Share

Jangan Tolak Aku

Author: Juniarth
last update Last Updated: 2025-06-01 14:59:37
Ralin bukan tidak bisa mencintai Lewis kembali, tapi dia hanya takut Lewis akan melukainya untuk kedua kali.

Dan tetangganya yang terang-terangan ingin berkenalan dengan Lewis, cukup membuatnya mendadak ... cemburu.

Rasa yang sebenarnya sudah hampir tidak ada itu mendadak kembali. Menyelinap ke dalam hati Ralin. Seperti tamu tak diundang.

"Lho? Jadi ... Mas ini ... suamimu, Lin?"

Mendengar pengakuan Ralin dan keterkejutan tetangga itu, Lewis dengan cepat bisa menangkap apa yang sebenarnya terjadi.

Seakan tidak mau melewatkan kesempatan yang mungkin tidak datang dua kali, dia segera berdiri lalu mendekati Ralin dan menggendong Levi.

"Ini putra kami.” Lewis menambahkan.

Kedua mata tetangga itu mengerjap tidak percaya sekaligus malu. Kemudian dia undur diri dengan mengucap banyak kata maaf.

Levi segera turun dari gendongan ayahnya kemudian berlari ke dalam rumah.

Sedang Lewis menatap Ralin yang salah tingkah kemudian mengambil kantong belanjaannya.

"Mau masak apa, Lin?" Tanya Lewis untuk
Juniarth

:-0

| 20
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Irma Adriana Niezz
Lama ya update nya
goodnovel comment avatar
Citi Mudrika
lanjut dong ..pagi seru" nya JD penasaran
goodnovel comment avatar
Avary
Yuk up lagi ya Thor… double up utk hr minggu yg istimewa ini
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Melindungi Dengan Cara Yang Salah

    Ralin baru saja hendak menggandeng Levi masuk ke dalam badara. Asisten rumah tangga yang bersamanya juga sudah siap mendorong troli berisi tas dan koper mereka.Namun seorang pria berpakaian hitam rapi bergegas mendekat. Dia adalah sopir pribadi Lewis, wajahnya cemas, menggenggam sebuah map bersegel.“Nyonya Ralin!” panggilnya.Ralin menoleh dan menatapnya keheranan. Kemudian sopir itu sedikit membungkukkan badan lalu menyerahkan map bersegel itu. “Maaf, saya tadi menemukan ini di jok belakang. Sepertinya dokumen penting milik Pak Lewis untuk rapat di Bali.”Ralin menerima map itu tanpa curiga. Namun, jika Andre sudah bersama Lewis, bukankah segala sesuatunya telah disiapkan asistennya itu dengan cermat?Kemudian Ralin membuka segel map dan melihat isinya. Menarik lembaran pertama.Matanya menyusuri halaman itu. Bukannya berisi rincian keuangan pabrik atau yang berkaitan dengan rapat di Bali.Melainkan ….Nama Pasien: Ralin Hartadi.No. Rekam Medis: HRTD-0031.Diagnosis: Uterine abn

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Tidur Di Balik Reputasi Suamiku

    Emerald Sky Residence – Tower C, Unit 1906Ketukan pelan namun tegas terdengar di pintu apartemen bernomor emas itu. Alicia baru saja keluar dari kamar mandi saat suara itu terdengar. Ia merapikan jubah tidurnya yang mahal, lalu berjalan pelan menuju pintu.Begitu pintu dibuka, dunia Alicia seakan berhenti sejenak.Di ambang pintu, berdiri seorang perempuan yang tidak asing—anggun, tenang, namun sorot matanya menusuk tajam.“Bu … Ralin?”Ralin mengangguk. “Alicia.”Sejenak keduanya terdiam. Lalu Alicia membuka pintu lebih lebar, berusaha tetap tenang.“Silakan masuk.”Ralin melangkah masuk tanpa melepas pandangan. Mata elangnya menyapu ruangan yang wangi lavender dan penuh nuansa emas. Mewah, tapi terasa kosong.Hatinya sedikit terkoyak ketika mengingat jika Lewis yang mempersilahkan Alicia menempati apartemen ini. Dengan alasan balas budi.Bahkan Ralin mengetahui hal itu dari Sari. Bukan dari mulut Lewis sendiri.“Saya tidak menyangka Ibu akan datang … tanpa memberi kabar dulu,” kata

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Executive Ocean Room – 2 Malam

    Alicia tidak langsung pergi.Ia berdiri di hadapan meja kerja Lewis, menatap lelaki itu dengan sorot mata yang nyaris berair, namun tetap terkontrol. Tekanan emosinya bukan sekadar marah, ia sedang memainkan kartu tersakitnya.“Saya sudah pulang larut malam, bekerja dua kali lebih keras, bahkan menggantikan fungsi manajemen yang seharusnya dikerjakan lima kepala divisi. Semua itu ... karena pabrik ini ribuan kepala keluarga yang menggantungkan hidupnya disini,” ucapnya lirih, tapi cukup tajam untuk menembus dinding pertahanan Lewis.Lewis mengusap wajahnya, gelisah. “Al, ini hanya rapat tahunan biasa.”Alicia tersenyum kecil. “Saya cuma kasihan, Pak. Bagi saya rapat ini bukan sekadar ‘biasa’. Semua investor besar ada di sana. Kalau strategi digital ini dipresentasikan hanya oleh Andre yang bahkan tidak tahu napas dari sistem ini, Bapak bisa kehilangan momentum.”Kalimat itu membuat Lewis diam. Dia selalu akan menjadi lemah jika itu berhubungan dengan pabrik.Matanya menatap map di atas

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Dua Pilihan Sulit

    “Dia pernah terlibat dalam penggelapan dana salah satu perusahaan startup digital dua tahun lalu. Perusahaan itu bangkrut. Pemiliknya nyaris dipenjara. Tapi Alicia atau siapa pun nama aslinya waktu itu menghilang sebelum penyelidikan selesai.”“Tapi … kenapa dia bisa lolos?” tanya Ralin dengan suara tercekat.“Karena dia cerdas. Dia tahu kapan harus menghilang, kapan harus muncul lagi dengan identitas baru. Dan sayangnya, dia muncul kembali sebagai 'penyelamat' Hartadi Group. Membawa ide-ide digitalisasi yang sebenarnya hasil curian dari blueprint perusahaan sebelumnya.”Ralin membeku. “Kamu yakin?”David mengangguk perlahan. “Saya tidak akan bicara ke Nyonya kalau belum verifikasi. Bahkan Andre pun sekarang sedang mengumpulkan bukti tambahan.”Ralin memejamkan mata. Matanya panas. Tenggorokannya kering.“Kenapa kamu nggak bilang ke Mas Luis biar kamu dapat dukungan nyari semua kecurangan Alicia?”“Tidak semudah itu, Nyonya.” David berusaha sesopan mungkin pada Ralin, “Kalau informasi

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Nggak Lebih Dari Satu Jam

    Lewis menatap Alicia yang berdiri begitu percaya diri di hadapannya.Senyum perempuan itu memang selalu sulit ditebak, antara tulus atau penuh perhitungan. Apalagi setelah hari yang begitu melelahkan dan pertengkaran yang menyisakan luka dengan Ralin, pikiran Lewis sedang tidak jernih.“Aku…” Lewis membuka mulut, lalu menatap jam dinding. “Maaf, Al. Aku harus pulang cepat.”Alicia mengangguk pelan, seolah mengerti, tapi ekspresinya tetap mengandung harapan.“Cuma satu jam saja, Pak. Tempatnya juga dekat. Saya butuh Pak Lewis denger langsung ide baru saya, mumpung masih segar. Ini juga demi perusahaan.”Kata-kata terakhir itu sukses membuat Lewis ragu sejenak. Kepalanya sedang penuh. Tapi kalau ini urusan pekerjaan, mungkin ini bisa sedikit mengalihkan rasa bersalahnya pada Ralin. Lagipula, satu jam saja, pikirnya.“Oke,” jawab Lewis akhirnya. “Tapi hanya sebentar ya?”Wajah Alicia langsung berbinar dan penuh harap. “Terima kasih, Pak. Kita naik mobil baru saya … atau naik mobil Bapak?”

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Makan Malam Kecil Berdua Saja

    Pagi itu, ruang rapat utama Hartadi Group dipenuhi para kepala divisi, direktur anak perusahaan, dan beberapa pemegang saham minoritas.Luis, si kakak, biasanya memimpin rapat, hari ini duduk sedikit menahan raut bingung, sebab Lewis memutuskan mengambil alih presentasi langsung.Dan lebih mengejutkan lagi, Alicia yang berdiri di depan layar, memaparkan strategi ekspansi digital masif, termasuk pemotongan anggaran distribusi lama dan investasi besar ke platform daring eksklusif buatan pihak ketiga.“Dengan platform ini, kita menghemat 38% biaya distribusi dalam 6 bulan. Targetnya adalah menyasar pasar anak muda usia 21–30 yang menginginkan pembelian cepat dan fleksibel,” jelas Alicia tenang.Luis menoleh pada Lewis. “Kamu yakin mau langsung commit ke platform ini, Dek? Kita belum analisis vendor-nya lebih dalam.”Lewis mengangguk cepat. “Sudah cukup, Mas. Kita harus gesit. Jangan terlalu lama di tahap validasi. Kita butuh terobosan.”Luis mengangkat alis sedikit tidak setuju. “Kita pun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status