Share

Bab 723

Author: Hazel
Namun, kebanyakan wanita di sana tidak tahu bahwa Tirta memiliki uang sebanyak itu.

"Syukurlah, Kak Aiko! Tirta bersedia meminjamkanmu uang. Perusahaan Paman sudah aman, kamu nggak perlu takut Billy balas dendam!" ucap Naura sambil memeluk Aiko.

Naura menatap Tirta dengan penuh rasa terima kasih. Dia merasa pemuda itu bersedia melakukan ini demi dirinya. Tirta begitu menghargainya hingga rela meminjamkan 6 triliun!

Kini, Naura sudah tidak mempermasalahkan kejadian saat Tirta melihat payudaranya tadi. Bahkan kalau Tirta ingin melihatnya lagi, dia juga tidak keberatan.

"Tirta, kamu benar-benar bersedia meminjamkanku uang? Gimana ... gimana kalau aku nggak sanggup melunasinya?" tanya Aiko dengan lemah. Meski merasa terharu, dia tetap saja khawatir.

"Kalau nggak bisa bayar, kamu yang akan jadi kompensasinya," gurau Tirta sambil tertawa.

Begitu mendengar ucapannya, wajah Aiko langsung bersemu merah. Dia menundukkan kepalanya dengan malu.

"Huh! Enak di kamu! Kenapa kamu nggak langsung mengaj
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 724

    Tirta segera menjelaskan, "Mana mungkin! Agatha, kamu jangan curiga dulu. Uang itu hadiah kemenangan kompetisi tempo hari. Kebetulan perusahaan Kak Irene lagi butuh suntikan modal, jadi aku investasikan uang itu ke sana. Kami nggak ada hubungan apa-apa!""Satu lagi, apa menurutmu Kak Irene bisa menyukai pemuda sejelekku?" tambah Tirta, sengaja merendahkan dirinya."Benar juga. Kak Irene secantik ini, mustahil bisa suka padamu," sahut Agatha dengan polos.Agatha benar-benar memercayai Tirta. Jika wanita lain yang berada di posisinya, mereka tidak akan mungkin percaya semudah itu.Agatha tidak tahu saja, Irene sudah lama ditiduri Tirta. Mereka bahkan sudah mencoba berbagai macam posisi.Irene diam-diam menghela napas lega. Kemudian, dia bertanya lagi dengan penasaran, "Tirta, kalau kamu nggak memakai uang investasi itu, dari mana kamu dapat uang untuk membantu Aiko?"Apa itu uang yang Bella berikan pada Tirta waktu mereka pergi melihat giok? Sepertinya itu tidak masuk akal. Tirta hanya p

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 725

    Itu sebabnya orang-orang yang penasaran mulai berkerumun.Darian telah mengutus orang untuk mengikuti Tirta dan menangkapnya. Namun, sesampainya di hotel, mereka baru tahu bahwa wali kota setempat sedang menyelenggarakan pesta ulang tahun putrinya di sana.Orang-orang itu tidak bisa bertindak gegabah. Jadi, mereka melaporkan apa yang terjadi pada Darian. Setelah itu, barulah sang jenderal datang bersama orang-orangnya ke sini."Aku nggak bermaksud mengganggu. Aku hanya ingin bertemu dengan Tirta. Setelah Pak Saad menyerahkan orang itu padaku, kami akan segera pergi," ucap Darian sambil menatap Saad.Saad dan Mauri terlihat bingung. Sebelum mereka bicara, Naura sudah terlebih dahulu bertanya sambil mengernyit, "Kamu mau bertemu Tirta? Apa dia membuat pelanggaran hukum? Kenapa kamu mau menangkapnya?"Tadinya, Naura sudah merasa heran. Mengapa jenderal yang tidak dikenalnya ini bisa datang menghadiri pesta ulang tahunnya? Ternyata dia datang untuk menangkap Tirta! Itu sebabnya, Naura mema

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 726

    "Baik!" Begitu ucapan Darian dilontarkan, lebih dari 20 tentara di belakangnya sontak mengambil tindakan.Mereka berpencar dan mulai mencari jejak Tirta di satu per satu ruang privat. Saad dan Mauri mengutus orang untuk menghentikan, tetapi semua bawahan mereka dijatuhkan dan pencarian tetap dilanjutkan."Ayah, apa kita perlu beri tahu Tirta tentang masalah ini?" tanya Naura dengan kesal."Sebaiknya jangan ganggu Tirta dulu," timpal Saad. Kemudian, dia bertanya kepada Darian dengan dingin, "Jenderal, bukankah tindakanmu ini agak keterlaluan?""Hehe. Untuk orang seperti kalian, aku nggak perlu sungkan-sungkan. Beraninya kalian mengutus orang untuk menghalangiku! Aku rasa kalian nggak tahu kesenjangan status di antara kita!" Ekspresi Darian tampak angkuh. Dia sama sekali tidak menghormati Saad."Aku tahu kamu memang hebat. Tapi, kamu bukan eksistensi terhebat di negara ini. Sebaiknya jangan buat masalah untuk diri sendiri. Tinggalkan tempat ini atau kalian akan menyesal," ucap Saad sambi

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 727

    Saat ini, Saad menerima panggilan dari Shinta. Shinta mengatakan dia dan kakeknya akan segera tiba."Oke, aku panggil Tirta keluar untuk menyambut kalian." Usai menanggapi, Saad langsung mengakhiri panggilan. Kemudian, dia meninggalkan lobi untuk mencari Tirta."Ayah, aku ikut." Naura mengikuti, begitu juga Mauri."Sudah takut, 'kan? Sesuai dugaanku, mereka mencari Pak Chandra cuma untuk menakutiku." Darian tidak tahu apa isi percakapan di telepon sehingga mengira Saad sudah menyerah. Karena tidak bisa menakutinya lagi, Saad pasti akan menyerahkan Tirta kepadanya. Saad pasti takut menyinggungnya.Segera, Darian melihat Saad, Naura, dan Mauri kembali dengan membawa Tirta. Di belakang Tirta, berdiri pula Irene dan Aiko.Sebelum kemari, Naura sudah menceritakan apa yang terjadi secara singkat. Tirta bisa menebak tujuan kedatangan Darian. Makanya, dia tidak membangunkan Agatha yang sedang tidur. Jangan sampai Agatha tahu hubungannya dengan Irene.Sebelum Tirta berbicara, Darian sontak tert

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 728

    Suasana hati Shinta awalnya sangat baik. Dia mengira dirinya bisa mendapat Pil Kecantikan setelah bertemu Tirta. Dia ingin melihat sehebat apa khasiat pil itu.Siapa sangka, sebelum dirinya melangkah masuk, dia mendengar Darian hendak menangkap Tirta. Seketika, ekspresinya menjadi masam."Dik. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu membawa begitu banyak orang untuk menangkap adik angkatku?" Terdengar suara Saba yang kesal di lobi. Tatapan Saba sontak menjadi tajam."Kalian juga buta ya? Dia menamparku tadi. Aku tentu ingin menangkapnya! Suasana hatiku sedang buruk sekarang! Kusarankan kalian jangan ikut campur! Kalau tahu diri, cepat tinggalkan tempat ini!"Setelah bereaksi dari keterkejutannya, Darian melihat yang berbicara adalah seorang pria tua dan seorang gadis. Mereka seharusnya adalah kakek dan cucu.Darian merasa pria tua itu sangat familier, tetapi dia tidak sempat berpikir terlalu jauh karena sedang marah. Amarah telah berkecamuk di dalam hatinya.Begitu mendengarnya, ekspr

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 729

    Bukankah tindakan Darian ini jelas menunjukkan bahwa dirinya sudah bosan hidup? Atasan Darian sekalipun belum tentu bisa melindunginya setelah mengetahui masalah ini! Dalam sekejap, tubuh Darian gemetaran. Keringat dingin bercucuran. Para bawahannya juga ketakutan hingga memucat. Tidak ada yang berani bertindak."Ya ampun ... Ternyata Tirta dan Pak Saba adalah saudara angkat .... Tirta ini hebat sekali ...." Irene juga kaget mendengar informasi ini.Sepasang matanya yang indah menatap Tirta lekat-lekat. Jika tidak mendengarnya sendiri, Irene tidak akan percaya bahwa semua ini nyata.Baik itu di ranjang ataupun di kehidupan biasa, Tirta terus memberinya kejutan. Inilah pria yang disukai Irene! Tidak ada tandingannya!Aiko yang berdiri di samping juga tercengang. Pantas saja, uang 6 triliun tidak ada apa-apanya bagi Tirta. Bagaimanapun, Saba adalah kakak angkat Tirta! Aiko tidak bisa percaya ternyata Tirta sehebat ini! Aiko sampai merasa dirinya sangat beruntung karena pernah merasakan b

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 730

    Dari nada bicara ini, terdengar jelas bahwa Shinta marah besar. Yang diwakili Shinta adalah Keluarga Dinata, salah satu keluarga paling berkuasa di seluruh negeri! Siapa pula yang berani bermusuhan dengan Keluarga Dinata?Namun, Darian yang berdiri di depannya ini justru berani memanfaatkan statusnya untuk merebut kekasih Tirta! Tirta adalah adik angkat kakeknya, tetapi Darian malah bersikap lancang padanya! Darian sama sekali tidak menghargai Keluarga Dinata!Begitu mendengarnya, Darian menyeka keringat dingin di dahinya. Dia membungkuk dan memohon kepada Shinta, "Nona, sebenarnya ... aku tahu aku sudah impulsif. Makanya, aku berani mencari masalah dengan Tirta. Aku minta maaf.""Aku janji nggak bakal mengganggu Tirta dan Irene lagi. Tolong maafkan aku untuk kali ini saja." Usai berbicara, Darian memohon kepada Tirta dan menyanjungnya agar dirinya dimaafkan oleh Tirta. Jika memungkinkan, dia mungkin sudah berlutut di hadapan Tirta."Kakek, gimana menurutmu? tanya Shinta kepada Saba."

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 731

    Saat ini, Saad, Mauri, Chandra, Budi, dan lainnya segera maju dan memberi hormat kepada Saba. Mereka mempersilakannya untuk duduk. Di aula utama, mereka sudah menyiapkan tempat duduk untuk Saba. Tidak ada tamu yang berani mengganggu."Hehe, oke. Tirta, kamu duduk juga." Saba mengangguk dan tersenyum, lalu mengajak Tirta duduk bersamanya.Setelah Tirta duduk, Shinta menghampirinya dan bertanya, "Kak Tirta, bukannya kamu sudah punya pacar? Apa hubunganmu dengan Bu Irene?"Aiko yang duduk di dekat Tirta mendengar pertanyaan Shinta. Dia sontak memasang telinga untuk menyimak jawaban Tirta."Kami cuma teman biasa. Jangan sembarangan bicara. Nanti aku nggak kasih Pil Kecantikan lho!" ancam Tirta yang mencoba mengelabui Shinta."Huh! Kamu kira aku nggak tahu apa-apa? Dasar playboy! Tenang saja, aku nggak tertarik dengan urusan pribadimu. Cepat kasih aku Pil Kecantikan!" Shinta mencebik dan menjulurkan tangannya."Ketinggalan di ruang privat. Nanti kuambilkan ya?" Tirta menepuk kepalanya."Aku

Pinakabagong kabanata

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1435

    Ayu membuka pintu kamar, lalu bergeser ke samping dan tidak lupa berpesan, "Kalau Tirta sudah pulih, kalian berhenti sebentar dan kabari aku. Biar aku nggak khawatir.""Tenang saja, Bi Ayu. Kalau Tirta sudah pulih, aku akan langsung keluar untuk mengabarimu," sahut Agatha. Dia yang masuk ke kamar terlebih dahulu.Kemudian, Susanti, Naura, dan Aiko juga masuk. Tentu saja Nia adalah orang terakhir yang masuk ke kamar.Terdengar suara pintu ditutup dari dalam. Ayu juga tidak lupa mengunci pintu kamar dari luar. Setelah itu, Ayu dan Elisa sama-sama menunggu di sofa ruang tamu dengan perasaan gelisah.....Saat Agatha, Susanti, Naura, Aiko, dan Nia masuk ke kamar, mereka melihat Tirta berbaring di bagian tengah tempat tidur, Melati yang memakai lingeri renda berwarna hitam, Farida yang memakai lingeri berwarna putih, dan Arum yang memakai lingeri berwarna merah muda.Mereka bertiga yang cantik sedang bersandar di pelukan Tirta. Mereka terus menggunakan tubuh yang hangat dan ... untuk merang

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1434

    Melihat Melati dan lainnya sama-sama masuk ke kamar Tirta, Ayu bertanya kepada Elisa yang berdiri di samping, "Dik ... apa kamu nggak keberatan melihat Tirta punya banyak kekasih?"Elisa menyahut, "Kak, tentu saja aku nggak keberatan. Dia memang pria berengsek! Waktu pertama kali melihatnya, aku sudah tahu sifatnya. Lagi pula, aku yang memberikan ide ini. Aku cuma berharap cara ini bisa membuat Tirta bangkit secepatnya."Elisa berpikiran terbuka. Selain itu, Tirta tidak menutupi dari Elisa tentang dirinya yang mempunyai banyak kekasih. Tentu saja Elisa bisa menerima.Mendengar ucapan Elisa, Ayu juga merasa tenang. Dia mengomentari, "Baguslah kalau kamu nggak keberatan. Aku khawatir kamu akan membenci Tirta yang punya banyak kekasih. Dik, setelah mereka selesai melakukannya dengan Tirta, kita berdua baru tidur dengan Tirta ...."Selesai bicara, Ayu hendak mengunci pintu kamar dari luar. Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki dari tangga. Pada saat bersamaan, Susanti dan Agatha sama-sam

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1433

    Aiko juga ingin melihat Naura disiksa oleh Tirta hingga tidak bisa turun dari tempat tidur. Jadi, Aiko menghentikan langkahnya. Dia berdiskusi dengan Susanti, "Bu Susanti, benaran? Aku ... ikuti saranmu saja."Aiko melanjutkan, "Tapi, aku malu karena terlalu ramai. Apa aku boleh minta giliran terakhir tidur dengan Tirta?"Susanti pasti tidak keberatan. Dia menimpali, "Tentu saja boleh. Kami sangat menghargai Bu Aiko yang mau merangsang Tirta bersama kami. Siapa yang duluan atau terakhir nggak penting."Kemudian, Susanti membawa Aiko kembali ke kamar untuk mengganti pakaian. Naura mempunyai firasat buruk saat melihat Aiko dan Susanti berbincang berduaan. Namun, dia merasa Susanti dan Aiko tidak akan mencelakainya.Naura memikirkan nanti dia bisa tidur dengan Tirta dan merasakan kenikmatannya. Dia mengganti celana dalam yang lebih terbuka supaya lebih leluasa, begitu pula dengan branya ....Melihat tindakan Naura, Susanti, Agatha, dan Irene juga tidak mau kalah. Mereka mengganti lingeri

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1432

    Irene dan Agatha sudah menduga Naura dan Aiko akan bergabung dengan mereka. Jadi, Irene dan Agatha tidak terkejut saat melihat Naura dan Aiko mengikuti mereka mengganti lingeri. Sebaliknya, mereka membantu Naura dan Aiko untuk mencari model lingeri yang cocok.Susanti yang penasaran bertanya, "Bu Naura, Bu Aiko, jangan-jangan ... kalian sudah ditiduri Tirta sebelumnya?"Aiko tidak terlalu mengenal Susanti, jadi dia merasa malu untuk bicara setelah mendengar pertanyaan Susanti. Akhirnya, Naura mengambil lingeri renda yang diberikan Agatha sambil menyahut dengan tenang, "Ha? Aku ... belum. Tapi, Kak Aiko sudah ditiduri Tirta.""Kapan Bu Aiko .... Sudahlah. Berdasarkan kemampuan Tirta, hal ini sama sekali nggak aneh," timpal Susanti.Susanti terkejut sejenak, lalu menerima kenyataannya. Kemudian, dia yang makin penasaran bertanya, "Tapi ... Bu Naura, kalau kamu belum ditiduri Tirta, kenapa kamu mau ikut kami tidur dengan Tirta? Kamu nggak takut sakit?"Agatha yang sudah selesai memilih he

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1431

    Awalnya, Ayu mengira setidaknya Tirta akan sedikit bersemangat setelah melihat banyak wanita yang familier. Memang tidak mungkin Tirta bisa langsung bangkit. Namun, sekarang Tirta tetap terlihat tidak fokus.Tirta berucap dengan lesu, "Bi, aku lelah sekali. Kamu bawa aku istirahat di kamar saja."Bahkan, Tirta malas menyapa Melati dan lainnya. Melihat kondisi Tirta, Ayu merasa cemas lagi. Dia segera bertanya kepada Elisa, "Dik, menurutmu ... apa cara kita nggak berguna?""Belum bisa dipastikan. Aku merasa seharusnya kondisi sekarang nggak menarik, jadi nggak bisa merangsang Tirta," timpal Elisa.Elisa berpikir sejenak, lalu menemukan cara lain untuk merangsang Tirta. Dia melanjutkan, "Oh iya, bukannya Tirta suka lingeri? Nanti suruh Bu Susanti dan lainnya pakai lingeri untuk merangsang Tirta. Mungkin kondisi Tirta bisa membaik."Begitu Elisa melontarkan ucapannya, Melati segera berteriak sebelum Susanti menyetujuinya, "Eh ... itu ... kami sudah pakai lingeri. Langsung bawa Tirta ke kam

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1430

    Begitu mendengar kata-kata Agus, amarah Betari malah makin memuncak. Dia langsung mengambil gelas arak di depannya dan menyiramkan sisa minuman di dalam ke wajah Agus.Kemudian, Betari memaki dengan penuh amarah, "Dasar kamu orang tua gila! Kamu pikir itu masih pantas disebut omongan manusia?""Mana ada orang tua yang akan dengan sadar mendorong anaknya masuk ke lubang api begitu? Aku rasa, kamu pasti sudah kemaruk uang sampai hilang akal ya?" tanya Betari."Pokoknya nggak bisa. Aku nggak akan pernah biarkan anakku terlibat dalam urusan seperti itu. Biarpun si Tirta mati hari ini, aku juga nggak akan izinkan Nabila pergi melihatnya walau cuma sebentar!" tegas Betari.Melihat kedua orang tuanya nyaris akan bertengkar lagi, Nabila buru-buru menyeka air mata. Dia berdiri, lalu berbicara dengan suara serak yang diselingi isak tangis, "Bu ... Ayah ... kalian jangan bertengkar lagi ya?"Nabila bertanya, "Gimana kalau kalian membiarkanku pergi melihat Tirta? Meski nanti kami nggak lagi bersam

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1429

    Irene berujar, "Aku ... aku juga bisa kok. Meskipun sebenarnya aku nggak pernah terpikir buat benar-benar bersama Tirta. Bagaimanapun, aku dan dia sudah punya ikatan perasaan sejak dulu. Aku juga berharap dia bisa cepat pulih. Hanya saja, orangnya banyak banget. Aku takut ... takut nanti aku ...."Irene melontarkannya dengan wajah memerah. Nada suaranya terdengar agak canggung dan tak terlalu alami.Setelah beberapa hari tak bertemu, hawa dingin yang dulu selalu terasa dari tubuh Irene pun seolah mulai memudar. Kini, dia justru makin memancarkan pesona khas seorang wanita.Kalau saat ini Tirta dalam kondisi sehat, pasti dia bakal langsung memeluk Irene dan mengajaknya untuk bercinta sampai puas.Agatha membalas, "Kak Irene, kita ini sama-sama wanita. Kamu nggak perlu malu. Aku bisa lihat kok, dari kesediaanmu untuk datang ke sini saja sudah jelas. Hatimu memang sungguh-sungguh sayang sama Tirta.""Daripada terus menyimpannya dalam hati, kenapa nggak sekalian jujur saja? Mari kita melay

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1428

    Bip, bip, bip!Dalam perjalanan pulang, sebuah mobil Mercedes Maybach putih yang sama persis dengan mobil mereka juga melaju kencang di jalan, nyaris seperti terbang!Mobil itu hampir saja menabrak mobil yang sedang dikendarai oleh Naura. Untung saja di detik-detik terakhir, kedua pengemudi serentak menginjak rem sekuat tenaga.Dua mobil itu akhirnya berhenti dalam jarak yang sangat dekat, bahkan tidak sampai 10 sentimeter. Situasinya memang sangat berbahaya, tetapi akhirnya bisa lolos tanpa kecelakaan besar.Naura memaki, "Hei, kamu bisa bawa mobil nggak sih? Kenapa buru-buru banget? Kamu tahu nggak, kamu itu sudah lawan arah barusan!"Naura yang memang sedang terburu-buru ingin mengantar Tirta kembali ke Desa Persik, tidak sempat turun dari mobil.Begitu melongok dari jendela, Naura langsung memarahi pengemudi mobil Maybach dengan nada kesal, lalu bersiap menyalakan mesin dan berbelok untuk melanjutkan perjalanan.Untung saja, Susanti yang duduk di kursi belakang memiliki penglihatan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1427

    Saat Farida mengucapkan kata-kata itu, wajahnya terlihat jauh lebih malu dibandingkan Arum. Di antara semua wanita Tirta, usianya memang yang paling tua. Dia bahkan lebih tua satu atau dua tahun daripada Ayu.Akan tetapi, Farida malah tidur bersama Tirta yang masih muda belia karena gagal mengendalikan diri. Saat harus mengakuinya di depan Melati dan Arum, rasa malu di hatinya tentu jauh lebih besar."Eh? Ini .... Kak Farida, kamu juga begitu tergila-gila sama Tirta?" Mendengar cerita Farida barusan, Melati dan Arum benar-benar tak bisa menahan keterkejutan mereka.Bagaimanapun dalam bayangan mereka selama ini, Farida selalu dikenal sebagai wanita yang sangat anggun dan penuh wibawa. Dia juga selalu menjaga sikap.Farida tidak berani menatap mata Melati dan Arum. Tatapannya terus menghindar, lalu akhirnya malah menatap ke arah jendela saat memberi tahu, "Um ... aku dan Tirta sebenarnya sudah janji. Nanti setelah dia pulang, kami akan tidur bareng lagi. Tapi sekarang Tirta lagi kena mas

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status