Share

Bab 16

"Bu Wenda?"

"Tapi, jangan kamu kira aku bicara tanpa bukti. Beberapa kali aku memergokimu berduaan dengan seorang lelaki bahkan kadang empat orang di rumah kosong dekat sekolah."

Bagai disambar petir, kalimat tuduhan Bu Wenda begitu menyayat hati.

"Kasihan sekali ibumu, Yum. Dia mengira kamu salihah karena selalu ke rumah Ustaz Hasan, padahal sepulang dari sana malah berzina!" Suara Bu Wenda begitu lantang.

"Mana buktinya?!" Ibu yang sejak tadi diam sudah kembali bersuara, tetapi kali ini matanya menatap tajam. Aku yakin beliau pasti tidak percaya.

Bu Wenda terlihat mengotak-atik ponselnya, lalu menunjukkan foto seorang perempuan membelakang dengan empat lelaki hidung belang di hadapannya. Tentu saja itu bukan aku dan tidak ada bukti jelas. Mereka mungkin ingin menjebak, tetapi untuk apa?

Aku merasa tidak punya saingan bahkan jika anak Bu Wenda ingin menikah dengan konglomerat pun terserah atau orang dari kerajaan juga boleh.

"Itu buk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Lia Herjuna
takut fitnah terdengar sama ayahnya dan kerabatnya tapi koq gak mau membela diri, stupid
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
ah begonya si yumna, knp malah nanya diamel percaya klu dia perawan nggak sich. dasar otak dengkul. nggak ada pikiran.
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
nggak bela diri, bodoh sich.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status