Share

Tugas Pertama

Demam panggungkah?

Sedikit pun aku tida bisa memejamkan mata, detik jarum jam terdengar begitu jelas ditelinga.

Apa aku harus mulai menghitung agar bisa tidur? satu domba, dua domba, tiga domba.

Trang! Trang!

Refleks tubuh langsung terbangun, menengok jarum jam pukul 01.00 malam, tidak mungkin itu adalah suara tikus seperti di rumahku yang dulu. Jangan-jangan .... maling?

Aku keluar dari kamar sembari mengendal-endap, sesosok tubuh berdiri di samping meja makan . Diperhatikan dari atas hingga bawah, jelas itu bukan maling.

"Tumben belum tidur, Den?"

Den Aaraf menengok sembari meneguk segelas air.

"Aku haus." Ia kembali menyimpan gelas yang sudah kosong, aku duduk di kursi memperhatikannya.

"Apa Den Aaraf tidak bisa tidur karena mengkhawatirkan besok hari di kantor?"

Tumben ia pun ikut duduk, biasanya tidak pernah punya waktu meski hanya sekedar berbicang dengan orang rumah. Bahkan, napas beratnya kali ini sangat kentara dan bisa kurasakan.

"Papa sudah tidak mempercayaiku memegang peru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Maria Ulfa
masak lulus smp lansung pinter ngatasi urusan perkantoran...
goodnovel comment avatar
Nunyelis
memang sapa sih namanya ...sumi or gigi....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status