Godaan Hasrat Pria Misterius

Godaan Hasrat Pria Misterius

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Oleh:  Abigail KusumaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
5 Peringkat. 5 Ulasan-ulasan
206Bab
19.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

He's a cruel man, who can destroy everything, but she’s already falling for him.” Penderitaan yang tak pernah usai membuat Camelia dipertemukan dengan Dominic—sosok pria yang merupakan boss ayahnya. Tak ada hari tanpa air mata, itulah penderitaan Camelia sejak di mana dia dilahirkan. Perusahaan keluarga jatuh bangkrut, hingga ayahnya menjadi seorang koruptor. Semua penderitaan Camelia telah lengkap sempurna. Sampai suatu ketika Dominic meminta pertanggungjawaban atas apa yang ayahnya lakukan. Sayangnya, tak ada yang bisa Camelia berikan untuk Dominic selain dirinya sendiri. “Bagaimana caraku bertanggung jawab. Aku tidak memiliki apa pun,” ucap Camelia begitu lirih. “Aku mau kau, Camelia,” desis Dominic tajam. Hidup Camelia seakan terhenti di sini, tapi tanpa sadar sosok kejam itu memiliki pesona sendiri yang telah melumpuhkan hatinya. What next? *** Follow me on IG: abigail_kusuma95

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1. A Cruel Man 

Gadis cantik berambut cokelat terang duduk bersimpuh di bawah hujan diikuti dengan isak tangisnya, setelah segerombol rentenir menendang paksa dirinya keluar dari rumahnya dengan kasar. Wajah gadis cantik itu sudah pucat. Pakaian yang dipakainya kotor akibat terkena jalanan yang basah. 

Langkah kaki tegas berbunyi beradu dengan cipratan air membuat gadis cantik itu mengalihkan pandangannya. Manik mata abu-abu terang gadis cantik itu menatap sosok pria berperawakan tampan. Tubuh pria itu tinggi tegap. Rahang tegas. Hidung mancung menjulang melebihi bibir merahnya. Jas berwarna navy formal yang dipakai pria itu membalut dada bidang, dan lengan kekarnya. Sosok pria itu layaknya dewa Adonis yang menyimbolkan ketampanan dan kekejaman. 

“A-anda siapa?” Gadis itu bertanya gugup seraya mendongakan kepalanya, menatap sang pria asing yang berdiri di hadapannya. 

“Di mana Burke?!” Pria itu bersuara dengan nada yang membendung amarah. Iris mata cokelat gelap pria itu menatap tajam sosok gadis cantik yang masih duduk di tanah. Aura wajah dingin begitu menyeramkan, membuat semua orang pasti akan bergidik ngeri melihat pria itu. 

“K-kenapa kau mencari ayahku? S-siapa kau?” Gadis itu bangkit berdiri secara perlahan, matanya melemah kala pria yang di hadapannya menanyakan ayahnya yang telah pergi. 

“Burke adalah ayahmu?” Mata pria itu menyalang tajam kala gadis yang di hadapannya mengaku kalau orang yang dia cari adalah ayah dari gadis itu. 

“Iya. Tapi ayahku tidak ada,” jawab gadis itu begitu pelan dan menahan kesedihan di wajahnya 

“Jangan berani-beraninya kau membohongiku! Di mana ayahmu! Aku tahu kau pasti menyembunyikan ayahmu yang sialan itu!” bentak pria itu keras dan menggelegar. 

Tubuh gadis itu kian bergetar ketakutan mendapatkan bentakan dari pria asing. Pria itu terlalu tinggi sampai-sampai membuatnya harus mendongak. Bibir merah muda gadis itu sudah mulai semakin pucat akibat menahan dingin dan menahan rasa takut. 

“A-aku tidak berbohong. Ayahku memang tidak ada. Rumahku sudah disita bank.” Gadis itu berucap dengan nada pilu. “T-tapi aku yakin, ayahku pasti akan menjemputku lagi. Ayahku tidak mungkin meninggalkanku.” 

Pria itu terdiam mendengar apa yang dikatakan gadis di hadapannya. Tatapannya pria itu teralih pada rumah mewah di hadapannya, yang tertera tulisan ‘Rumah ini disita bank’, raut wajah dingin pria itu menunjukan amarah tertahan. 

“Tuan Dominic, sepertinya Burke telah berhasil melarikan diri. Yang saya dengar, dia pun memiliki banyak utang di rentenir dan bank. Saya yakin, dia sudah menduga Anda akan ke sini mencarinya, Tuan,” Eldon—asisten Dominic berbisik begitu pelan di telinga Dominic. 

Tatapan Dominic teralih pada sosok gadis yang ada di hadapannya. Menatap gadis itu dari ujung rambut hingga ujung kaki. Rambut cokelat terang gadis itu sedikit basah akibat terkena rintik air hujan. Mata abu-abu terang dan kulit putih pucat. Tubuhnya mungil. Dominic mentafsir usia gadis di hadapannya itu belum genap 20 tahun. 

“Siapa namamu?” tanya Dominic dingin dengan aura ketegasan di wajahnya. 

“C-Camelia … namaku Camelia.” Nada gadis itu bergetar kala menyebutkan namanya. Hujan sudah berhenti sejak tadi, tapi dinginnya cuaca tetap menyelimut. Ditambah tatapan tajam pria yang ada di hadapannya membuat rasa takut dalam diri Camelia menelusup ke dalam tubuhnya, hingga menembus ke tulang. 

Dominic menatap dingin satu koper besar yang ada di samping Camelia. Benak Dominic menduga pasti Camelia hanya bisa keluar dari rumah hanya dengan membawa pakaiannya. Rumah telah disita bank, dan barang-barang di rumahnya dirampas oleh rentenir. Sungguh, malang gadis di hadapannya itu. Tapi sayangnya, Dominic tak peduli. Yang ada di pikiran Dominic adalah segera menemukan orang yang telah berani mengkhianatinya. 

“Bagaimana bisa seorang ayah menelantarkan putrinya?” Dominic menatap tajam Camelia yang tengah membenarkan tali baju yang melorot ke bawah. 

“Ayahku tidak menelantarkanku, Paman. Ayahku pasti menjemputku.” ucap Camelia dengan wajah yang lesu dan pucat. Mata Camelia memancarkan jelas begitu rapuhnya gadis itu. Saat dirinya baru bangun tidur, pelayan sudah tidak ada. Pihak bank dan juga rentenir datang di waktu yang bersamaan. Sungguh, hidup Camelia seakan berada di dalam mimpi buruk.

Dominic menggeram penuh amarah yang menyelimutinya. “Jangan panggil aku Paman! Aku bukan Pamanmu! Sekarang kau harus ganti rugi! Ayahmu telah menipuku! Dia membawa lari uangku!” serunya dengan nada tinggi. 

Air mata Camelia hendak menetes kala mendengar ucapan pria asing di hadapannya ini. Dalam otak Camelia berusaha mencari cara agar meredam amarah pria asing itu. Jauh dari dalam lubuk hati Camelia terdalam, dia yakin kalau ayahnya akan menjemputnya. Tak mungkin ayahnya pergi meninggalkannya begitu saja. 

Tiba-tiba, sesuatu hal muncul dalam otak Camelia. Sesuatu di mana dirinya harus bertindak. Refleks, Camelia membuka tasnya, gadis itu mengambil beberapa lembar uang miliknya yang ada di dompet dan menyerahkan pada Dominic. 

“Anggap saja ini uang muka. Nanti kalau ayahku menjemputku, pasti dia akan membayar uangmu.” Camelia pun berusaha menghubungi nomor telepon ayahnya. Namun, alih-alih terjawab, malah yang ada nomor telepon ayahnya itu tidaklah aktif. Raut wajah Camelia berubah menjadi muram dan sedih tetapi hati gadis itu tetap memercayai ayahnya akan menjemput dirinya. 

Sebelah alis Dominic terangkat, melihat beberapa lembar uang yang diberikan Camelia. Kilat mata Dominic kian tajam dan menyunggingkan senyuman sinis. “Kau pikir uang yang kau berikan ini cukup untuk mengganti kerugiaanku, hah?!”

“Ayahku akan menggantinya nanti. Dia akan datang menjemputku dan akan melunasi utangnya padamu,” jawab Camelia dengan nada bergetar menahan rasa takut kala Dominic membentaknya. 

“See? Kau sudah menghubunginya tapi dia tidak datang. Di dunia ini tak ada maling yang mengantarkan dirinya sendiri ke penjara!” tegas Dominic penuh penekanan. 

“Ayahku bukan maling!” Air mata Camelia berlinang deras kala Dominic menghina ayahnya sebagai maling. Sebuah kata yang sangat kasar dan begitu menusuk hatinya. 

“Apa sebutan orang yang menipu sejumlah uang selain maling!” seru Dominic dengan nada keras dan menggelegar.  

Camelia terisak. “Ayahku bukan maling, Paman. Dia ayah yang baik dan selalu menyayangiku. Dia pasti akan mengganti uangmu secepatnya.” 

“Berhenti memanggilku Paman, Sialan!” geram Dominic dengan sorot mata begitu tajam.  “Kau tetap harus bertanggung jawab! Kau pikir aku akan dengan mudahnya memaafkan orang yang telah mengkhianati kepercayaanku?!” Kilat mata cokelat gelap Dominic terhunus, membendung emosi yang nyaris meledak.

Air mata Camelia tak henti berlinang. Camelia merasa hidupnya berada di ambang jurang. Hanya satu langkah saja Camelia bergerak, dia pasti akan terjun ke jurang itu. Jurang di mana membuat dirinya tersungkur ke dalam. Andai saja Camelia memiliki uang, sudah pasti Camelia akan mengganti kerugian pria asing di hadapannya itu. 

“Bagaimana caraku bertanggung jawab. Aku tidak memiliki apa pun,” ucap Camelia begitu lirih. Tatapannya menatap Dominic dengan tatapan permohonan, meminta belas kasihan agar pria asing di hadapannya ini iba padanya. 

Dominic menangkup kasar kedua rahang Camelia. Mencengkram dengan kuat. Dominic sama sekali tak memedulikan rintihan yang lolos di bibir Camelia. Bahkan permohonan Camelia pun diabaikan olehnya. Tampak bibir Camelia bergetar menahan dingin dan sakit dari cengkraman kuat Dominic. Pipi putih mulus Camelia sudah tercetak memerah akibat cengkraman kuat itu. 

Kilat mata cokelat gelap Dominic layaknya laser yang siap menembak musuh. Aura bengis dan kejam membuat semua orang yang melihat sosok Dominic begitu ketakutan. Sedangkan Camelia tak memiliki tenaga untuk melawan. Hanya saja terlihat jelas wajah Camelia memancarkan rasa takut yang luar biasa. 

“Sudah sepantasnya seorang anak membayar utang orangtuanya, dan aku mau kau, Camelia.”  

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Pendita Keramat
terbaikkk untuk di baca
2025-01-10 02:16:51
0
user avatar
Mila Herlina Mutalib
Suka dengan semua novel dari Abigail...... Tidak pernah mengecewakan, alurnya jelas & selalu happy ending... Semangat, semoga selalu menghasilkan karya2 yang bagus
2024-12-31 19:37:29
1
user avatar
ORTYA POI
selalu ada keseruan tersendiri di dalam cerita
2024-12-31 18:22:06
0
user avatar
Lia Mardhia ruhli
sukak bngt semua cerita Abigail ... semangat terus dg karya2 nya kk Abigail...
2024-12-31 10:36:28
0
user avatar
nana lizt
ini bagus critanya semoga gak panjang alur nya karna abigail selalu tak mngecewakan...
2024-12-23 08:40:40
0
206 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status