Share

Bab 18. Pemaksaan Pria Bajingan  

Hari itu, suasana pagi begitu cerah memukau di kota metropolitan terbesar di Britania Raya—menciptakan sinar cahaya yang menerangi bumi. Sorotan matahari pagi memancar di balik langit-langit kaca gedung-gedung tinggi di sekitarnya, mencerminkan suasana hati Jasmine yang sebenarnya tengah berkecamuk.

Jasmine nampak sedang tidak baik-baik saja. Akan tetapi, wanita itu berusaha untuk terlihat baik-baik saja di depan banyak orang. Dia baru saja turun dari mobil mewah, dikawal oleh Bernard yang kontras tampak bersemangat, tersenyum lebar saat membukakan pintu mobil untuknya.

“Terima kasih sudah mengantarku,” ucap Jasmine datar seraya merapikan rambutnya ke belakang.

“Tidak perlu mengucapkan terima kasih. Aku senang bisa mengantarmu. Kau tahu kan kalau aku selalu ingin meluangkan waktu bersamamu, Sayang?” Bernard tersenyum lembut, sambil membelai pipi sang kekasih.

“Ya, aku tahu itu.” Jasmine balas tersenyum.

“Ingat, aku akan menjemputmu lagi nanti. Kau tidak membawa mobil hari ini, bukan?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status