Share

Kau?!

Author: Rosemarry
last update Last Updated: 2023-08-19 21:41:38

Saat matahari mulai naik ke puncak takhta tertingginya, Belle pun terbangun karena silau matahari yang menembus jendela kamarnya.

"hoaaam..."

Belle menguap sambil meregangkan tubuh dan menutupi matanya yang terkena silau matahari. Dia melirik jam yang tergantung di dinding kamarnya.

Tubuhnya terasa sangat lelah, tapi dia tetap beranjak dari ranjang nyaman itu dan meraih handuk sebelum akhirnya masuk ke kamar mandi.

Belle menanggalkan satu persatu pakaian yang menutupi tubuh indahnya. Dia memandangi tubuhnya di pantulan cermin, dan stempel yang Bryan berikan ternyata masih belum juga hilang.

Dia menghela napas panjang, "Kapan bekas-bekas ini akan hilang? Aku selalu teringat dengannya saat melihat stempel ini," keluh Belle yang kembali mengingat adegan ranjang panasnya.

Bagaimapun itu adalah pengalaman pertama bagi Belle. Namun karena tak ingin terlarut dalam khayalan, dia pun segera melanjutkan mandinya. Karena dia harus bergegas ke markas, untuk persiapan misinya hari ini.

Setelah selesai mandi dan mengganti pakaian, Belle bergegas menuju markas. Sembari menyetir, Belle menelepon orang dari pasar gelap, yang bertugas mengurus mobil sport yang mereka janjikan untuk menunjang misi mereka hari ini.

"Antarkan mobil yang kalian janjikan untuk, ke jalan xx. Aku akan kesana bersama anak buahku, untuk mengambilnya."

Setelah mengatakan hal itu, Belle pun menutup sambungan telepon itu dan mulai menginjak pedal gasnya semakin dalam. Hingga tak lama berselang, Belle akhirnya sampai di markasnya. Dia berjalan masuk ke dalam untuk mengecek apakah rekan-rekannya sudah berkumpul.

"Apa semua sudah disini" tanya Belle begitu dia melihat Jessy.

Jessy mengangguk, "Sudah, kau yang datang paling akhir."

"Baiklah, suruh semuanya segera bersiap. Bawa semua perlengkapan. Karena kita harus pergi ke jalan xx lebih dulu untuk mengambil mobil kita.

Mendengar penuturan Belle, Jessy pun mengangguk dan segera memanggil yang lainnya, sesuai instruksi sang kapten. Sedangkan Belle, memilih untuk menunggu di dalam mobilnya.

Tak lama, mereka berlima keluar dari dalam markas dengan membawa perlengkapan yang mereka butuhkan.

Belle memberikan kode agar semuanya masuk ke dalam mobil, dan mereka segera bergegas menuju jalan xx.

*

Sesampainya di tempat tujuan, mereka sudah melihat mobil sport keren, tengah terparkir didepan sebuah rumah.

"Ayo masuk" Belle mengajak mereka masuk ke dalam rumah itu.

Di depan pintu rumah itu, juga sudah ada 2 orang berbadan besar yang tengah berjaga. Dan sesampainya di ruang tamu, Belle bertemu dengan orang yang di telfonnya tadi.

Pria itu menyerahkan kunci mobil pada Belle dan menyampaikan pesan dari atasanya,"Bos Besar bilang, jika misi ini sukses dia akan memberikan bonus tambahan di luar harga barang. Dan mobil itu juga akan jadi milik kalian."

"Tunggu saja kabar baik dariku," Belle menerima kunci itu dan berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan, diikuti oleh kelima anggota timnya.

Mereka segera mengenakan kostum dan juga topeng khas milik mereka masing-masing, sebelum mereka bergerak menuju tempat yang di infokan, menjadi jalur pengiriman.

Mereka akan bersiap disana dan menunggu target mereka datang. Sesuai rencana, mereka berpencar di sepanjang rute pengiriman, untuk memantau dan saling memberi informasi pada rekan yang lain.

*

"Target terlihat di titik A," ujar Jessy dan Max yang ada di titik A.

Belle pun menyahut, "Baik, jalankan rencana."

Jessy dan Max memacu kencang mobilnya, mengikuti truk pengiriman yang berada di depan 2 mobil polisi yang tampak mengawalnya.

Melihat hal mencurigakan itu, orang yang duduk di kursi penumpang mobil penjaga itu memberitahu temannya yang tengah fokus mengemudi.

"Sepertinya mobil di belakang mengikuti kita."

"Cepat atasi," balasnya singkat.

Dor!

Dor!

Dor!

terdengar suara tembakan yang diarahkan ke mobil Max dan Jessy. Namun Max dapat menghindarinya dengan gesit.

Dor!

Dor!

Dor!

Sekali lagi terdengar tembakan, namun kali ini Jessy yang menembak mobil di depanya. Senapan yang digunakan oleh Jessy, juga sudah terpasang peredam suara, sama seperti pistol yang polisi itu gunakan.

Dia mengarahkan tembakan itu, kearah ban mobil polisi di depannya, hingga mereka kehilangan kendali dan membuat kedua mobil polisi itu saling bertabrakan.

Brak!

Salah satu mobil terbalik dan yang satu lagi menabrak pembatas, lalu terjun bebas ke bawah jurang.

"Tugasku sudah beres. Target hampir sampai ke titik B."

Sang supir truk mulai panik, karena dia melihat mobil polisi di belakangnya sudah di kalahkan.

Namun ternyata, Max tiba-tiba saja menghentikan mobilnya dan membuat sopir truk itu, sejenak dapat menghela napas lega. Dia tidak menyadari jika di depan masih ada bahaya yang mengintainya. Bryan yang mendapat kabar penyerangan sudah berlangsung pun, segera bergegas menuju lokasi.

"Giliran kita," ucap Leo.

Mereka segera menghadang mobil polisi yang berada di depan truk pengantar. Tanpa basa-basi, Belle melepaskan tembakan kearah pengemudi dan orang yang duduk di kursi penumpang.

Dor!

Dor!

Dor!

Dor!

Semua tembakan itu tepat mengenai kepala, dari empat orang anggota polisi itu. Supir truk yang kaget pun, sontak menghentikan laju kendaraannya.

Sky dan Anne pun bergegas menuju mobil pengantar untuk mengambil barangnya. Lalu mereka bergegas pergi dengan kecepatan penuh.

Beberapa saat setelah mobil Sky melaju kencang, tiba-tiba saja ada mobil yang datang kearah Belle dan Leo dengan melepaskan tembakan. Tanpa pikir panjang, Belle mengambil alih kemudi dari Leo dan aksi kejar-kejaran pun tak terelakkan.

Kedua kubu masih terus melepaskan tembakan, hingga Belle terpaksa menyalakan nos. Tapi dia tidak menyangka jika mobil di belakangnya juga mempunyai barang yang serupa.

Karena terdesak, Belle membelokkan mobilnya memasuki area konstruksi terbengkalai, lalu bergegas turun dan bersembunyi sambil membawa senjatanya.

Pengemudia mobil yang mengejar Belle itu tidak lain dan tidak bukan adalah Bryan. Dia mengikuti mobil Belle masuk ke area itu dan langsung di sambut peluru panas dari Belle.

Dor!

Bryan dan rekannya, Steve dengan sigap bersembunyi di belakang mobilnya. Mereka masuk ke area itu dan berpencar mencari target mereka. Belle bersembunyi di belakang tangga dan bersiap menyergap Bryan.

Bryan yang merasakan ada orang di dekatnya pun segera menendang tangan Belle yang sedang memegang senjata, hingga senjat itu terlempar, dan membjat Belle segera maju menyerang Bryan.

Dor!

Dor!

Bryan berusaha menembak Belle, tapi Belle dengan lincah menghindarinya dan menyerang Bryan dari jarak dekat.

Dia menendang pistol Bryan, hingga terlempar dan mereka pun berkelahi tangan kosong.

Namun pada akhirnya, salah satu tangan Belle sudah dikunci oleh Bryan dan dengan cepat dia menyingkap topeng yang Belle kenakan.

Bryan kaget melihat wajah Belle, "Kau—"

Belum sempat Bryan bereaksi, Belle yang melihat celah pun langsung melawan balik, hingga Leo datang tepat waktu dengan mengendarai mobilnya melaju kearah Belle. Mereka pun bergegas pergi, disaat Bryan masih terkejut dengan apa yang dilihatnya.

"Tidak salah lagi, dia wanita yang bersamaku malam itu."

Suara rintihan Steve, membuat Bryan tersadar dan segera membawa rekannya itu ke rumah sakit, karena Steve terkena tembakan dari Leo.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gadis Pencuri Hati Tuan Polisi   Episode 151

    "Sudahlah ma, sekarang ayo kita mulai makan malamnya saja. Aku sudah sangat lapar karena terlalu banyak bicara."Bryan pun mengajak semua orang untuk memulai makan malam mereka, BBQ yang di masak oleh koki yang Bryan panggil untuk datang ke rumah mereka pun sudah matang dan siap untuk di santap."Baiklah ma, ayo kita mulai makan saja. Kasihan teman-teman Bryan yang jadi menunda makan malam mereka karena obrolan kita ini." Sahut Adrian.Pria itu sedang dalam mood yang baik, hanya karena satu perkataan yang tadi sempat Bryan ucapkan. Yaitu permintaannya untuk bekerja di kantor milik Adrian, dan meninggalkan pekerjaanya di kepolisian demi keluarganya.Rasa bangga pun menyeruak di dalam hatinya, karena anak laki-lakinya itu lebih memikirkan keluarganya, memikirkan istri dan calon anak-anaknya dari pada memikirkan keinginan pribadinya.Bagiamanapun mengurus bisnis milik ayahnya itu tidak memiliki resiko yang bisa mengancam nyawa, lain halnya dengan tugas-tugas yang dia dapatkan di kepolisi

  • Gadis Pencuri Hati Tuan Polisi   Episode 150

    Setelah beberapa menit perjalanan, mereka pun sampai di mansion milik Bryan, dan benar saja di sana sudah ada beberapa mobil sport yang terparkir.Mereka pun masuk ke dalam mansion taoi tidak dapat menemukan siapapun di sana."Kemana anak nakal itu?" Gumam Riana smabil celingukan ke sana ke mari mancari keberadaan Belle maupun Bryan, namun Riana tidak juga kunjung menemukan mereka."Mungkin ada di halaman belakang mah?" Sahut Angel sembari berjalan lebih dulu mendahului mama, papa da suaminya.Angel berjalan menuju ke halaman belakang, dan benar saja semua orang tengah berkumpul di sana dan sedang membuat BBQ, Riana pun mendekat ke arah mereka dan menghampiri anak serta menantunya itu."Aww!!! Sakit ma!!" Seru Bryan yang tiba-tiba saja merasakan sakit akibat jeweran dari sang mama di telinga sebelah kananya."Kau masih tau sakit, hah? Kemana saja kau beberala hari ini? Seenaknya saja pergi membawa menantu mama tanpa pamit, dasar anak kurang ajar!" Riana kembali menjewer telinga Bryan.

  • Gadis Pencuri Hati Tuan Polisi   Episode 149

    "Tidak benar-benar sesuai dengan rencana, tapi hasil akhirnya benar-benar sama seperti yang kita semua inginkan. Jadi datanglah ke mansionku untuk berpesta malam ini, ok?" Jawab Belle yang langsung mendapatkan sorakan gembira dari teman-temanya."Kau tenang saja Belle, kami pasti akan datang." Sahut Sky yang langsung merebut hp Leo dari tangan si empunya."Astaga kau ini Sky, selalu saja seperti monyet melihat pisang saay mendengar kata party." Gurau Anne yang membuat Sky auto nyengir kuda dan semua orang pun tertawa geli melijay tingkah dua sejoli itu."Kau salah Anne, kasihan si monyetnya, kenapa dia kau samakan dengan Sky? Turun sudah derajat para monyet di dunia ini, ha.. ha.. ha.." Tawa semua orang kembali pecah akibat selorohan yang di lontarkan oleh Max itu."Aku benar-benar jai angat merindukan kalian teman-teman, cepatlah kesini sekarang juga oke? Aku tunggu!" Seru Belle yang sudah sangat rindu dengan kawan seperjuanganya itu.Dan Bryan juga tengah menelfon orang tuanya saat

  • Gadis Pencuri Hati Tuan Polisi   Episode 148

    "Tentu saja, aku akan memenuhi keinginanmu itu. Jadi sekarang pergilah dengan tenang..." Rian baru saja akan menarik pelatuk senjatanya, namun Belle menendang senjata kakaknya hingga terjatuh ke lantai.Prak!!"Hentikan kakak, jangan bunuh mereka. Mereka hanya ingin membalaskan dendam orang tua mereka, dan aku tidak ingin menjadi sama seperti mereka yang di butakan oleh dendam. Aku akan mengampuni kalian, tapi kalian harus berjanji untuk berubah. Aku akan menyuntikkan sebuah virus ke tubuh kalian, dan itu butuh penawar untuk setiap bulanya. Jadi bersikap baiklah, berubahlah menjadi orang yang lebih baik lagi." Ujar Belle."Kau yakin adik?" Tanya Rian memastikan keputusan adiknya itu."Aku yakin kakak." Jawabnya singkat dan terdengar tidak sedang main-main."Baiklah, terserah kau saja." Balas Rian mengalah."Kalau begitu, biar mereka berdua ikut denganku saja kembali ke kepolisian. Aku membawa mereka sebagai penebusan kesalahanku yang mangkir dari tugas, dan untuk membebaskanmu dari ke

  • Gadis Pencuri Hati Tuan Polisi   Episode 147

    "Aku juga tidak tahu apa yang terjadi, tapi apa mungkin jika ini adalah ulah dari nona Belle Gabriel?" Tanya Joseph yang baru saja ingat kalau Belle akan datang ke pulau kembar untuk menjatuhkan Gabriel."Belle? Sepertinya tidak mungkin, meskipun dia jenius dalam bidang penelitian, tapi dia tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu sampai sejauh ini." Jawab Gabriel yang tidak oercaya dalang di balik semua ini adalah orang yang dia sebut sebagai wanita miliknya."Kenapa tidak mungkin? Suami nona Belle adalah seorang anggota keplisiam khusus, bahkan dia lahnyang ada di oeringkat pertama. Apa itu masih belum cukup untuk membuatmu percaya kalau semua ini adalah ulah mona Belle?" Tanyanya lagi."Entahlah, tapi jika memang benar ini ulah dari Belle, ku rasa ini merupakan karma untukku karena telah membunuh kedua orang tuanya." Jawab Belle.Belle dan Rian pun akhirnya sampai di pulau yang satu lagi, dan semua anggota pasukan elite sudah bersiap di eoan gedung lab untuk menyerbu, tapi

  • Gadis Pencuri Hati Tuan Polisi   Episode 146

    "Yup. Aku pernah mengalami mimpi buruk yang amat sangat mengerikan itu, apa lagi saat dia memanggilku atau mendatangiku dengan jarum suntik di tangannya dan senyum manis atau senyum pepsodent yang dia perlihatkan padaku. Di saat itu pula lah mimpi burukku yang baru akan segera di mulai. Jadi sebelum kau mengingatkanku tentang senyum manis terkutuk adik kita itu, aku sudah lebih dulu faham betul apa arti ari senyuman itu."Kevin pun menceritakan bagaimana ekspresi Belle dulu saat akan mulai mencoba virus baru temuanya pada tubuh Kevin.Di saat hal itu terjadi, Belle pasti memanggil Kevin atau dia yang menghampiri Kevin dengan membawa jarum suntik di tangannya dan menebar senyuman manis atau terkadang juga senyum ala iklan pespsodent miliknya.Biasanya sebuah senyuman adalah pertanda untuk sesuatu yang baik. Namun berbeda dengan Belle, senyumannya justru acap kali membawa hal buruk bagi orang di sekitarnya.Namun saat dia benar-benar sedang tersenyum tanpa ada niatan di baliknya, senyum

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status