Share

Kembali Bertemu

Author: Devidee17
last update Last Updated: 2022-06-13 18:06:53

Kembali Bertemu

Aku tiba di rumah, sepertinya ada seseorang. Apa Mas Beni? Pintu kamar terbuka sedikit, di saat aku membukanya ada Mbak Husna dan Sania sedang membuka lemari pakaianku dan beberapa pakaian sudah mereka keluarkan, berserak di atas kasur.

"Sedang apa kalian!" suaraku sukses membuat Mbak Husna dan Sania kaget dan menoleh padaku.

"Kami cuman-" Sania seperti gugup.

Aku merebut gamis yang di pegang Mbak Husna. Dan juga merebut dari Sania. Mereka seperti nya sedang menjajah lemari pakaianku, karena gamisku banyak dan bagus.

"Kita cuma pinjam untuk acara nanti malam!" ujar Mbak Husna kemudian ia menjadi salah tingkah dan menutup mulutnya menggunakan telapak, tangan.

"Memangnya ada acara apa nanti malam?" tanyaku.

Sania menatap tajam kearah Mbak Husna seperti memberi isyarat untuk diam.

"Mau kondangan!" ucap Sania padaku.

"Apa kalian tidak mempunyai gamis yang bagus, sehingga mencuri gamisku seperti ini!" cercaku pada mereka.

"Kita juga gak sudi pakai gamismu ini!" tunjuk Mbak Husna.

Kemudian mereka berdua melenggang pergi dari kamarku, setelah di buat berantakan. Siapa yang memberi kunci rumah, apakah Mas Beni.

Aku melihat kalung berlian di leher Mbak Husna. Dengan cepat aku menariknya, untuk saja tidak putus.

"Sakit!" teriaknya.

"Ini kalung berlianku, kenapa bisa kamu pakai! Mbak kamu ini klepto kah? Suka mencuri barang milik orang lain!" ujarku.

"Apalagi yang kalian curi!" ucapku kembali.

"Tidak ada lagi Najwa kamu Jangan nuduh ya!"

justru kini Mbak Husna mendelik padaku.

"Benarkah? Di rumah ini ada CCTV, aku bisa melaporkan Mbak ke kantor polisi dengan tuduhan pencurian, jadi cepat keluarkan apa yang kamu ambil lagi sebelum aku melaporkanmu!" raut wajah mereka yang sebelumnya seperti menantang kini padam.

"Jangan kamu laporkan aku ke polisi!" ujarnya.

"Keterlaluan Mbak Najwa, mau melaporkan kita ke kantor polisi!" ujar Sania.

"Kalian juga keterlaluan masuk rumah orang tanpa izin, mengambil barang seenaknya, bahkan mencuri kalung berlianku, cepat keluarkan apa yang kalian curi lagi!" bentakku.

"Tidak ada lagi, hanya itu saja yang aku ambil, lagian cuma niat pinjam kok!" ujar Mbak Husna.

"Mau pinjam atau maling?" sahutku.

"Tapi sumpah beneran nggak ada lagi!" timpal Sania.

"Cepat kali bereskan kembali pakaianku pada tempatnya. Aku tidak mau kamarku berantakan seperti ini, atau mau kulaporkan?"

Kemudian Sania dan Mbak Husna bergegas merapikan kembali pakaianku, yang telah mereka acak-acak.

"Dia juga mencuri uang suami sendiri!" ucap Mbak Husna pada Sania yang masih bisa kudengar.

"Apa katamu Mbak, aku mencuri uang suamiku?

"Deni sudah menceritakan semuanya, kamu mengambil uangnya di rekening bukan?" sahut Mbak Husna.

"Terserah aku dong, itu hak akusebagai istrinya. Emangnya kamu tidak berhak apapun udah minta lima juta. Kamu pikir aku nggak tahu, kalau kamu sering morotin uang mas Beni, Makanya mbak suamimu itu suruh kerja jangan suruh jadi pengangguran dan minta uang pada suami orang. Sungguh tidak tahu diri!" ucapku.

"Emangnya kenapa, Beni hanya memberi uang kepada keponakannya, ia juga berhak dong menafkahi keponakannya!" jawab Mbak Husna.

Wanita bermulut lemes ini memang mengesalkan, apalagi penampilan nya itu seperti Tante-tante kaya padahal.

"Yang wajib di nafkahi oleh mas Beni itu aku, istrinya, bukan kamu yang istri kakaknya. Sejak kapan mas Beni mempunyai tanggungan menafkahi istri orang lain, tidak usah mengubah aturan deh!" Aku kemudian duduk di tepian ranjang sambil memperhatikan mereka merapikan kembali pakaianku.

"Yang rapi! Jangan kasar seperti itu Mbak! Kalian jangan pernah macam-macam denganku, jika tidak aku akan melaporkan kalian. Aku sudah mempunyai video CCTV sebagai bukti pencurian!" ujarku kembali. Mereka seperti ketakutan.

Sore harinya mas Beni kembali, dia masuk ke dalam kamar membuka lemari dan mengambil pakaiannya celana hitam dan kemeja berwarna putih. Sepertinya dia akan mengenakan pakaian itu untuk acara nanti malam.

Dia tidak mengajakku bicara. Baiklah tidak apa-apa, setelah mas Beni pergi Mas Seno dan Kak Marwah datang, mereka aku persilahkan untuk masuk ke dalam rumah.

Kami duduk di ruang tamu.

"Najwa, kamu jadi ikut ke acara itu membuntuti, Beni?" tanya Kak Marwah membuka pembicaraan.

"Jadi Kak," sebenarnya aku kan juga ada maksud tertentu yang berhubungan dengan masa laluku, tapi Kak Marwah belum kuberitahu tentang ini.

"Apa Beni perlu memberi Mas beri pelajaran, kurang ajar sekali dia punya istri tapi ingin ta'aruf dengan wanita lain!" ujar Mas Seno dia tampak geram.

Untung saja Mas Seno berpihak padaku. Begitu pun dengan istrinya Kak Marwah.

"Tidak usah Mas, aku bisa mengurusnya sendiri untuk saat ini," jawabku.

"Sabar ya, Najwa," ujar Kak Marwah.

"Aku selalu sabar mbak dan kuat menghadapi semua ini,"

Malam harinya aku memarkirkan mobil tidak jauh dari depan rumah ibu mertuaku, jam 7 malam mobil keluar dari halaman rumah Ibu, aku mengikuti mobil itu untung saja malam, semoga mereka tidak menyadari jika aku buntuti. Mobil yang di gunakan Mas Beni seperti nya pinjam punya Riki temannya.

Setelah 40 menit perjalanan, mobil itu berbelok ke rumah mewah, pagar dibuka mobil melaju masuk ke dalam. Aku memilih berhenti di dekat rumah itu, jadi ini di rumah Delia.

Jika benar itu adalah tante Ratu sangat kaya dia sekarang. Aku kemudian keluar dari dalam mobil, menghampiri security.

"Saya teman Delia, mau masuk kedalam," ujarku.

Security itu memperhatikanku.

"Delia sudah menungguku di dalam, Mamanya Tante Ratu, bukan?"

"Iya benar!" sahut security itu kemudian ia membukakan pagar untukku. Aku masuk ke dalam rumah mewah itu.

Aku menekan bell, seorang wanita membuka pintu seperti nya dia ART di rumah ini. Aku tersenyum dan menerabas masuk sebelum ia mengizinkan.

Aku menuju ruangan di mana mereka berkumpul, untuk membongkar kebohongan mas Beni dan keluarganya.

Tampak dua keluarga saling bertemu dan duduk berhadapan, di sofa yang besar dan begitu nyaman sepertinya Ibu menatap ke arahku yang tiba-tiba saja datang.

Keluarga Delia pun menatapku heran, karena aku adalah orang asing.

"Jadi ini Mas calonmu? Bagaimana bisa kamu melakukan ta'aruf di saat kamu masih berstatus kan suamiku!" ujarku di hadapan mereka semua.

"Najwa! Kenapa kamu bisa sampai sini?" ujar Mas Beni lirih Mas mendekatiku.

"Aku tidak akan pulang sebelum mereka tahu tentangmu!"

"Delia, pria yang akan Ta'aruf denganmu, masih berstatus suami orang. Apakah kamu tidak mengecek dahulu siapa dirinya?" jelasku.

"Aku sudah diceritakan semua oleh Mas Beni, dia sedang mengurus perceraian denganmu. Dan aku terima semuanya, jadi kamu jangan menghalangi acara kami!" jawab Delia padaku.

Jawaban yang membuatku tercengang.

Mereka sama sekali tidak mempermasalahkan, justru percaya ada mas Beni. Ibu tampak tersenyum menyeringai melihatku seperti meledek. Mbak Husna menutup mulutnya seakan menahan tawa. Mereka seakan menang untuk saat ini.

"Silakan kamu pergi dari rumah kami, kehadiran kamu sangat mengganggu!" ucap Tante Ratu dan berdiri sambil menunjuk arah pintu keluar.

Pasti dia tidak ingat siapa aku. Aku mengedarkan pandangan ke seluruh sisi rumah ini, semua ini adalah harta orang tuaku yang telah mereka rampas. Lihat saja kau Delia, Tante Ratu, dan om Firman aku akan balas kalian, kemudian pergi dari rumah itu.

Mungkin kini, keluarga mas Beni bersorak gembira karena aku diusir seperti yang mereka inginkan.

Saat keluar. Aku mau lihat seorang wanita tua baru saja keluar dari dalam mobil, seorang sopur membukakan pintu mobil untuknya.

Itu nenekku, dia masih hidup. Aku berjalan menghampirinya.

"Nenek," panggilku.

Ia menatapku heran.

"Aku Najwa," ucapku kembali.

"Najwa?" sahutnya dan memperhatikan diri ini. Wajar jika nenek tak mengenaliku, karena sudah hampir 12 tahun kami tidak bertemu.

"Aku Najwa anak Mama Nilam dan Papa Daniel," setelah aku menyebutkan nama orangtuaku, raut wajahnya berubah kemudian memeluk diriku.

"Kamu Beneran Najwa? Anak Nilam," kemudian nenek terisak.

"Ya benar Nek," aku menjadi ikut sedih karena sudah lama kami tidak bertemu.

"Ternyata kamu masih hidup? Kenapa Ratu bilang kamu sudah meninggal karena kecelakaan dan jasadmu tak di temukan. Tapi Nenek selalu yakin mereka berbohong dan benar," tutur Nenek.

"Ya, mereka itu berbohong, Tante Ratu dan Om Firman membuangku ke panti asuhan," jelasku.

"Selama ini nenek berusaha mencarimu. Tapi tidak pernah mendapatkan informasi apapun, karena Ratu seperti membatasi semua yang Nenek lakukan," ucap Nenek, sudah jelas Tante Ratu menutupi semuanya.

"Mereka melakukan semua demi harta warisan Mama dan Papa," tuturku.

"Kamu masih bisa menemui notaris orangtuamu, karena semua harta ini masih milikmu. Belum menjadi milik mereka, karena Nenek yakin kamu masih hidup." ujarnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Isabella
asyik akhirnya ketemu nenek
goodnovel comment avatar
Ida Nurjanah
Mantap Nazwa ,Meriang tuh si Beni
goodnovel comment avatar
Ati Husni
seru.......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Ending Season 2

    Para pekerja di rumah Delia pergi, mereka mengemas pakaian tapi sebelum itu mereka mencoba mengecek kamar yang dulu tidak boleh dibuka oleh Marcel. Dan bensr saja yang dikatakan Silvi saat itu kamar itu penuh dengan barang yang sangat aneh, sepertinya memang Marcell itu melakukan pesugihan untuk menambah pundi-pundi kekayaannya, mereka semua bergidik ngeri menyaksikan semua itu. Padahal Marcel dan Delia seperti pasangan modern yang mungkin tidak akan percaya hal seperti itu, tapi buktinya kamar ini menunjukkan jika mereka telah berbuat cara kotor untuk mendapatkan uang.Marcell memang menerima aliran dana dari Pak Purnomo. Ia dulu adalah seorang pejabat dan dia melakukan korupsi besar-besaran, sehingga mengajak Marcell melakukan pencucian uang agar kekayaannya tidak terlacak tapi sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, itulah peribahasa yang tepat untuk pak Purnomo Marcel dan Delia. Sebagian orang yang terlibat mereka diperiksa, dan akhirnya sekarang menjadi tersangk

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Mulai Terungkap

    Jam 1 siang Merri baru pulang ke rumah. "Kenapa kamu pulang lagi kemari!" sinis Bu Laras ketika melihat menantunya itu masuk ke dalam rumah, dengan santainya. "Ada apa Bu? Kenapa Ibu marah?" tanya Meri. "Bagaimana Ibu tidak marah, apa yang kamu lakukan semalam?""Demalam aku menghadiri acara ulang tahun Melly, dan aku menginap di sana. Aku sudah memberitahu Mas Arkan," "Pandai sekali ya kamu berbohong pada kami, kamu sedang dugem bersama pria dan teman-temanmu itu!" "Apa maksud ibu, aku tidak paham," Merri masih tak mengakui. "Kamu tidak bisa lagi membohongi ibu, ibu sudah tahu bagaimana perilakumu di luar sana. Kamu berfoto mesra dengan pria lain tanpa memikirkan Arkan, semalam Ibu mengawatirkanmu tapi kamu sendiri, jahat sekali kamu Merri. Kamu telah menipu kami semua!" ucap Bu Laras. Merri syok. Bagaimana Ibu mertuanya tahu tentang foto semalam, apakah Arkan yang menunjukkan nya tapi dia telah memprivasi foto itu dari Arkan. Sania, ya ia baru ingat dia lupa mau memprivasi s

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Sadar

    Arkan, antarkan Ibu berobat. Ibu tidak enak badan," ucap Bu Laras meminta Arkan untuk mengantarkannya berobat, kakinya sangat sakit apa lagi Bu Laras mempunyai riwayat asam urat. "Iya Bu," jawab Arkan. "Ya sudah kamu siapkan dulu mobilnya, ibu akan berganti pakaian!" "Kita tidak pergi menggunakan mobil, Bu.""Bukankah kamu tadi sudah mengambil mobil di rumah Sania?" ucap Bu Laras. "Tapi mobilnya dibawa sama Merri," "Dibawa Merri, ke mana istrimu malam-malam begini sudah jam sembilan malam dia keluar?" "Kata Merri, dia ada acara ulang tahun temannya, jadi kita naik motor aja ya Bu. Arkan antarkan Ibu ke klinik yang nggak jauh dari sini," "Ya sudahlah, gimana sih Merri dia pergi di malam seperti ini. Kaki Ibu aja sakit untuk berjalan saja ngilu, malah mobilnya dibawa!" gerutu Bu Laras.***Malam itu Merri menjemput teman-temannya, mereka berkumpul di rumah Melly sebenarnya Merri tidak menghadiri acara ulang tahun Melly yang ada mereka semua itu pergi ke diskotik."Wah mobil baru

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Rencana Merri

    "Sania, aku minta kunci mobil!" ujar Arkan ketika tiba di rumah Sania pagi itu, dia diperintahkan oleh ibunya dan Merri untuk mengambil mobil yang dititipkan di rumah Sania. "Beni yang menyuruhku!" ucap Arkan. "Mampir dulu, Mas," tawar Raka."Sedang buru-buru!" jawab Arkan."Ya sudah saya permisi dulu ya Mas, mau berangkat ke sekolah," ucap Raka ia berlalu dengan putri sulung Sania yang bernama Salsa.Malam harinya jam 8 malam. Merri bersiap menggunakan make up dan dress di atas lutut berwarna cream, dandanan Merri malam itu sangat mencolok. "Kamu mau pergi kemana?" tanya Arkan yang merasa heran melihat Merri yang sudah berdandan maksimal. "Aku ada acara Mas, di rumah Melly, acara ulang tahun dia, nggak papa kan aku pergi?" ujar Merri dan menggunakan maskara."Enggak apa sih, tapi kenapa pakaianmu seperti itu terlalu minim, Mer. Coba kamu ganti pakaian yang lebih panjang lagi!" ucap Arkan. "Lebih panjang gimana, ini bagus tahu Mas. Udah deh enggak usah ngatur aku dalam hal berpak

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kebenaran

    season 2 Kebenaran TerungkapNathan menonton video yang ditunjukkan oleh Najwa. Dan menunjukkan pesan yang dikirim oleh tante Ratu. "Ternyata mereka itu bekerjasama dengan koruptor dan melakukan pencucian uang, pantas saja mereka itu kaya!" ucap Najwa. "Aku sudah bilang padamu Najwa, apa yang kita lihat itu belum tentu yang sebenarnya. Aku juga curiga pada Marcel. Karena dia mempunyai background bukan dari keluarga kaya raya. Tapi tiba-tiba dia bisa menjadi konglomerat hanya dalam waktu 3 tahun saja!" ujar Nathan."Apa profesi Marcel sebelum ia menjadi kaya, seperti ini?" tanya Najwa."Yang aku tahu dulu ia bekerja sebagai karyawan biasa, di sebuah buah dealer motor," Mendengar riwayat pekerjaan Marcel membuat Najwa tak heran, jika gosip itu memang benar tidak mungkin dia tiba-tiba kaya dan mempunyai uang milyaran. Mungkin ratusan miliar. "Apa yang akan kita lakukan dengan video ini mas, tidak bisa melaporkannya ke polisi?" tanya Najwa."Bisa, tapi jangan sampai identitas kita se

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kecurigaan

    season 2 Kecurigaan Pada MarcellMarcel dan Delia jadi membeli penthouses seharga 6 miliar, dan pastinya Delia tak lupa pamer dia memfoto penthouses itu.Delia juga memposting foto itu di berbagai sosial media, komentar netizen pun semakin liar. Mereka beberapa juga geram pada Delia seakan tidak peduli dengan gosip yang menerpa, dia justru semakin pamer di media sosial. Apalagi penthouses itu harganya mahal, di grup WA Mama kece, juga semakin ramai karena postingan Delia. Mereka semua mengucapkan selamat.[Kapan kita diajak ke sana?] seperti biasa Monica selalu antusias dengan harta milik Delia. Dia seakan ingin akrab dengan Delia. Anggota lain pun antusias ingin diajak ke sana.[Minggu depan aku akan mengadakan makan malam, dan mengundang kalian semua. Juga ada beberapa rekan bisnis suamiku.] balas Delia. [Pasti acaranya sangat formal, kita harus tampil maksimal.] balas Bu Vivi beliau adalah usianya yang paling tua di anggota grup itu, semua orang menghormati Bu Vivi ia seperti

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Dalangnya

    season 2 Merri DalangnyaMalam itu setelah kejadian pengusiran Ifa dari rumah Bu Laras. Beni tidak pulang ke rumah sudah 2 hari ini, ia tak mau lagi kembali ke rumah sang Ibu. Di rumah itu suasananya lebih tenang tak ada keributan."Beni belum pulang juga?" tanya Bu Laras pada Arkan."Belum Bu Dia sedang di rumah istrinya. Mungkin dia tidak akan mau lagi pulang kemari!" ujar Arkan."Tidak bisa dibiarkan begitu, sedangkan toko dia tutup. Kuncinya di bawa. Bagaimana kita bisa membuka toko sembako, Ibu akan menyusul Beni ke sana," tukas Bu Laras karena ia sudah tidak mempunyai uang, sedangkan uang yang diberikan Beni sudah habis.***"Mas Aku mau beli mobil!" pinta Merri merangkul Arkan dengan manja."Beli mobi, uang dari mana mau beli mobil!",jawab Arkan.Merri melepaskan pelukannya sebal."Mas Beni Itu uangnya banyak Mas! Apa salahnya kamu minta untuk beli mobil," ujar Merri. "Beni nggak akan kasih kalau untuk beli mobil, kamu tahu itu kan,""Karena itu Mas kamu jangan bodoh, kan aku

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Di Terpa Gosip

    season 2 Delia Diterpa gosipNeberapa minggu yang lalu memang santer beredar kabar tentang kekayaan Delia dan Marcel sebagai crazy rich, yang sedang naik daun. Apalagi penyebab kedekatan mereka dengan selebgram dan influencer terkenal karena Delia yang terus pamer dengan kekayaannya, menimbulkan kecurigaan banyak orang sebuah akun mencuit tentang pencucian uang yang dilakukan oleh Marcel. Disinyalir jika uang itu adalah dari seorang koruptor."Mas gosip tentang kita semakin ramai. Apakah mereka akan tahu semua ini?" tanya Delia khawatir pada Marcel.Marcel menatap istrinya sekilas kemudian ia memijit pelipisnya. "Aku rasa keadaan kita bisa tidak aman, jika gosip itu selalu digoreng terus oleh media dan akun gosip itu!" ucap Marcel menyugar rambutnya."Mas aku takut, aku tidak mau miskin Mas seperti kasus yang terjadi sebelumnya. Aku malu!" ujar Delia khawatir karena baru saja ini viral ada crazy rich yang ditangkap oleh kepolisian, karena terbukti menjadi penipu. Dengan cara menipu

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Akal Busuk Merri

    Bu Laras sedang menonton sinetron favoritnya dan Merri menghampiri mertuanya itu."Bu, aku curiga!" ujar Merri. "Curiga apa?" tanya Bu Laras masih tetap menatap layar televisi."Tadi habis magrib aku lihat kedua anak Ifa masuk ke kamar ibu. Artinya mereka melakukan sesuatu," "Melakukan sesuatu, maksudmu?" "Aku juga tidak tahu Bu, mereka juga kenapa masuk kedalam kamar Ibu. Cepetan deh Ibu cek, takutnya nanti ada yang hilang!" Mendengar aduan dari Merri. Bu Laras merasa khawatir ia bergegas menuju kamar, takut apa yang dikatakan Merri itu benar ada barang yang hilang dari kamarnya.Merri mengikuti mertuanya sampai ke kamar."Coba periksa lemari itu!" tunjuk Merri. Bu Laras mengikuti saja apa kata Merri dan membuka lainnya. Karena biasanya ia simpan uang dan perhiasan, betapa terkejutnya Bu Laras mendapati uang dan perhiasan itu sudah tidak ada. "Apakah ada yang hilang, bu?"tanya Merri dan mendekati Laras."Perhiasan dan uang Ibu hilang!" ujar Laras. "Sudah pasti dua anak keci

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status