Share

Kita Bertemu

Sebuah panggung yang didirikan dengan riasan mewah, sedikit menaruh rasa untuk tak singgah. Tamu undangan yang rata-rata mengenakan kebaya dan baju koko, sudah mengerumuni kursi-kursi hijau, di bawah tenda.

Kami berada di dekat janur kuning yang ditancapkan, tidak jauh dari tenda pembuka–ada ucapan selamat datang di sana. Aku sengaja memakai masker, agar ibumu tak melihatku. Bisa gawat, kalau rencana menemuimu gagal.

Satria berbisik, "Ra, kalo acara ijab kabul nanti mulai, kamu jangan berbuat yang nggak-nggak, ya?"

Jiwaku terguncang hebat. Bagaimana caranya agar tetap diam, ketika menyaksikan pernikahan pacarku sendiri? Baru menapakkan kaki saja, aku sudah terbawa arus ombak kemarahan, apalagi melihatmu bergandengan tangan dengan Rossa.

Aku merapikan baju kebaya berwarna merah muda, dengan hiasan sederhana. Ya, menor juga sudah tak ada gunanya. Toh, kamu sudah akan menjadi milik orang lain–tidak akan kepincut dengan penampilanku.

Satria mengenakan pakaian kemeja, dengan celana hitam.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status