MasukShare
Extra 33 - Cinta yang Membuat Lebih Baik
Terakhir Diperbarui:
2025-11-06 07:38:18
aisakurachan🥰 Happy Wedding Amory - Abel
Bab terbaru
Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam Extra 33 - Cinta yang Membuat Lebih Baik
Rad ingin menghindar dari tugas ini, tapi tidak bisa. Pertama, dia tidak ingin membuat Bree—yang telah bersusah payah menyiapkan pesta, menjadi kecewa. Kedua, Rad tidak mau ibunya menganggap dirinya masih keberatan dengan segala pernikahan ini. Meski memang Rad masih keberatan, bukan berarti ingin menunjukkannya dengan bebas. Jika ibunya telah mengikat dyad dengan Abel, maka protes seperti apapun tidak akan berguna. Mereka akan bersama seumur hidup. Tugas itu adalah mengawal ibunya berjalan menuju altar. Tidak mungkin Rad akan membiarkan ibunya melakukan hal itu sendiri. “Kau tidak berkomentar sama sekali,” kata Rad, pada Campy yang berdiri di belakangnya. Gerakan tangan Campy yang sedang merapikan setelan Rad agar tidak tampak kusut pada bagian punggung, berhenti sesaat, tapi kemudian berlanjut. “Akan menjadi hal yang lancang jika saya ikut berkomentar. Semua ini tidak ada hubungannya dengan saya.” Campy berkomentar dengan sopan. “Kau setuju dengan semua ini?” Rad ingin mendeng
Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam Extra 32 - Tempat yang Cukup
“Kau tidak membeli apapun lagi?” tanya Rad. Sedikit heran karena barang yang dibawa Bree keluar hanya berupa satu bungkusan. Selain memeriksa gaun itu, Bree tidak melakukan kegiatan berbelanja yang lain di toko itu. “Tidak. Aku sudah memiliki gaun baru untuk pesta itu, jadi tak perlu lagi membeli yang lain. Setelan untuk Abel dan juga kau, sudah siap juga.” Rad mencibir, sama sekali tidak menyukai saat Bree mengelompokkannya dengan Abel. Tapi tidak berkomentar tentang itu. Dia tahu, Bree sangat setuju dengan hubungan Abel dan ibunya itu. Dan Rad sebenarnya juga tidak merasa mereka akan menjadi buruk. Rad tidak mungkin menghalangi kebahagiaan ibunya. Hanya saja, merelakan Abel menjadi suaminya, tidak mungkin mudah. “Apa kita pulang sekarang?” tanya Rad. Bree menggeleng. “Tidak. Aku ingin memperbarui persediaan alat melukis. Aku rasa kita harus ke sana.” Bree menunjuk satu lagi toko yang menjadi langganannya. Toko perlengkapan lukis pastinya. Toko kecil itu belum berubah, hanya
Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam Extra 31 - Pesta yang Dinanti
Berbelanja adalah kegiatan yang biasa saja menurut Rad, tapi pendapatnya berubah, setelah Bree hamil. Dengan berbagai alasan, Bree menjadi terlalu menikmati berbelanja. Jika dulu Bree nyaris tidak pernah keluar dari kastil–selain untuk melukis dan berlatih, maka setelah hamil —terutama saat semakin mendekati masa kelahiran, hampir setiap minggu Bree mengajak Rad untuk pergi ke kota. Sampai akhirnya berbelanja menjadi kekhawatiran baru bagi Rad. Bukan soal uang tentu saja. Rad tidak merasa keberatan sebanyak apapun Bree menghabiskan uangnya. Yang jadi masalah adalah kerepotan saat harus membawa Bree pergi ke kota. Dalam keadaan hamil, jelas saja Rad tidak akan mengizinkan Bree pergi ke kota menggunakan kereta, apalagi kuda. Guncangan akibat jalan berbatu bisa membahayakan keadaan Bree. Untuk menyiasati keadaan itu, Bree pergi ke kota dalam gendongan Rad. Berlari dari kastil menuju kota. Tidak melelahkan, hanya saja Rad harus pandai-pandai untuk memilih jalan menuju ke kota
Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam Extra 30 - Meresmikan yang Telah Ada
Abel merasa dirinya sedikit rakus, saat kembali melumat bibir Amory. Dia menunggu ini sejak lama. Amory telah menggodanya, hampir setiap hari sejak mereka pertama bertemu, dan saat itu Abel tidak tahu harus menanggapi bagaimana, mengingat statusnya. Abel bahkan masih ingat, betapa dirinya sedikit kecewa, saat tahu Amory adalah ibu dari Rad. Langsung merasa tidak sopan karena sempat berpikir jika Amory menawan. Tapi kini tidak lagi perlu menahan diri. Setiap sentuhan Amory, bisa terbalas dengan keinginan yang sama, tanpa harus peduli lagi semua itu. Untuk Amory, dia hanya sedang menikmati bagaimana aroma harum Abel meliputi tubuhnya. Setiap pelukan dan desahan napas, membawa aroma menyenangkan itu untuknya. Membuat Amory menginginkan lebih dan lebih. “Kau tidak ingin makan?” bisik Abel, saat memeluk tubuh lemas Amory. Amory mengangkat kepala dengan wajah heran. “Ini aneh. Kenapa aku tidak merasa lapar?” Abel tergelak. “Apa puas saja sudah cukup untukmu, kau tidak perlu makan lag
Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam Extra 29 - Perjanjian yang Sederhana
“Kau tidak ingin aku meninggalkanmu?” tanya Abel, sambil melepaskan mantel, lalu kembali duduk di samping Amory yang kini ada di tepi ranjang. Amory mengangguk, lalu perlahan menoleh menatap Abel. “Jika kau ingin aku tinggal, maka syaratnya jelas. Aku tidak ingin hanya menjadi ternak darahmu saja. Itu syaratnya.” “Tapi…tapi…” “Tidak ada tapi, Amory. Aku akan tinggal, bahkan kau boleh membuatku menjadi makanan, tapi setelah syarat itu kau penuhi." Jika hanya didengar sekilas, mungkin terlihat Abel sedikit memaksakan kehendak. Tapi Abel yakin pada perasaan Amory yang berubah menjadi obsesi itu. Jika Abel mau, dia bisa saja memaksa Amory dengan mudah. Membuatnya mengatakan apa yang tersembunyi dalam hatinya. Tapi Abel tidak melakukannya. Menurutnya, hal itu curang. Dia ingin Amory mengatakannya sesuai dengan kehendak hatinya sendiri. Abel ingin memenangkan perdebatan ini dengan adil. "Katakanlah." Sampai akhir Abel tidak memakai kekuatannya, kecuali untuk membuat Amory tenang. A
Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam Extra 28 - Perasaan yang Sulit Diakui
Abel ingin melanjutkan dengan durasi lama, tapi tidak yakin hal itu akan berakibat baik—mengingat temperamen Amory, maka dia melepaskannya, sebelum Amory bisa memproses. Amory kembali terengah, tapi kali ini dengan alasan yang berbeda. Terkejut dan heran. "Apa yang kau lakukan?" hardik Amory. “Kau tidak tahu itu apa? Kau tidak pernah melakukannya sebelum ini?” Abel hanya bercanda pastinya. “Aku tahu itu apa! Yang aku tanyakan, kenapa kau melakukannya?!” bentak Amory. “Tentu saja karena aku ingin kau sadar jika sebenarnya kau menginginkanku lebih dari itu. Lebih dari sekedar menjadi Ternak Darah.” Amory menjauhkan kepalanya dari Abel. “Tidak. Aku hanya ingin makan! Saat inipun aku ingin makan karena aku lapar!" bantah Amory. Menolak untuk kesekian kali. "Kau tidak merasa terlalu terobsesi pada diriku?" "Aku tidak terobsesi padamu!" Amory menggeleng, menegaskan. "Aku hanya merasa terlalu lapar, dan aku tahu kau adalah makanan yang lezat." Untungnya Abel adalah orang yang sabar.
Anda juga akan menyukai
Sang Pengawal
Rindu Rinjani71.4K DibacaPerjalanan Waktu sang Penguasa Desa
Ummi75.3K DibacaBangkitnya Naga di dalam Tubuhku
Russel774.3K DibacaI'M Keisya Not Emily
Indah. S36.3K DibacaAwas Kesetrum!
Rempeyek garing298 DibacaMendadak Jadi Ratu
akufannitalita1.1K DibacaMy Boyfriend is a Vampire
Aililea (din din)11.8K DibacaDunia yang Terlupakan: Jalan Sang Jenius
Eclipse Draven1.1K Dibaca
