Share

Bab 57

Mas Dika yang tadi masuk kamar tiba-tiba ke luar dengan memakai jaket. Dia mengajakku ikut serta, lalu menyambar kunci motor.

"Tunggu, Mas! Aku ganti baju sebentar."

Mas Dika tidak menjawab, hanya mengangguk pelan. Gegas aku menuju kamar dan mengganti pakaian. Hanya lima menit takut kelamaan menunggu.

Kami melaju dengan kecepatan sedang. Mas Dika seperti mencari sesuatu. Namun, dia tidak mau memberitahuku. Katanya, nanti juga akan tahu sendiri. Beruntung baru jam sembilan pagi, rasa lapar belum sampai puncak.

Tiba-tiba motor direm mendadak. Aku memindai sekeliling dan melihat Nurul tengah berdiri tidak jauh dari kami. "Turun!" titah Mas Dika.

Aku menurut saja tanpa mau bertanya. Seperti pasangan, Mas Dika malah menggandeng tanganku atau mungkin berniat melindungi. Kami mensejajarkan langkah mengikis jarak hingga tersisa satu meter saja.

"Tidak ada yang mau kamu sampaikan, Nurul?" Mas Dika memulai pembicaraan.

Nurul terkekeh pelan. "Se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status