Mafia Dilarang Mencintai Siapapun

Mafia Dilarang Mencintai Siapapun

Oleh:  Loserpryyy01  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
37Bab
312Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Malapetaka dimulai karena dosa masa lalu, ketika nafas dibalas nafas, darah dibalas darah, dan nyawa dibalas nyawa. Elia Carter menderita akibat pembantaian keji yang dilakukan ayahnya terhadap keluarga Lawrence Rollan bertahun-tahun silam. Sesuatu yang membuat Lawrence memantapkan diri untuk balas dendam dengan cara menikahi Elia, dan menghancurkan keluarga Carter secara perlahan. Dendam yang amat egois itu menguasai kewarasan Lawrence—secara langsung menghancurkan fisik dan batin Elia pula. Lantas bagaimana hubungan mereka selanjutnya? akankah Lawrence tetap teguh pendirian untuk membinasakan keluarga istri yang sangat tulus mencintainya?

Lihat lebih banyak
Mafia Dilarang Mencintai Siapapun Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
37 Bab
Bab 1 - Jodoh Dalam Duka
"Aku tidak mau dijodohkan!" Salah satu indra pendengarannya memang terganggu, cukup merepotkan karena terkadang sesuatu tak bisa didengar dengan jelas. Namun kali ini, di situasi mencekam, suara gesekan ujung mata pisau beradu begitu nyaring, Elia merasa telingannya berfungsi sangat baik, padahal ia berharap tuli keseluruhan untuk sesaat ini saja. Dalam kegelapan, kilauan pisau logam terlihat begitu jelas. Ujungnya runcing nan tajam, siap mengoyak apapun, termasuk pangkal lehernya yang kini menjadi sasaran utama. Tepat ketika permukaan salah satu pisau menyentuh kulit, sensasi dingin segera menjalar. Tak berselang lama, darah segar mengucur akibat goresan kecil. Bukannya kesakitan, Elia justru merasa gatal dan ingin menggaruknya. Membuat goresan itu makin parah. "Elia, sejauh ini kau tidak berguna. Apa salahnya sesekali menuruti ucapan ayah dan kakak tersayangmu ini." Elia membantah sembari menatap tajam Davine, sosok kakak yang satu tahun lebih tua—si pengancam, ahli pisau, dan p
Baca selengkapnya
Bab 2 - Cincin Petaka
"Perjodohan dengan seorang borjuis mungkin jadi impian banyak orang, tapi itu tak berlaku untukku." Carter adalah marga dari keluarga yang dikenal sebagai pemegang saham terbesar di Dailec Corp. yaitu Liam Carter, sejak delapan tahun yang lalu. Liam hidup bersama putra sulungnya Davine Carter, serta putri bungsu Elleia Carter. Keluarga mereka dahulu bukan apa-apa, bahkan untuk membeli sepotong roti harus bekerja siang malam tanpa henti. Tapi setelah berhasil menduduki posisi tertinggi di Dailec Corp, semuanya berubah, mereka terpandang, terkenal, dan poster inspirasi lika-liku kehidupan Liam terpampang dimana-mana sebagai motivasi masyarakat. Hanya saja kehidupan mereka tak sebersih yang orang lain lihat. Mereka mungkin berpikir, Liam yang cerdas dan pekerja keras bisa bangkit dari kehidupan kelam melalui berbagai tantangan adil. Liam naik ke puncak kejayaan bersama anak-anaknya melalui cara kotor—yang tak lain adalah membunuh seluruh keluarga besar pemegang saham Dailec sebelumnya
Baca selengkapnya
Bab 3 - Secangkir Racun
"Jika aku tidak bisa membatalkan pernikahan ini, maka Lawrence yang harus pergi." Elia sadar kalau dirinya bukan orang baik, namun juga tak bisa disebut orang jahat. Ketika memiliki ayah dan kakak pengidap gangguan psikopati, secara tak langsung ia terdidik oleh perilaku kejam mereka. Lingkungan lah yang menjerumuskannya kedalam hal keji, di mana aksi teror, pembunuhan, penganiayaan dilakukan secara terang-terangan. Meski begitu, nurani-nya belum mati. Ia seorang perempuan yang mengutamakan perasaan, bukan logika dan tindakan. Karena Maxime harus hidup, sementara dirinya tak mau dinikahkan, Elia dengan berat hati menuangkan serbuk arsenik ke dalam cangkir kopi yang dihidangkan untuk Lawrence pada pertemuan mereka malam ini. Serbuk itu didapatkannya secara khusus dari komunitas gelap yang disebut Narcist, Elia sudah tidak asing lagi dengan organisasi itu karena keluarganya bekecimpung erat dengan dunia bisnis bawah mereka, bahkan komunitas itu juga yang jadi incaran sang ayah hingga
Baca selengkapnya
Bab 4 - Mantan Kekasih
"Pagi, Maxime," setelah beberapa saat terdiam di depan sebuah coffe shop, Elia akhirnya memberanikan diri masuk dan menyapa seorang barista sekaligus pemilik kedai tersebut. Pria itu adalah Maxime Millian, kekasihnya. "Elia?" Maxime seketika langsung sumringah, ia lekas melepas apron dan topi untuk menghampiri kekasihnya yang telah lama dirindukan, "Ah, aku khawatir sekali setelah kau tak menghubungiku berhari-hari." Gadis itu sontak menudukkan kepala sendu, merasa bersalah karena seolah menghilang dari kehidupan Maxime setelah tahu akan dijodohkan dengan orang lain, "Maaf... aku bingung." "Kenapa? ada masalah apa?" Max menarik Elia duduk di bangku tepian, cukup jauh dari pelanggan lain. Ia sepenuhnya memberikan perhatian pada Elia, mengabaikan dua orang pegawai yang terlihat cukup kerepotan karena kedatangan pembeli berturut-turut. Elia mengambil napas dalam-dalam sebelum akhirnya berkata, "Aku akan menikah dua minggu lagi." Sontak keheningan datang diantara keduanya. Elia tertun
Baca selengkapnya
Bab 5 - Gaun & Tiara
"Pernikahan paling ku hindari akhirnya tiba tak lama lagi." Satu bulan yang dihindari terasa amat singkat, entah bagaimana Elia bisa hadir di butik khusus untuk untuk merancang busana pengantin ketika semalam ia menangis habis-habisan memikirkan masa depan yang amat mengerikan. "Ibu, kalau boleh jujur aku tidak ingin hidup, aku benci dilahirkan sebagai keluarga ini, maafkan aku bu." Elia hampir menangis lagi saat melihat tubuhnya dari pantulan cermin—mengenakan gaun putih tulang lengkap aksesoris sederhana seperti tiara perak. Di belakangnya, Lawrence tersenyum melihat pantulan tubuhnya sendiri yang dibalut tuxedo putih berpadu celana bahan warna senada. Elia sedikit heran, pria itu terlihat lebih mengagumi dan memperhatikan diri sendiri ketimbang calon pengantinnya—meski Elia tak berharap hal itu terjadi pula. Hanya saja sikap Law sedikit aneh. Kebanyakan pria tak akan berhenti memuji, mengagumi, dan merayu pasangannya ketika sedang berpenampilan bak bidadari. Lawrence benar-bena
Baca selengkapnya
Bab 6 - Teman Penggoda
Lawrence Rollan—pria itu tumbuh sedari kecil bersama keluarga asuh, berasal dari panti asuhan dan menjadi salah satu anak beruntung yang di angkat oleh keluarga kaya nan terpandang. Dididik menjadi lelaki berpendidikan dan penuh wibawa, menjadikannya sosok hebat diusia muda. Menjadi motivasi banyak orang, sehingga perlahan nama baiknya melambung populer di kalangan segala usia terutama anak muda. Sayang beberapa tahun lalu, kedua orang tua asuh Lawrence mengalami kecakaan lalu lintas yang mengakibatkan tragedi kematian, membuatnya kembali sebatang kara di dunia yang memandangnya sempurna. Tn. Rollan sepenuhnya memberikan kepemilikan atau warisan kepada Law karena tidak memiliki keturunan. Surat wasiat juga sudah disiapkan sejak lama, jauh sebelum tragedi kecelakaan terjadi. Aset rumah, tanah, apartemen, hotel, hingga perusahaan, kini telah menjadi milik Law sepenuhnya, ditambah ia memiliki company sendiri yang sudah berdiri sejak Tn. Rollan masih hidup. Perusahaan yang Lawrence pi
Baca selengkapnya
Bab 7 - Formalitas Pernikahan
"Pernikahanmu dua jam lagi, bersiaplah." "Pastikan saja pengantinku agar tidak bertindak sembarangan menuju detik-detik hari kebahagiaannya." Lawrence tersenyum sinis, mulai merapikan surai hitamnya yang disisir rapi ke belakang. Belum sepenuhnya matahari terbit, belum pula cahaya bulan menghilang, pria itu sudah siap dengan pakaian formal berupa kemeja hitam berbalut tuxedo putih dan celana bahan warna senada. Terlalu awal untuk berias sebenarnya. Dia begitu sibuk merapikan penampilan dari ujung rambut sampai pangkal kaki agar terlihat sempurna dihadapan banyak orang pada hari pernikahan yang sakral ini. Will menyanggah, "Kalian sudah mulai dekat, apa itu masih belum meyakinkanmu kalau Elia bisa saja kabur?" "Kalaupun dia ingin kabur, itu hanya angan-angan semata, dia tidak akan pernah bisa membatalkan pernikahan ini, keadaannya terpojok." Law menoleh, tak sengaja mendapati raut buruk yang terpatri di wajah remaja muda itu, "Kau kenapa Will?" "Hanya prihatin pada Elia." Will meng
Baca selengkapnya
Bab 8 - Pisau Berdarah
"Akhirnya selesai juga," helaan napas terdengar, begitu dasi yang melilit leher dilonggarkan beserta beberapa kancing kemeja bagian atas dilepas. Law memandang pantulan dirinya di depan cermin dengan perasaan bangga, "Aku muak berlama-lama di tempat itu. Menunjukkan senyum palsu dan menyambut orang asing adalah kegiatan paling menyebalkan di dunia." "Hanya karena tak betah di acara pernikahanmu sendiri, kau sampai membakar gedung dan membayar ganti ruginya sendiri, dasar gila," komentar Will. Keduanya kini tengah berada di rumah Lawrence, setelah insiden kebakaran besar tadi, ia segera memboyong orang-orang terdekat ke rumahnya, termasuk Elia beserta keluarga Carter. "Dari pada berkomentar tidak jelas, kenapa kau tak ambilkan istriku air dingin dan tenangkan dia." Will menyela tidak setuju, "Tunggu, itu harusnya kewajibanmu." Sontak, Law membalasnya dengan nada bantahan, "Kau berani menyuruhku?" "Lakukan kegiatan heroik di saat seperti ini, Elia pasti sangat terpuruk karena kegaga
Baca selengkapnya
Bab 9 - Hujan Deras Di Hari Ulang Tahun
19 tahun lalu"Selamat ulang tahun Nathan, semoga panjang umur," sebuah kue tiga tumpuk persegi dengan lilin berbentuk angka tujuh muncul sesaat setelah seorang anak lelaki memejamkan mata dengan erat. Kedua orang tuanya kompak melantunkan nyanyian ulang tahun khas anak-anak.Meski malam itu tengah hujan deras, sesekali disertai petir, sama sekali tidak menghalangi kebahagiaan keluarga kecil tersebut.Seorang anak perempuan yang lebih kecil berusaha mendekati kue milik sang kakak, "Aku mau tiup lilin!"Sang ibu langsung menengahi, "Tiup bersama-sama dengan kakak ya, ayo kita hitung, satu... dua... tiga..."Api kecil itu pun padam."Nathan sekarang sudah tujuh tahun, mau hadiah apa dari ayah dan ibu?" pria baya itu mengusap kepala putra sulungnya dengan lembut.Nathan tampak berpikir sejenak, ia sudah punya segala hal tanpa meminta dibelikan, tidak ada lagi benda yang diinginkan. Namun saat melihat riak air dari akuarium ikan di sudut kamar, ia teringat sesuatu, "Ayah berjanji mengajak
Baca selengkapnya
Bab 10 - Kamar Penuh Penyadap
"Elia memasang penyadap suara di kamar kalian." "Berapa banyak?" Lawrence tertawa karena sebelumnya ia juga telah memasang penyadap suara sekaligus kamera pengintai di seluruh area rumah tanpa terkecuali. Lawrence sudah menyiapkan segala hal secara terperinci karena ia tahu Liam Carter juga punya rencana yang telah disiapkan, bahkan ia meminta salah satu tangan kanannya yaitu Enrique atau yang kerap dipanggil En untuk selalu memantau pergerakan Elia yang dirasa mencurigakan. Seperti saat ini, En tengah memantau Elia lewat kamera pengawas sembari melaporkan seluruh kegiatan yang mencurigakan pada Law. "Tiga, dibawah laci dekat ranjang, di belakang meja rias, dan di dalam cekungan lampu tidur." "Bagus, mari terus lihat perkembangannya kedepan, apa yang sebenarnya diinginkan orang-orang Carter itu." En terus memandangi kegiatan Elia, bahkan tidak peduli ketika gadis itu mulai melepas pakaian dan menggantinya dengan handuk. Ia hanya fokus dengan apa yang diperintahkan Law, "Belum jel
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status