mama aku dan mama mertua yang punya penyakit jantung." Revanza mengangguk, tapi wajahnya terlihat jauh lebih kusut dari biasanya. "Aku tahu, Dar. Tapi aku belum bisa hubungi semua media yang terlibat. Artikel ini udah tersebar di sepuluh outlet berita. Ini lebih besar dari yang kita kira." Daryan menatap sahabatnya itu dengan tatapan serius. "Siapa di balik semua ini, Za? Siapa yang nyebar fitnah ini?" Revanza menghela napas panjang, lalu menatap Darya

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 172 : PERUTKU SAKIT!

    Wajah Savana terpelanting ke samping akibat tamparan mendadak dari Ajeng. Ia memegangi pipinya yang panas dan perih sampai ke ubun-ubun, lalu menatap ibu mertuanya dengan mata berkaca-kaca. “Ma, kenapa Mama nampar saya?” tanyanya lirih. “Jangan pura-pura tidak tahu, kamu!” desis Ajeng tajam. Tanpa menunggu izin, ia melangkah masuk, membuat Savana mundur beberapa langkah. “Saya tidak mengerti maksud Mama pura-pura. Kenapa tidak jelaskan dulu permasalahannya? Jangan langsung main tampar saya seperti itu!” balas Savana dengan suara bergetar, tapi berusaha tetap tegas. “Kamu tidak mungkin tidak lihat berita hari ini, Savana. Artikel yang menyeret nama kamu dengan selingkuhan kamu itu!” suara Ajeng meninggi. Dahi Savana mengernyit bingung. “Selingkuhan? Selingkuhan saya? Maksud Mama apa, selingkuhan saya siapa?” “Gak usah pura-pura, saya tahu kamu main di belakang Daryan. Anak yang kamu kandung itu ...,” Ia melirik ke perut Savana yang membuncit, dadanya langsung terasa sesak. “Bukan

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 171 : HASUTAN BELLA

    Mobil Bella berhenti di depan mansion megah keluarga Ardhanata. Sebelum turun, ia melirik bangunan itu dengan seringai tipis. Saatnya melanjutkan rencananya. Dengan langkah tenang dan tak tergesa, ia keluar dari mobil sambil menggenggam tas mahalnya. Begitu masuk ke dalam, matanya langsung menangkap Ajeng yang baru saja keluar dari lift. “Bella?” gumam Ajeng pelan, wajahnya tampak malas begitu melihat Bella, seolah sudah tahu maksud dan tujuan kedatangannya—seperti biasa, pasti soal Daryan. “Ada apa lagi?” Bella berjalan anggun, berdiri tepat di hadapan Ajeng. “Apa Tante belum tahu artikel terbaru hari ini?” “Artikel?” ulang Ajeng, dahinya berkerut bingung. “Tentang apa?” “Tentang anak Tante, menantu Tante, dan fakta bahwa Savana ternyata pernah tidur dengan laki-laki lain sebelum dengan Daryan,” jawab Bella dengan nada sinis. Bola mata Ajeng membulat, rahangnya mengeras. “Apa maksud kamu? Jangan asal bicara!” Bella menyeringai licik. “Tante ...,” Ia mengeluarkan ponselnya, mem

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 170 : ANAK ITU DARAH DAGING AKU

    Savana berdiri di samping Daryan, matanya terfokus pada wajah suaminya yang berubah keras. Ia merasakan ketegangan yang semakin tebal di udara, dan suasana yang tiba-tiba berubah menjadi canggung. Wajah Daryan yang tadinya sempat tenang, kini terlihat penuh kerutan, matanya gelap seperti menyimpan sejuta kekhawatiran yang ingin disembunyikan. "Ada apa, Mas?" Savana bertanya pelan, tapi suaranya penuh dengan kecemasan. “Kamu kok kelihatan kayak nggak tenang gitu? Ada masalah lagi?” Daryan tidak langsung menjawab. Dia menghela napas panjang, lalu menatap Savana, berusaha menyembunyikan ketegangan yang semakin menyesakkan dadanya. “Sayang, ini masalah yang belum bisa aku jelasin sekarang. Aku nggak mau kamu stres mikirin hal-hal yang nggak perlu, apalagi dengan kondisi kamu yang lagi hamil.” Savana merasa ada yang disembunyikan dari dirinya. Suaminya, yang biasanya terbuka, kini tampak tertutup, lebih dingin dari biasanya. “Mas, jangan bilang nggak ada apa-apa. Tadi, kamu kelihata

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 169 : BREAKING NEWS

    Di kamarnya Bella tengah menikmati strawberry sambil melihat artikel yang terbit beberapa menit yang lalu. Senyum liciknya terulas, matanya memancarkan kepuasan. Namun itu tak berlangsung lama ketika baru saja jemarinya menggulirkan layar artikel tersebut, tiba-tiba saja artikelnya menghilang dan tidak bisa di akses. “Eh!” Bella terkesiap dan buru-buru menegakan tubuhnya yang tadi bersandar di sofa. “Kok hilang?” gumamnya panik, “Ini pasti ulah Daryan,” ia mendesah berat dan menggeleng pelan. Dengan santai dia menghubungi nomor beberapa media yang sudah dia siapkan jika sewaktu-waktu hal seperti ini benar terjadi. Sekitar sepuluh media penerbit artikel itu dia minta untuk menerbitkan artikel yang sama. Tapi tak hanya berita pernikahan kontrak itu, karena jika hanya itu saja Daryan bisa mengklarifikasi kalau itu memang benar. Dan dia akan mengaku kalau sekarang dia sudah mulai mencintai istrinya, lebih tepatnya sudah saling mencintai. “Demi dapetin kamu, Dar. Aku rela menyeret nam

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 168 : RANAH BISNIS

    Artikel itu masih terpampang di layar ponsel Daryan. Pandangannya yang semula lembut kini berubah tajam, tangannya tanpa sadar menggenggam ponsel itu erat nyaris membuatnya retak. Savana yang berada di sampingnya merasakan perubahan itu, dan tanpa berkata-kata, ia meraih lengan suaminya. “Mas, ada apa?” tanya Savana, suaranya mulai gemetar sedikit. Dia sudah melihat ekspresi Daryan yang berubah, namun tidak tahu apa yang terjadi. Daryan terdiam sejenak, matanya masih terpaku pada layar ponsel. Sebelum akhirnya ia menekan tombol untuk menutup artikel itu dan menaruh ponselnya ke dalam saku celana. “Gak apa-apa, Sayang,” jawabnya, namun suaranya terdengar datar, tak seperti biasanya. “Revanza kirim email kerjaan kantor.” Tapi Savana tahu ada sesuatu yang tidak beres, yang suaminya berusaha sembunyikan darinya. “Ada apa sama kerjaannya, Mas? Kenapa muka kamu tegang banget? Seolah yang kamu lihat barusan lebih parah dari sekadar cuma urusan kantor. Apa ada masalah lain?” Daryan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status