Karena sebuah insiden kecelakaan, hingga membuat calon istri Rafael mengalami koma. Lalu, secara mendadak orang tua Rafael memaksanya untuk menikahi Raysa, gadis muda yang usianya cukup terpaut jauh dengannya. Untuk dijadikan sebagai istri sementara. Namun, dibalik itu semua, tanpa sepengetahuan Raysa, ternyata Rafael Aditama Putra berserta kedua orang tuanya itu mempunyai suatu alasan yang membuatnya mau tidak mau harus bersedia menikahinya. "Pokoknya, Mama gak mau tau. Kamu harus mau menikahi Raysa, titik! Jika tidak, maka jangan pernah kamu memanggilku Mama lagi!" ucap Amanda Ibu dari Rafael. Lantas alasan apakah yang membuat orang tua Rafael memaksanya untuk menikahi gadis itu? Dan apakah suatu saat nanti Raysa akan mengetahuinya? Lalu, ketika calon istri Rafael telah tersadar dari koma, kira-kira bagaimanakah nasib pernikahan mereka nanti? Apakah Rafael akan kembali ke tunangannya dan meninggalkan Raysa? Atau, malah akan lebih memilih untuk tetap bersama Raysa? Yuk ikuti kelanjutan ceritanya di sini!
View MoreDi suatu malam, sekitar jam sembilan. Saat itu udara sedikit dingin dan jalan terlihat sepi. Tidak ada terlalu banyak mobil yag melintas.
Sebuah mobil putih berjalan sangat cepat. Kedua sejoli tampak bertengkar hebat."Terus mau kamu apa?" tanya Rafael sedikit emosi. Merasa tak terima karena terus disalahkan oleh tunangannya ini."Seharusnya kamu jangan meladeni wanita jalang itu, tapi kamu malah meladeninya!" ucap wanita yang bernama Lucyana itu sewot."Alah ... kamu aja yang terlalu cemburu. Kami hanya saling menyapa, dan kami juga sudah tidak ada perasaan apa-apa lagi kok!" sergah Rafael. Ekspresinya tidak bisa dibohongi akibat rasa cemburu wanita di sampingnya itu, ia mulai merasa jengah."Oh, ya? Apakah kamu yakin kalau kalian sudah tidak ada rasa lagi?" Lucyana meragukan ucapan lelaki yang sebentar lagi akan menjadi suaminya itu."Dengar, Lucy! Itu dulu, hanya masa lalu. Kenapa kamu masih mengungkitnya sih? Lagi pula kita ini sudah bertunangan dan sebentar lagi kita juga akan menikah. Lalu kenapa kamu masih saja merasa cemburu? Jika kamu terus-terusan merasa curiga begini, lama-lama aku juga sudah tak tahan lagi, Lucy!""Oh, jadi kamu sudah merasa tidak tahan lagi bersamaku? Terus kamu ingin kembali lagi sama dia gitu?" Bukannya mereda, emosi gadis itu malah semakin meluap. Sahingga membuat Pria berusia 32 tahunan itu hampir frustasi menghadapinya."Ya, bukan seperti itu, Lucy. Ah ... sudahlah, susah ngomong sama kamu. Lama-lama aku bisa stres ngadepin kamu.""Oh, ya udah. Dari pada kamu balik lagi sama dia, mending kita mati aja sekarang!" Dengan tanpa terduga Lucy malah memegang setir yang sedang dikemudikan oleh lelaki tersebut.Sehingga membuat lelaki itu cukup syok dan kesusahan untuk mengendalikan mobil."Apa yang kamu lakukan, Lucy? Apa kamu sudah gila?" teriaknya kesal."Ya, memang aku sudah gila!"Kedua sejoli itu masih saja terus ribut di dalam mobil. Hingga ....Tooooot!Suara klakson truk membuat keduanya tersadar dan langsung panik saat melihat ada sebuah truk besar di depan mobil mereka kini. Sontak Rafael yang syok membanting setir ke sisi kanan. Namun laju mobilnya tidak stabil, mobilnya berkelok-kelok dan sedikit memutar-mutar di jalan. Dan tak lama ia pun kembali membanting setir saat ia melihat ada sebuah bus dari arah belakang melaju sedang. Kemudian ...."Aaa ...."Braakk!Mobil Rafael menabrak seorang wanita paruh baya yang akan meyebrang jalan, hingga wanita itu pun terpental cukup jauh dan tergeletak di pingir jalan.Lalu, tak cukup itu saja, mobil Rafael yang terhenti di tengah jalan itu tertabrak bus dan kemudian terpental hingga terguling-guling di udara. Dan ....Prang!Bebarengan dengan mobil Rafael yang mendarat sangat kencang dalam keadaan terbalik di tengah jalan. Mendadak saja batin Amanda sang ibu dari Rafael menjadi tak tenang, saat melihat gelas yang ia pegang tadi, tiba-tiba saja malah terlepas dari tangan dan langsung pecah berhaburan di lantai dapur."Ya Tuhan, Rafael! Ada apa ini?" pikirnya mulai resah.***Di tempat kecelakaan.Asap membumbung tinggi. Ada dua orang yang tak bergerak di dalam mobil yang terbalik dengan wajah dan tubuh terluka, cairan merah keluar dari beberapa luka akibat serpihan kaca depan dan pintu mobil yang melukai keduanya.Dua orang itu kini dalam keadaan pingsan di dalam mobil. Keadaannya cukup parah. Sangat parah. Darah menetes di dahi salah satu pengendara akibat benturan keras dengan setir, dan pelipis matanya terkena pecahan kaca. Bukan hanya itu saja, tubuh keduanya pun di penuhi serpihan kaca mobil yang pecah akibat ringseknya atap mobil dengan jalan."Tolong ... ada yang kecelakaan, cepat panggil polisi!" Salah satu pengendara dengan sigap berteriak meminta tolong dan menghampiri mobil itu. "Pak, tolong saya. Bantuin korban di dalam mobil!" Teriak laki-laki dengan jaket berwarna hitam.Sementara di sisi lain jalan raya itu juga terlihat sudah ada beberapa orang yang menghampiri wanita paruh baya yang telah tertabrak mobil tersebut. Lalu pengendara lain datang membantu, sekitar lima orang pengendara lain turun dari motor dan berusaha memecahkan kaca jendela mobil. Tampaknya agak sulit untuk di buka. Pengait kunci otomatis mobil itu macet. "Ah ... sial, macet. Susah untuk dibuka!" seru yang lainnya sedikit mengeluh dan hampir putus asa.Kecelakaan itu membuat heboh para pengendara lain yang hendak melintasi jalan itu. Semua berhenti hingga menimbulkan macet yang cukup parah. Sebab, mobil Rafael terbalik di tengah-tengah jalan. Dengan asap tebal membumbung tinggi.Polisi mulai berdatangan, suara riuh sirine menggaung keras ke seantero jalan raya. Semua melihat kejadian itu, banyak yang takut membantu, namun sebagian asik membuat video kecelakaan itu, di posting ke internet, dan ada yang membuat vidio tentang kecelakaan itu.Bukan hanya para pengendara lain yang sibuk merekan kecelakaan itu, tetapi para reporter juga sudah mulai berdatangan ikut sibuk men-shoot kejadian dan aksi memberi pertolongan para korban.Polisi mulai ikut membantu, mereka berusaha menyingkirkan pecahan kaca yang berhasil dipecahkan pengandara lain yang sudah sedari tadi sigap menolong.Salah satu korban wanita telah berhasil dikeluarkan dari mobil. Pintu pun berhasil di buka setelah polisi membobolnya dengan linggis dari petugas pemadam kebakaran yang baru saja datang. Tinggalah satu korban lagi yang belum berhasil keluar.Mereka mulai melakukan pertolongan juga padanya, mulai menarik tubuh lelaki itu pelan-pelan dari mobil. Tetapi, tubuh itu terhimpit atap mobil. Kakinya pun terjepit dashboard mobil."Ini sangat susah, kakinya terjepit, Pak!" ujar salah satu penolong dengan suka rela."Pelan-pelan Pak, bisa-bisa kakinya patah nanti!" ujar yang lainnya.Mereka tampak sibuk mengupayakan agar lelaki yang bernama Rafael itu bisa keluar dari mobil. Petugas pemadam kebakaran berusaha mengeluarkannya dari pintu sebelahnya. Kedua kaca pintu depan mobil yang dikendarainya tadi sudah pecah."Kami akan berusaha mengangkat dasboard mobilnya, setelah itu kalian coba angkat tubuh korban!" Yang lain hanya mengangguk, mengikuti intruksi petugas pemadam kebakaran itu. "1 ... 2 ... " Petugas pemadam kebakaran itu mulai berhitung."TIGAAA ...." pekiknya sangat keras.Mereka semua mengerahkan tenaganya untuk mengangkat dashboard yang menjepit paha Rafael sehingga ia sulit dikeluarkan. Polisi dan pengendara lain yang ikut membantu menolongnya menarik pelan-pelan.Namun ....Bruaakk!Dua orang pemadam kebakaran sudah kehabisan tenaga, mereka tidak kuat lagi mengangkatnya dan membuat dashboard mobil kembali turun. Sehingga membuat kaki lelaki itu kembali tertekan dashboard."Pak, hati-hati! Kasihan korbannya!" teriak salah satu Polisi. "Coba yang lainnya membantu petugas pemadam kebakaran!" perintah polisi itu.Dua pengendara lain berbadan besar mengikuti perintah polisi demi keselamatan korban. Dan mereka mulai memberi aba-aba dan berhitung kembali, memulai aksi pertolongan mereka.Sementara di bagian mobil lainnya, bensin mengucur dari dalam tangki mobil. Kabel yang terputus mengeluarkan percikan api. Lalu menyambar ke bensin yang sudah tercecer di jalanan. Semula api itu kecil, lambat laun menjalar mengikuti aliran bensin yang mengalir di jalan dan membesar. Hingga ....Duaaaar!Setelah makan malam, Amanda dan Aditama sengaja ingin mengajak Raysa untuk mengobrol di ruang tengah. Sementara Anggia lebih memilih untuk beristirahat di kamar.Terlihat kedua paruh baya itu kini sedang terduduk santai di sebuah sofa panjang yang membentang di tengah ruangan. Sedangkan Raysa masih berada di dapur ingin membuatkan minuman hangat untuk keduanya.Kepada pelayan Raysa sempat menanyakan minuman apa yang biasanya disukai oleh kedua mertuanya. Setelah tau, dengan segera ia langsung membuatnya. Lalu dengan membawa nampan, gadis bergaun krem itu berjalan menghampiri keduanya."Pah, Bunda. Ini Raysa buatkan minuman hangat untuk kalian." Dengan satu per satu gadis berambut ikal sebawah bahu itu meletakan tiga cangkir teh hangat di atas meja. Tidak lupa ia juga membawa sepiring kue basah sebagai cemilan dan teman mereka mengobrol."Oh, terimakasih, Sayang. Kamu ini tau aja, kalau Bunda lagi pingin teh hangat," ucap Amanda tersenyum lembut padanya."Iya, Bunda. Tadi Raysa sempat
Keesokan harinya.Scarlett Salon, itulan nama Salon kecantikan tempat Raysa bekerja dulu. Sudah berapa tahun yang lalu ia telah bekerja di sana.Pada awalnya sebagai karyawan baru, ia ditugaskan untuk membantu para penata rias atau hairstyallis untuk menyiapkan dan membersihkan semua alat make up yang mereka gunakan.Seiring berjalannya waktu ia bekerja di sana, ia pun diajari bagaimana cara menjadi karyawan di tempat itu. Mulai dari cara mencuci rambut, merawat kuku dan lain sebagainya yang berhubungan dengan semua pelayanan di salon tersebut.Namun, sekarang ia sudah tidak perlu repot-repot lagi untuk melakukan semua itu. Karena sekarang ia sudah menjadi menantu dari anak seorang pengusaha kaya pemilik pabrik, PT pembuatan makanan kering yang cukup tersohor di negeri ini.Sekarang dirinya tak perlu bekerja di salon itu lagi. Karena sesuai dengan apa yang direncanakan oleh adik dan ibu mertuanya, kini ia malah diajak untuk melakukan perawatan di sana. Sehingga membuatnya merasa ragu
"Oh, jadi itu sebabnya Bunda sampai membenci Tante Amara?" kata Anggia.Raysa menganggukan kepala. "Ya, makanya Bunda gak setuju jika si Om galak itu sampai menikah dengan Lucyana.""Hah, Om galak? O-om gakak siapa, Mbak?" Gadis berkaos putih itu mengerutkan dahi kebingungan."Ya-ya Tuan Rafael-lah, Gia!" jawab Raysa mendengus kesal."Oh, ja-jadi Mbak panggil Kak Rafael siapa tadi? O-OM galak? Bhahaha .... " Tawa gadis muda bermata bulat itu langsung pecah, geli mendengar panggilan mesrah kakaknya untuk suaminya."Ya, terus aja deh, kamu tertawa!" Sembari memutar bola mata malas, Raysa memanyunkan wajah."Hahaha ... ya maaf, Mbak. Habisnya lucu sih. Masa suami sendiri dipanggil Om galak." Sambi terus menahan tawa, Anggia membekap mulutnya yang masih ingin terus ngakak."Ya biarin. Lah, orang bener dia, 'kan emang udah om-om. Mana galak banget lagi. Jadi, ya aku panggil dia Om galak aja," jawab Raysa ketus."Ok-ok, terserah Mbak aja deh, mo panggil dia apa. Tapi yang jelas jika Bunda d
Di balkon, terlihat Raysa duduk melamun sedang memikirkan bagaimana nasib pernikahannya nanti. Karena jujur saja, sebenarnya ia merasa tak nyaman dengan pernikahan yang memang sangat terpaksa ini.Andai saja ini bukanlah permintaan dari Bu Amanda, mungkin ia akan lebih memilih untuk menolak pernikahan ini. Tapi, mau bagaimana lagi? Semua ini juga ia lakukan demi masa depan sang adik. Ya walau terasa berat, kalau bisa ia harus tetap bertahan sampai masa kuliah adiknya selesai. Yang berarti selama kurang lebih 4 tahun lamanya ia harus terus berhadapan dengan pria galak tersebut."Oh, ya Tuhan, apakah aku mampu bertahan selama itu?" Sembari menghela nafas lemas, gadis itu merasa ragu.Puk!Raysa terjingkat kaget, ketika pundaknya ditepuk oleh seseorang dari arah bekakang. Seketika ia menoleh ke orang tersebut. "Bunda!" cicitnya sambil tersenyum canggung."Ternyata kamu di sini, Sayang. Pantesan dari tadi Bunda panggilin, kamu gak ngejawab. Dan setelah Bunda cari-cari. Eh, kamunya malah l
Tok-tok-tok!"Rafael, Raysa! Kalian gak papa, kan?" Amanda yang kebetulan melintas di depan kamar sang anak, merasa kaget ketika mendengar suara gaduh dari dalam kamar. Lalu dengan khawatir ia segera mengetuk pintu.Sontak dua orang yang berada di dalam kamar itu terlonjak kaget dan menjadi sangat panik. Lalu dengan kebingungan gadis berambut ikal sebahu itu bergerak mendekati laki-laki yang masih terduduk di lantai. "Em ... maaf, Om! Eh, Tuan. A-ku gak sengaja." ucapnya terbata. Sungguh Raysa merasa tidak enak hati dan sedikit ketakutan padanya. Dengan ragu ia ingin membantunya untuk bangun dan duduk di kursi roda.Namun, baru saja ia akan mengulurkan tangan ke arahnya, dengan sangat galak, Rafael langsung membentaknya kesal. "Jangan sentuh aku!"Otomatis Raysa langsung terdiam dan tak berani untuk menyentuhnya.Tok-tok-tok!"Rafa, Raysa! Buka pintunya!" Suara Amanda kembali terdengar cukup keras. Hingga menarik perhatian penghuni lain untuk datang mendekatinya."Ada apa, Mah?" ta
Langkah demi langkah, Raysa berjalan mengendap-endap seperti maling, mulai bergerak untuk mendekati ranjang. Walaupun ia sempat merasa ragu, pada akhirnya Ia memutuskan untuk tidur di sana. Namun, baru saja ia naik ke atas ranjang, tiba-tiba saja lelaki yang terbaring di sana membalikan badan dan langsung memberi tatapan tajam padanya. "Hey, apa yang kau lakukan?" bentak Rafael.Raysa sempat terjingkat kaget dibuatnya. Namun, dengan salah tingkah ia pun nyengir kuda. "Eh, ketauan, ya?" cengirnya.Lalu dengan mengeryitkan dahi, lelaki itu terus menatapnya curiga. "Kenapa kau ada di sini? Apa kau sengaja ingin tidur bersamaku?" cercarnya. "Ya ya, jelas aku akan tidur di sini? Kalau bukan tidur di sini, di mana lagi? Masa aku harus di sofa, ih ... engga banget kali. Yang ada nanti badanku pegel-pegel karena tidur di sofa itu," jawab Raysa sengit."Apa kau serius akan tidur di sini? Aku tidak akan menjamin jika sampai terjadi sesuatu padamu nanti!""Hahaha ...." Gadis berpiama pink ber
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments