Share

Sembilan Puluh Satu

"Sherly, mengapa wajahnya mirip denganku. Apakah dia yang dikatakan Om Leo atau bukan, ya?"

"Di dunia ini ada tujuh orang yang berwajah sama. Jangan kamu pikirkan. Lebih baik kita pulang atau mau makan ke nasi goreng tempat favorit kita?"

Sebenarnya, aku ingin berbicara dengan wanita itu. Tetapi, Sherly menarik tanganku agar menjauh. Kami tak ingin ketahuan dengan pakaian layaknya laki-laki.

"Kenapa masih bengong?" tanya Sherly fokus mengendarai mobil.

"Entahlah." Aku mengidikkan bahu.

"Hanya karena berwajah sama kamu jadi melamun?" Sherly melirikku sekilas dan kedua mata kembali menatap ke depan kaca mobil.

"Tidak bukan itu. Aku merasa ada sesuatu yang mengganjal. Tapi, tak tahu itu apa?"

"Mana jiwa dektetifmu apa kamu lupa kalau dulu kamu siapa?"

Wajah Sherly tampak menyeringai. Apa yang dikatakan sahabatku itu benar. Aku harus mencari tahu kebenarannya. Mama adalah tersangka pertama yang harus aku tanyakan.

Kami akhirnya makan nasi goreng pinggir jalan, tempat favorit se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status