Share

GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA
GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA
Penulis: Handira Rezza

Disangka Gigolo

Amanda menabrak seorang pemuda saat mabuk usai pesta minum di bar bersama teman kerjanya. Ia berjalan sendirian karena semua temannya sudah pulang di jemput kekasih atau keluarga mereka.

“Maaf … Aku tidak sengaja,” ucap Amanda. Dia tidak ingin orang yang ditabraknya marah.

Carlos nama pemuda yang ditabrak Amanda hanya mengangguk saja. Kemudian dia melanjutkan berjalan karena ada sebuah pertemuan yang harus ia hadiri.

“Mimpi apa aku bertemu pria setampan itu,” gumam Amanda sambil menatap Carlos. 

“Tunggu dulu, pria itu menjepit koran di ketiaknya. Tubuhnya juga sedikit kekar, menurut artikel yang pernah aku baca dia pasti brondong kesayangan tante-tante atau seorang gigolo. Karena zaman sekarang ini eranya koran digital. Untuk apa pemuda itu membawa gulungan koran dan dijepit di ketiaknya?” imbuh Amanda.

Amanda yang sedang mabuk tapi tidak berat itu. Mencoba untuk mendekati Carlos. Dia mengikuti Carlos karena penasaran seperti apa performa gigolo di atas ranjang.

“Apa kamu seorang penguntit? Sehingga mengikutiku sampai sini. Atau jangan-jangan kamu sengaja menabrakkan diri kepadaku tadi?!” gertaK Carlos saat mengetahui Amanda mengikutinya.  

“Aku bukan seorang penguntit. Tapi aku tertarik padamu. Berapa bayaranmu semalam?” tanya Almera.  

Carlos mengernyitkan dahinya karena wanita dihadapannya ini mengucapkan pertanyaan yang menjengkelkan.

“Apa kamu pikir aku ini seorang gigolo? Kalau aku jadi gigolo pun aku tidak mau tidur denganmu. Kamu juga tidak akan sanggup membayarku!” seru Carlos.

“Sebelum kesabaranku habis. Lebih baik kamu jangan mengikuti aku lagi,” imbuh Carlos menunjukkan wajah garangnya.

“Aku tidak mau pergi!” seru Amanda.

Amanda tersenyum dia sangat menyukai gaya Carlos yang sombong. Amanda semakin semangat membujuk Carlos untuk bisa bermalam bersamanya.

“Hei! Jadi gigolo saja sombong sekali, sih! Apa ini cara kamu melayani tamu?!”

Suara teriakan seorang wanita muda dengan wajahnya yang bersemu merah terdengar nyaring di lorong bar. Hal itu membuat pria bertubuh tinggi tegap dengan wajah mempesona mengerutkan dahi.

“Gadis gila,” maki pria itu seraya melanjutkan langkah.

“Berhenti!” wanita muda itu menarik tangan pria tersebut. “Aku mau kamu, cuma kamu yang menemaniku malam ini!” perintahnya dengan langkah yang sedikit terhuyung.

Seorang pria lain dengan pakaian jas dan tampang serius menegur wanita muda tersebut, “Tolong jaga ucapanmu! Apa kamu kira bosku adalah seorang gigolo betulan?” Pria itu menepiskan tangan wanita muda itu dari lengan atasannya. 

Carlos melirik Amanda yang masih terlibat adu mulut dengan Angga. Dia melihat dari ujung kepala sampai ujung kaki sepertinya Carlos menilainya sebagai wanita yang menarik. Tapi dia harus tetap waspada jangan-jangan dia datang karena dikirim seorang musuh untuk memata-matainya.

“Angga, biarkan dia ikut bersamaku,” ucap Carlos. 

“Apa aku tidak salah dengar, Pak Carlos?” tanya Angga. 

“Tidak, kamu tidak salah dengar. Aku ingin menguji wanita ini betulan mabuk atau berpura-pura agar bisa dekat denganku!” jawab Carlos tegas. . 

Carlos melambaikan tangannya kepada Amanda agar mengikutinya. Sikapnya yang dingin dan tidak pernah dekat dengan seorang wanita membuatnya tidak tahu bagaimana caranya mengobrol dengan Amanda.

“Pak gigolo, kenapa kamu tidak perhatian pada wanita yang sedang mabuk ini, apa ini ciri khasmu melayani tamu dengan sikap dingin seperti ini?” tanya Amanda sambil berjalan di samping Carlos. 

“Kamu apa berpura-pura bodoh. Atau mungkin kamu tidak pernah melihat wajah tampanku di majalah bisnis. Atau di akun gosip artis? Biasanya mereka menggosipkan aku dekat dengan beberapa selebriti ternama!” tegas Carlos.

“Jadi maksudmu. Seorang gigolo jaman sekarang juga mempromosikan dirinya dengan menggandeng selebriti ternama?” tanya Amanda yang antusias.

Carlos menghela nafas kasar. Sepertinya hari ini dia sangat apes karena bertemu dengan seorang wanita mabuk yang bodoh. Padahal banyak wanita di luaran sana yang mengetahui siapa dia dan berlomba menjadi istrinya. Baru kali ini ada seorang wanita yang menganggapnya gigolo dan tidak tahu siapa dia.

“Aku menjadi kesal terhadapmu. Sekarang katakan dimana rumahmu aku akan mengantarmu pulang. Anggap saja aku buang sial karena bertemu dengan wanita bodoh sepertimu!” tegas Carlos.

“Apa kamu akan menghangatkan ranjangku, jika mengantarku pulang?” tanya Amanda dengan wajah sumringah.

Carlos menatap wajah Amanda sekali lagi. Wajahnya memang cantik tapi kesan pertama yang didapatkan Carlos adalah dia seorang wanita yang bodoh. Caros semakin penasaran jika dia membawanya ke hotel lalu saat sudah sadar dia akan mengatakan apa padanya.

“Kamu benar-benar perempuan tak tahu malu. Sudah mabuk merepotkan pula! Kalau ingin menghangatkan ranjangku. Kamu yang harus membayar biaya hotelnya!” jawab Carlos.

“Itu gampang sekali. Aku tahu hotel yang murah di dekat sini. Tapi kamu harus janji padaku untuk memuaskan aku,” balas Amanda.

Carlos menyeringai tipis. Dia ingin mengerjai Amanda dengan memesan kamar hotel tipe president suite, “Angga tolong pesan kamar untukku!” perintah Carlos.

Angga mengangguk lalu pergi memesan kamar sesuai dengan perintah dari bosnya. Hotel yang dipesan dekat bar agar mereka berdua bisa segera sampai dan istirahat. Carlos memperhatikan Amanda dari ujung rambut sampai ujung kaki. Wanita itu tampak asing baginya.

“Sepertinya kamu bukan dari kalangan atas, ya?” gumam Carlos yang matanya masih tidak berkedip memperhatikan Amanda.

“Apa kamu meragukanku tidak sanggup membayar jasamu di atas ranjang. Walau tidak dari kalangan kelas atas. Aku ini seorang karyawan terbaik di kota ini,” jawab Amanda yang sedikit kesal dengan ucapan Carlos barusan.

“Jadi kamu karyawan biasa. Mana mungkin seorang karyawan biasa mampu membayar jasa gigolo yang paling mahal ini,” ledek Carlos meremehkan Amanda.

Amanda mendekati Carlos lalu dia mencecap bibirnya agar tidak banyak bicara. Carlos sedikit terkejut tapi sepertinya dia tidak menolak apa yang dilakukan oleh Amanda.

“Ya Tuhan. Kenapa aku tidak menolak apa yang dilakukan wanita gila ini,” gumam Carlos yang sedikit gemetar tubuhnya.

Carlos mencoba memeluk Amanda supaya merasakan kemistri ciuman pertamanya. Sepertinya memang sentuhan dari Amanda itu membuatnya nyaman. Lalu Carlos membalas perbuatan Amanda dan membuatnya semakin terbuai oleh kenikmatan yang diciptakan oleh keduanya.

“Dasar wanita gila! Beraninya menciumku di depan umum seperti ini!” tegas Carlos sambil mendorong tubuh Amanda.

“Heh, setelah menikmati kenikmatan beberan detik kamu mendorong tubuhku. Baru kali ini aku lihat gigolo yang sok jual mahal sepertimu,” ucap Amanda sambil melipat kedua tangannya.

Carlos hanya bisa mengepalkan tangannya karena kesal. Melihat Amanda yang mampu menggetarkan hatinya itu ia menjadi kesal sendiri. Tidak seharusnya dia mau didekati oleh wanita asing seperti ini karena bisa saja dia dikirim oleh musuh saingan perusahaannya untuk menjadi mata-mata.

“Ini mungkin hanya kebetulan saja. Aku tidak pernah sudi disentuh wanita sebelumnya. Kemarilah, aku ingin menyentuhmu sekali lagi,” ucap Carlos sambil melambaikan tangannya.

Komen (11)
goodnovel comment avatar
kyroo raa
menyala abngku
goodnovel comment avatar
Hardianti Ibrahim New
seru juga ceritanya
goodnovel comment avatar
Zulfiani Ani
seru juga ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status