Share

Silang Sengketa

Dua minggu berlalu, entah kenapa aku rindu taman bungaku, entah sudah bagaimana nasibnya. Aku kini tak boleh lagi asal pergi ke sana, kata suami kalau mau ke sana harus sama suami. Istilah suami aku ini sumbu pendek, mudah meledak bila diusili orang. 

"Pah, kita lihat rumah kita, Yuk?" ajakku di suatu pagi di hari minggu ketika suami libur kerja. 

"Itu belum rumah kita, Mah," jawab suami. 

"Jadi rumah siapa, Pah? tanahnya semua punya kita?" 

"Perkaranya sudah didaftarkan ke pengadilan, Mah, sebelum putusannya keluar kita tak boleh melakukan aktivitas pembangunan," kata suami menjelaskan. 

"Rumit kali, Pah, terus bagaimana taman bungaku?" tanyaku lagi. 

"Mau diapakan lagi, tunggulah, Mah, urusannya kelar, baru kalau mau berkebun bunga satu hektar pun silakan," kata suami. 

"Papah sih, ada urusan yang mudah malah mau yang sulit." kataku sewot. 

"Sabar, napa, Mah?" suami tetap terlihat tenan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status