Gadis Bercadar Kesayangan Mafia

Gadis Bercadar Kesayangan Mafia

By:  Callista Ivan  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings
6Chapters
1.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Berawal dari pertemuan tak sengaja ketika seorang gadis bercadar bernama Alina menolong seorang ketua mafia yang bernama Rey, hingga akhirnya membuat pria itu jatuh hati dan terobsesi untuk menjadikan Alina sebagai istrinya. Namun, tentu saja lamaran Rey ditolak oleh Kyai Usman, ayah dari Alina yang merupakan pemuka agama. Alasan penolakan tersebut lantaran Rey bukanlah berasal dari keluarga religius seperti keluarga mereka, dan ternyata Alina juga sudah dijodohkan dengan seorang ustadz muda bernama Furqon. Rey sakit hati dan nekad menculik Alina. Alina marah dan sangat membenci Rey. Namun, seiring kebersamaan mereka, perlahan bibit kebencian di hati Alina mulai memudar. Lantas bagaimanakah nasib Alina selanjutnya? Akankah dia terbebas dari Rey dan obsesinya?

View More
Gadis Bercadar Kesayangan Mafia Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
eka wulandari
bagus tapi baru baca 3au ke 4 halaman udh ke gembok 🥹
2024-02-15 20:57:14
0
user avatar
Callista Ivan
silahkan mampir kakak
2023-03-30 12:08:52
0
6 Chapters
1. Pertolongan dari Gadis Bercadar
"Rasakan ini!"Bugh! Bugh! Bugh!"Kau juga rasakan ini!"Keributan antar dua kelompok pemuda membuat arus lalu lintas terhambat. Para pemuda tersebut memenuhi jalanan dengan saling serang dan juga saling pukul. Mereka berkelahi tanpa memperdulikan orang-orang di sekitarnya yang terganggu akibat perbuatan mereka. Hingga akhirnya, salah seorang pria yang terkena sayatan pisau di perutnya tidak bisa lagi melawan dan saat itu pula tubuhnya pun ambruk ke tanah.Dia adalah Rey, pemimpin dari salah satu kelompok yang terlibat perkelahian itu.Tiba-tiba suara sirine mobil polisi mulai datang menghampiri kerumunan tersebut untuk melerai perkelahian di antara mereka. Sementara teman-teman Rey masih saling berkelahi dengan musuh, sehingga mereka tak menyadari jika polisi sudah sampai di lokasi tersebut."Gawat! Polisi datang! Bubar bubar!" seru salah seorang pemuda yang lantas berteriak kencang kepada teman-teman lainnya.Melihat tiga mobil polisi yang mulai mendekat ke arah lokasi perkelahian me
Read more
2. Rey, Sang Pemimpin Mafia
"Apa kamu yang sudah menolongku?" tanya Rey ketika ia telah berhasil menguasai dirinya yang sejak tadi terus menatap takjub pada Alina.Dalam waktu cepat, Alina sudah bisa menguasai diri, karena sebelumnya dia cukup terkejut ketika mendengar suara pria berdehem di belakangnya. Semula gadis itu gugup, tapi ketika melihat pria yang ditolongnya sudah bisa berjalan, membuat gadis itu sedikit merasa lega.Setidaknya tugasnya sudah selesai dan dia bisa secepatnya pulang. Namun, sebelum itu, ia harus memastikan sekali lagi bahwa pria tersebut benar-benar sudah pulih."Ya, begitulah. Bagaimana keadaanmu? Apakah sudah lebih baik?" tanya Alina kepada pria yang masih berdiri di ambang pintu ruangan."Ya, aku sudah jauh lebih baik," angguk Rey pada gadis bercadar di hadapannya."Oh, syukurlah. Kalau begitu aku permisi pulang dulu. Ini sudah terlalu malam dan orang tuaku juga sudah menunggu aku di rumah," pamit Alina kepada Rey, karena kini dia yakin bahwa kondisi pria itu sudah lebih baik.Akan t
Read more
3. Niat Rey Melamar Alina
Malam ini, jalanan terlihat begitu sepi dan tak seramai biasanya. Setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya Alina tiba juga di rumah utamanya, yang letaknya bersebelahan dengan pondok pesantren milik abinya.Hari sudah larut malam, sehingga ia yakin jika abi dan uminya pasti begitu mencemaskannya, karena tidak biasanya Alina pulang selarut ini.Alina menarik nafasnya panjang. Ia sudah siap menghadapi kedua orang tuanya yang pasti akan menegurnya karena telat pulang, meskipun tadi ia sudah memberitahu jika dirinyanada di rumah sakit menemani temannya. Namun, Alina sudah mengetahui seperti apa orang tuanya yang tidak bisa semudah itu menerima alasan darinya."Assalamualaikum," ucap Alina sembari membuka pintu rumahnya dan melangkahkan kaki masuk ke dalamnya."Waalaikumsalam," sahut dua orang pria dan wanita bersamaan, saat Alina baru saja masuk ke dalam rumah.Kyai Usman dan juga ummi Anita langsung berdiri ketika melihat putrinya yang baru saja sampai di rumah. Alina g
Read more
4. Kyai Usman Shock
Niat Rey yang baru saja ia sampaikan kepada Alina dan kedua orang tuanya, membuat mereka semua tentu terkejut bukan main. Sebab baru kali ini Kyai Usman kedatangan tamu seperti Rey, dan pria itu langsung menyatakan niatnya untuk melamar Alina."A … apa-apaan ini?" tanya Alina lirih, sembari menatap tak percaya pada Rey dari balik cadarnya.Kedua matanya masih berkaca-kaca menatap bergantian pada abi dan uminya dengan penuh ketakutan. Kyai Usman pun nampak terbelalak mendengar niat pria asing bernama Rey, yang tiba-tiba datang untuk melamar Putri mereka."Alina, apa maksud semua ini?" Kyai Usman menoleh pada Alina dengan sorot mata penuh murka.Alina bingung sekaligus ketakutan, tak tahu apa yang harus dia katakan kepada abinya mengenai sosok Rey yang tiba-tiba datang dan berniat melamarnya. Alina memeluk Umi Anita yang sedang berdiri di sampingnya dengan air mata yang sudah berderai. Sedangkan Umi Anita hanya bisa menangis dan membalas pelukan putrinya itu, mengusap punggungnya denga
Read more
5. Haruskah Rey Menyerah?
Baik Alina maupun Umi Anita sama-sama terbelalak kaget dan menggeleng tak percaya, begitu mereka mendengar pernyataan dokter mengenai keadaan Kyai Usman. Air mata kedua wanita berhijab lebar itu tak bisa dibendung lagi, menangisi keadaan imam mereka yang sedang terbaring lemah di dalam sana."Astaghfirullahaladzim, abi," pekik Alina dan Umi Anita bersamaan.Kedua wanita itu kembali berpelukan untuk saling menguatkan. Saat ini mereka sedang dalam musibah yang sangat besar, dan bahkan mungkin ini adalah cobaan terberat yang mereka alami. Alina dan uminya benar-benar hancur dan terluka, saat mendengar tentang kondisi Kyai Usman yang memburuk.Namun, lain halnya dengan yang dirasakan oleh Rey. Pria yang merupakan ketua mafia itu nampak tersenyum puas dengan apa yang dialami oleh Kyai Usman. Tentunya bukan tanpa sebab ia berbuat demikian, tetapi karena dengan tak adanya Kyai Usman, maka menurutnya hal itu akan lebih memudahkannya untuk memperistri Alina, tanpa harus susah payah mendapatkan
Read more
6. Perkelahian
Merasa penasaran dengan apa yang terjadi kepada para anak buahnya, membuat Rey pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk pulang. Ia bergegas turun dari mobil dan segera berlari menghampiri kerumunan tersebut. Sayup-sayup ia mendengar suara para pria itu yang sedang beradu mulut."Brengsek! Rupanya kalian yang sudah berusaha untuk mencelakai Bos Rey." Suara Andre, anak buah Rey terdengar sangat marah."Aku hanya menjalankan perintah dari bosku saja. Itulah akibatnya karena bosmu yang sombong itu tidak mau memberikan formula rahasia dari obat buatannya itu," sentak pria yang kerah bajunya sedang dicengkeram oleh Andre."Sialan! Tentu saja Bos Rey tidak akan pernah mau memberikannya, karena itu adalah rahasia dari perusahaan kami.""Tapi bosku menginginkannya, dan dia akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan formula rahasia itu, termasuk juga jika harus menghabisi nyawa bosmu yang keparat itu!" sentak pria yang merupakan musuh dari anak buah Rey itu dengan senyum smirk di wajahnya.Rey
Read more
DMCA.com Protection Status