Share

Bab 21

"Mbak? Mbak yu sakit apa?" tanya Pak Hasan, kepada Kakaknya itu.

"Cuma demam biasa Le, mungkin karena kehujanan." jawab bu Tuti, segera bangun, dari tidurnya.

"Sudah, istirahat saja Mbak yu." tahan, Pak Hasan.

"Ada apa, kamu kemari?" tanya bu Tuti, menatap wajah adik lelakinya itu.

"Sebenarnya, ada mahasiswa KKN, yang nyariin sampean. Katanya kepengen makan pecel buatan Mbak." jelas, pak Hasan.

"Mulai kemarin, aku ndak jualan. Gak kuat yang mau masak." ucap bu Tuti, terlihat sangat pucat.

"La memangnya sudah periksa?" tanya Pak Hasan.

"Belum, biar saja sudah, aku sudah minum obat warung kok, besok juga sembuh." jawab bu Tuti.

"Ya sudah, kalau ada apa-apa, kabarin aku Mbak. Aku tak kasih tahu Mas Bimo dulu, kalau pecelnya ndak ada." pamit Pak Hasan.

"Pecel nya ndak ada Mas. Mbak Yu saya, sedang sakit, jadinya gak jualan." ucap pak Hasan.

"Ooh, begitu ya. Sebenarnya saya bukan mau beli pecel, saya ada urusan sebentar sama beliau." ucap Bimo.

"Boleh saya bertemu dengan beliau??" tany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status