Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 217.Pertarungan Balas Dendam(2)

Share

217.Pertarungan Balas Dendam(2)

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-12-10 09:21:21

Diteriaki dengan panggilan Kojir oleh Bara membuat anak Dewi Amaterasu tersebut marah seketika. Karena dia memang seorang Dewa yang pemarah dan sulit mengendalikan amarahnya. Apalagi jika ada yang mengolok dirinya.

Sontak saja pria berambut kuning itu melesat kearah Bara tanpa banyak pikir panjang. Pedang Kusanagi di tangannya menyala hijau kekuningan disertai kilat kuning yang menyambar. Gerakan pemuda itu sangat cepat hingga membuat Bara terkejut namun beruntung masih sempat menangkis menggunakan Golok Iblis miliknya.

Trang!

Percikan bunga api dan kilat kuning menyambar di udara saat dua senjata dewa saling beradu. Kojiro terkejut pedang miliknya sedikit terpental setelah saling beradu dengan Golok Iblis milik Bara Sena.

"Senjata apa yang dia gunakan...? Bagaimana bisa membuat Pedang Kusanagi milikku terpental...?' batin Kojiro sambil bergerak cepat menyerang kaki Bara menggunakan Pedang miliknya. Namun lagi-lagi serangannya berhasil di tahan.

"Kau sepertinya tidak sekuat yang aku
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   890.Melawan Batara Geni

    Dewi Yu Jie menghunus pedangnya dengan perasaan ragu. Batara Geni menatapnya dengan tajam. Saat mata Mahadewa itu bekedip, saat itulah tubuhnya lenyap dari pandangan mata Yu Jie."Menghilang!" seru wanita itu panik.Tiba-tiba saja dia merasakan hawa kehadiran dari arah belakangnya. Dengan cepat Yu Jie menoleh kemudian mengayunkan pedang untuk menangkis hantaman pedang hitam yang ada di tangan sang Batara.TRANG!Dentrangan keras terdengar disusul percikan api dan petir merah menyambar. Tubuh Yu Jie terpental setelah menjerit keras dan menabrak salah satu tebing yang ada disana.Duar!Tebing itu hancur hingga mengubur tubuh Dewi Pedang tersebut. Batara Geni tersenyum kecil."Makhluk lemah sepertimu bisa-bisanya menantang diriku...Apa kau tak melihat Leluhur kalian yang mati di tangan Pedang ini?" kata Batara Geni sambil menghunus pedang hitam miliknya ke arah tebing di mana Yu Jie terkubur.Tiba-tiba dari dalam t

  • Geger Kahyangan   889.Dewi Yu Jie

    Ratu Lamia terkejut melihat Lian Xie yang keluar dari salah satu pintu di Kuil tersebut dalam keadaan baik-baik saja. Padahal dia sudah menduga wanita itu akan mengalami hal buruk setelah berhadapan dengan ilusi yang ada di dalam sana. Ternyata, dugaannya salah sama sekali.Setelah kembali dari tempat itu, Lian Xie pun duduk di samping Bara sambil menunduk. Kini dia sudah mengingat semua yang terjadi di dalam Kuil Cahaya. Ilusi seperti apa yang dia rasakan, telah mempengaruhi hatinya. Perasaan suka kepada pemuda itu semakin membesar dan sulit untuk di bendung."Bara...Aku tersiksa karenamu..." batin wanita tersebut sambil melirik kearah pemuda itu.Selama menjalani hidup, Lian Xie tak pernah merasakan asmara segila itu. Bahkan kepada Cakara pun dia hanya sebatas menyayanginya karena kebaikan Cakara di masa lalu saat mereka masih sama-sama menjadi manusia. Perlahan perasaan itu memudar setelah keduanya berada di jalan yang berbeda. Dia menjadi Dewi setelah

  • Geger Kahyangan   888.Hasrat Lian Xie

    Dewi Es Lian Xie memejamkan matanya menikmati perasaan nyaman yang sudah sangat lama dia dambakan. Berada dalam dekapan sosok yang peduli padanya, mencintai dirinya dan menenangkan hatinya."Aku merindukan hal seperti ini..." lirih wanita cantik itu sambil tersenyum. Bara membelai rambut panjangnya yang tergerai hingga ke punggung dengan lembut."Aku tahu...Itu sebabnya aku ada disini...Kau tak perlu lagi merasa kesepian...Ada aku yang akan selalu menemani dirimu, Lian Xie..." ucap Bara membuat jantung Lian Xie semakin berdetak kencang."Sejak pertemuan pertama kita dulu...Jujur, aku sudah tertarik padamu. Siapa sangka, bocah Ranah Pemurnian Jiwa sekarang sudah menjadi sosok dewa yang hebat...yang bahkan sudah melebihi kekuatanku..." ucap Lian Xie. Bara Sena tersenyum sambil mempererat pelukannya.Setelah cukup lama saling berdekapan, mereka pun merenggangkan pelukan dan saling bertatap mata. Bara tersenyum sementara Lian Xie menatapnya dengan penuh kekaguman. Dibelainya wajah tampan

  • Geger Kahyangan   887.Keinginan

    Bara Sena mengeluarkan empat pengikutnya yang sudah dia pilih berdasarkan kemampuan. Mereka yang terpilih untuk memasuki Kuil Cahaya adalah Dewi Merak Bulan Indira yang sudah berada di Ranah Alam Nirwana, Dewi Pedang Yu Jie yang sudah mencapai awal puncak Ranah Alam Dewa, Dewi Es Lian Xie yang sudah setara Ranah Alam Semesta meski dia masih berada di Ranah Alam Dewa, dan Iblis Darah Langit Guo Jiu yang sudah berada di puncak Ranah Alam Dewa dan kekuatanya setara dengan Dewi Pedang Yu Jie."Apa yang harus kami lakukan Tuan?" tanya Indira. Matanya melirik kearah Lamia. Dia merupakan yang terkuat di antara para pengikut Bara Sena. Dia juga yang seolah mewakili tiga Dewa lainnya. Bara tersenyum kemudian memberikan empat cincin yang ada di tangannya."Kenakan itu dan masuklah ke dalam Kuil yang ada di belakang kalian. Tugas kalian berempat adalah mencari Zirah Matahari yang tersimpan disana. Di dalam pintu itu ada jebakan ilusi yang mungkin bisa menyesatkan pikiran. Tapi kalian tenang saj

  • Geger Kahyangan   886.Kuil Cahaya

    Bara menghela napas setelah mendengar jawaban dari Ratu Lamia. Tapi dia juga tak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena wanita itu memang tidak bisa dipaksa. Mengganggu pertapaan orang pun hanya akan menjadi bencana baginya."Baiklah...Aku hanya perlu setetes darahmu untuk memastikan niat tulusmu," kata Bara.Ratu Lamia mengangguk lalu kemudian dia memberikan setetes darah dari keningnya. Bara menerima darah tersebut dan memasukkannya ke dalam keningnya. Darah tersebut terhubung dengan jiwa wanita tersebut. Jika Bara berniat membunuhnya, itu adalah hal yang sangat mudah."Kau sudah menjadi pengikutku. Kelak, saat aku membutuhkan bantuan darimu, kau harus melakukannya. Mengerti?" kata Bara. "Aku mengerti tuan..." sahut Ratu Lamia."Bangunlah. Ada yang ingin aku telusuri di tempat ini. Dan aku membutuhkan bantuan darimu." Ratu Lamia bangkit berdiri sesuai dengan permintaan pemuda tersebut."Apa yang ingin Tuan temui?" tanya w

  • Geger Kahyangan   885.Resi Karmapala

    Ratu Lamia tertegun mendengar permintaan Bara Sena. Perlahan dia mengangkat wajahnya dan memberanikan diri untuk menatap kearah pemuda tersebut. Namun dia kembali menunduk dengan wajah memerah setelah kedua matanya beradu pandang dengan dua mata yang menyala kuning keemasan."Bagaimana Tuan bisa tahu mengenai guru kami...?" tanya Ratu Lamia sambil memainkan jarinya seperti anak kecil yang takut kena marah."Katakan saja padaku, jika kau benar-benar ingin pergi dari tempat ini bersamaku. Diluar sana nanti, kau bisa melihat keindahan yang tidak ada di dunia tempat kau tinggal ini...Itu adalah syarat dariku untukmu. Harusnya itu sangat mudah bukan? Jangan mempersulit dirimu sendiri," kata Bara.Ratu Lamia terdiam selama beberapa saat. Lalu sejurus kemudian dia menghela napas."Guru kami bukanlah makhluk dari dunia ini...Dia berasal dari Kerajaan Matahari yang berjarak ribuan tahun dari tempat ini...Nama beliau adalah..."Ratu Lamia menghenti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status