Share

Bab 19

Amel menyetor hafalan al-qur'annya sementara aku duduk dengan debar tak menentu. Kaki dan tangan semakin dingin saja karena gugup. Ustaz Hasan yang terlihat enggan melihat padaku seperti menjadi bukti bahwa beliau percaya kepada Marry.

Pun istrinya yang biasa menyapa malah diam saja. Melirik ke kami pun tidak. Aku tahu kalau sebagian prasangka adalah dosa, bisa jadi mereka ada masalah pribadi. Akan tetapi, kebetulan sekali tadi malam beliau di-inbox Marry. Itu yang membuat khawatir.

Amel terus menyambung ayat demi ayat yang dihafalnya. Hanya sepuluh menit, lalu dia menutup dengan shodaqallāhul adzīm. Aku semakin deg-degan menanti hal apa yang akan terjadi di detik selanjutnya.

Namun, sampai kini Ustaz Hasan tidak memintaku menyetor hafalan seolah aku tidak terlihat di matanya. Bahkan untuk membahas postingan Marry pun tidak. Aku semakin bingung memikirkan apa yang ada dalam pikiran beliau sebagai seorang guru.

"Maaf, Ustadz," ucapku ketika beliau hend

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
dirimu tidak malu tfk bisa bela diri sendiri, spi orgbtuamu y sibuk bela2 in dirimu, harusnya jgn bebani lg irg tua, bangkit, salah s ndiri sdh tau dikhianati tapi malah masih bucin. bukan nyari akaf masalahnya drcsiapa.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status