Short
Dulu Membuangku, Sekarang Menangis

Dulu Membuangku, Sekarang Menangis

By:  JimKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9Mga Kabanata
3views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Sahabatku meninggal karena pendarahan hebat setelah melahirkan. Julius berkata dia tidak ingin anaknya tumbuh tanpa seorang ibu. Demi membalas budi sahabatku yang pernah menyelamatkan nyawaku, aku rela menjadi ibu anak itu. Aku melepaskan karirku dan memilih menjadi ibu rumah tangga. Selama tujuh tahun lamanya aku mengurus kehidupan ayah dan anak itu. Namun, hati Julius selalu dingin. Dia hanya bisa menunjukkan sedikit kelembutan di tengah malam saat berhasrat padaku. Sesudah itu, yang aku terima hanya beberapa pil kontrasepsi. Pada malam tahun baru, tenggorokanku terasa sakit. Ketika aku baru meminum pil itu, aku memuntahkannya. Julius marah dan menuduh aku memiliki niat jahat. Julius menghukumku dengan mengunciku di balkon terbuka dan membiarkan hujan membasahi tubuhku. Jerry, anaknya, datang tergesa-gesa sambil membawa payung. Namun, Jerry melewatiku dengan dingin dan memberikan payung itu pada pengasuh yang hendak keluar rumah. Pada saat itu, aku memutuskan untuk pergi.

view more

Kabanata 1

Bab 1

Hari pertama setelah tahun baru.

Sambil menahan sakit dari demam dan rasa lemah yang menggerogoti tubuhku, menyerahkan surat perceraian itu kepada Julius.

Julius mengerutkan keningnya dan bertanya dengan kesal padaku, "Cuma karena masalah hukuman semalam?"

"Andini, andai saja kamu nggak melewati batas, aku nggak akan menghukummu. Sebaiknya kamu introspeksi diri."

Aku menahan dorongan untuk membela diri dan berkata dengan suara serak, "Tanda tangani saja."

"Lalu, gimana dengan Jerry?"

"Dia bukan anak kandungku. Aku nggak akan perjuangan hak asuhnya."

"Lagi pula, kamu juga nggak perlu membagi hartamu denganku. Anggap saja bagian itu sebagai biaya yang kuberikan untuk membesarkannya."

Julius mengangkat kepalanya dengan terkejut. Wajar saja, selama ini anak ini adalah sesuatu yang paling berharga bagiku.

Julius mengancam dengan nada serius, "Lebih baik kamu berhenti sekarang juga. Kalau terus seperti ini, tidak ada jalan kembali."

Sepertinya Julius mengira aku meminta cerai karena terpancing emosi.

Namun, Julius tidak tahu bahwa setelah memutuskan untuk bercerai, aku tidak berniat untuk kembali.

Aku tidak menjelaskan lebih lanjut. Aku kembali ke kamar sambil membawa surat cerai yang sudah ditandatangani olehnya.

Ketika melihatku mengemas barang, Julius berkata, "Proses administrasi masih perlu waktu, kamu nggak perlu terburu-buru pindah."

Aku menjawab dengan tenang, mengulang kalimat yang pernah dia katakan padaku, "Nggak perlu. Lebih baik aku melakukan semuanya dengan cepat dan tegas."

Julius tidak mengatakan apa pun lagi.

Barangku sangat banyak, tetapi aku hanya membawa yang benar-benar aku butuhkan.

Ketika aku keluar sambil membawa koper, Jerry sedang duduk di ruang tamu sambil membaca majalah ilmiah.

Di usianya yang masih muda, dia sudah sangat disiplin, sama seperti ayahnya. Tentu saja, seperti ayahnya juga, dia bersikap dingin padaku.

Jerry meletakkan majalah, lalu berjalan ke arahku dengan ekspresi tidak sabar.

"Kamu benar-benar mau bercerai sama Papa?"

Aku mengangguk.

Meskipun ekspresi Jerry datar, aku bisa melihat kilat kebahagiaan di ujung matanya.

Kemudian Jerry berkata padaku dengan nada seolah memberi penghargaan, "Ke depannya, aku izinkan kamu menemuiku. Tapi cuma sebulan sekali. Kalau terlalu sering, aku takut Tante Susan nggak senang."

Tante Susan yang Jerry katakan adalah Susan Wongso, cinta pertama Julius.

Kalau bukan karena Keluarga Wongso mengalami kesulitan dan pindah keluar negeri, mungkin Julius tidak akan pernah menikahi sahabatku.

Akhir-akhir ini, Susan kembali ke tanah air. Mereka berdua pun menjalin hubungan kembali.

Julius juga sering membawa Jerry bertemu Susan.

Susan adalah seorang pembalap. Jerry menganggap dia sangat keren dan hebat.

Namun, Jerry tidak tahu bahwa aku pernah berturut-turut meraih gelar Juara Umum Pembalap Tahunan CRC dan CTCC.

Jerry membenciku. Dia bahkan tidak memberiku kesempatan untuk bermain balapan dengannya.

Dulu, aku merasa sedih dan terluka karena dia menyukai Susan dan tidak menyukaiku. Namun, sekarang hatiku bagaikan air yang dalam.

Peristiwa semalam benar-benar membuatku tersadar.

Anak yang tak tahu berterima kasih, tidak ada gunanya disayang.

Tanpa menatapnya sedikit pun, aku langsung membuka pintu dan pergi.

Ketika hampir sampai di gerbang utama, Julius keluar.

"Kenapa buru-buru? Kamu belum mencari rumah baru, 'kan?"

Aku membuka gerbang utama tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Mau pergi ke mana? Aku suruh sopir antar kamu."

"Nggak perlu."

Hujan deras yang turun semalam membuat tubuhku demam. Kepalaku rasanya seperti akan pecah.

Aku memaksakan diri untuk melangkah meskipun tubuhku rasanya bisa pingsan kapan saja. Dengan kekuatan yang tersisa, aku melangkah keluar dari gerbang utama.

Namun, setelah berjalan beberapa langkah, pandangku gelap, dan aku pun terjatuh.
Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
9 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status